Menaklukkan Covid-19

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari saya selalu merujuk kepada beberapa hal. Pertama, tentu saya merujuk kepada agama yang saya anut, yaitu Islam. Saya sangat meyakini bahwa apapun yang saya lakukan di dunia ini kelak akan ditanya dan diminta pertanggungjawabkan oleh Allah SWT. Jadi, pertanyaan pertama sebelum melakukan sesuatu: “Ini Allah SWT ridho gak ya? Setuju gak ya? Ya Allah, jika Engkau setuju, saya lanjutkan. Namun, apabila Engkau tidak suka, saya hentikan.”

Kedua, saya merujuk kepada etika dan norma yang berlaku. Ketika saya sudah dinyatakan negatif (sembuh) dari Covid-19, dan dokter yang merawat saya menyatakan saya sudah boleh beraktivitas di luar rumah, saya tetap bertanya di group wa perumahan saya “apakah saya sudah boleh beraktifitas di luar?” Ketika masih ada yang keberatan, maka saya melanjutkan isolasi mandiri di rumah, hingga batas waktu yang disepakati warga.

Ketiga, saya merujuk kepada yang ahli atau yang berpengalaman di bidangnya. Dalam urusan Covid-19, saya merujuk kepada mereka yang memang ahli dalam urusan virus ini. Saya juga bertanya kepada teman saya yang bekerja di Sanofi, Amerika Serikat. Kepada para dokter dan juga kepada mereka yang sudah sembuh dari penyakit ini. Saya bertanya kepada ahlinya, baik yang pro maupun kontra.

Dari ketiga rujukan itu, saya kemudian mengambil sikap dan tindakan. Begitupula dalam urusan Covid-19 yang sekarang sedang mewabah. Insha Allah, saya merasa termasuk yang disiplin mengikuti protokol kesehatan. Namun atas izin Allah, saya dinyatakan positif Covid-19 pada 17 Juni 2021. Saya pun kemudian merujuk kepada tiga hal tersebut di atas dalam menjalani proses isolasi mandiri.

Baca Juga  Rahasia Kaya Raya

Pertama, saya meyakini bahwa penyakit yang datang kepada saya adalah atas izin Allah swt. Harapan saya dalam hidup tentunya tidak terpapar penyakit ini. Dan apabila tidak terpapar, tentu saya bahagia. Namun, apabila saya terkena Covid-19 padahal sudah mengikuti protokol kesehatan (prokes) saya lebih bahagia. Mengapa? Karena yang pertama adalah pilihan saya, sementara yang kedua adalah pilihan Allah SWT. Saya sangat yakin bahwa Allah SWT selalu memberi yang terbaik untuk saya.

Maka, saat saya sedang menjalani isolasi mandiri, saya terus mencari hikmah atau pesan cinta-Nya kepada saya. Alhamdulillah, saya menemukan banyak kebaikan di dalamnya.

Dan saya pun bermunajat kepada-Nya: “Ya Allah, apabila Engkau beri kesembuhan kepada hamba, atas izin-Mu, hamba sudah tahu apa yang perlu hamba tinggalkan, apa yang perlu hamba kurangi, apa yang perlu hamba tingkatkan dan kebaikan baru apa yang perlu hamba lakukan.  Terima kasih, Duhai Sang Maha Kekasih, karena Engkau beri kesempatan kepada hamba untuk melakukan Isolasi Mandiri sehingga hamba menyadari bagian-bagian mana yang perlu hamba benahi dalam menjalani hidup ini. Hamba selalu yakin, bahwa Engka selalu memberi yang terbaik. Hamba sangat tergantung kepada cinta, kasih sayang dan rahmat-Mu.”

Kedua, saya melakukan aktivitas yang dianjurkan oleh para ahli dan mereka yang pernah terpapar virus ini. Tentang hal ini, sudah pernah saya tulis di www.JamilAzzaini.com pada tanggal 22 Juni 2021, silakan di baca apabila Anda ingin tahu.

Ketiga, saya mempraktekkan kekuatan perasaan dan pikiran. Kita sering mendengar hadits Qudsi “bahwa Allah SWT sesuai dengan prasangka hamba-Nya.” Sebagian besar Anda juga mungkin pernah mendengar hukum Law Of Attraction: bahwa apa yang sangat kita rasakan dan sangat kita pikirkan, akan datang kepada kita.

Baca Juga  Bertumbuh dengan FLOW

Setiap hari, saya selalu menghadirkan perasaan dan pikiran happy, cinta dan syukur karena saya ingin ketiganya selalu mewarnai hidup saya. Alhamdulillah, selama saya isolasi mandiri hingga hari ini, saya mendapatkan ketiganya bahkan semakin berlimpah. Saya pun pernah mencoba meminta sesuatu yang nyeleneh di pagi hari  “Ya Allah, saya pingin jengkol” Dan apa yang terjadi? Siang harinya, sahabat saya, mas Rudi dari Kubik Leadership, menghantarkan semur jengkol ke rumah saya.   

Dan tentu banyak keajaiban lainnya, insha Allah berbagai keajaiban yang terjadi akan saya bagikan Selasa malam, 29 Juni 2021, di ruang zoom pada pukul 19.30 hingga 21.00 bersama 2 pembicara lainnya, yaitu Sofie Betarix dan Zulfikarullah. Silakan bergabung cukup klik link berikut ini: https://t.me/joinchat/ZAUSrqGlaGVhYmQ1

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia

1 comments On Menaklukkan Covid-19

  • 👍😃👍🙏

    ماشاءالله…
    تبارك الله…
    أَلحَمدُ لِلّه…

    seperti biasa…Kek @Jamil Azzaini

    izin untuk disalinbagikan…

    terima kasih

    جَزَا كُمُ الله خَيْرًاكَثِيْرًا

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer