Sejak dua hari yang lalu saya mengajak anak bungsu saya Izul untuk menginap di Jakarta. Hanya berdua, saya tidak mengajak ibunya. Saya ingin Izul tahu bagaimana bapaknya bertemu mitra bisnis, mencari nafkah dan membangun relasi.
Namun, namanya anak-anak, dimanapun mereka berada perlu ada hiburan. Maka saat saya sedang berbagi dengan para trainer di BRI Syariah saya meminta driver mengantar Izul ke Kidzania.
Di kamar hotel kami bercanda berdua sepuas-sepuasnya. Di sela-sela itu saya tetap konsisten menjalankan program one day one juz. Pesan yang ingin saya sampaikan kepada si bungsu, “Ngaji bukan hanya di rumah. Ngaji juga bisa di hotel dan tempat kerja.”
Diantara kegiatan yang paling seru adalah saat Izul saya tinggal di hotel sendirian, tanpa teman dan pendamping bahkan alat komunikasi pun tidak saya berikan. Nah, saat dia lapar dia harus mencari akal bagaimana memenuhi kebutuhannya itu.
Ternyata, dalam kondisi kepepet kreativitasnya muncul. Izul bisa mencari dan menemukan makan hingga kenyang. Mungkin Anda ada yang berkata, “Ya, gampanglah cari makan di hotel, siapapun bisa.” Tapi menurut saya, untuk anak kelas 5 SD yang berada di lingkungan baru itu adalah prestasi.
Selain karena kondisi kepepet, kreativitas juga muncul bila kita sudah sangat mencintai profesi tertentu. Bila Anda mencintai bisnis maka hal-hal kreatif dari bisnis akan muncul. Apabila Anda mencintai profesi sebagai trainer, maka hal-hal baru berkaitan dengan training pasti mudah Anda dapatkan.
Ngomong-ngomong soal kreativitas, alkisah, ada orang yang sangat kecanduan dan mencintai rokok. Suatu hari temannya berkata, “Bro, kamu kok ngerokok melulu?”
“Emang kenapa?” jawab si pencandu rokok.
“Itu bahaya. Kamu gak takut mati?”
“Tenang boss, aku bawa korek api. Entar kalau mati aku nyalain lagi,” jawab sang pecandu rokok dengan enteng.
Hehehe… pencandu rokok kreatif.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
18 comments On Memunculkan Kreativitas
hehe.. Sangat kreatif..
Hahaha….orang yg merokok memang terkenal gampang ngeles
Hahahahaha,
Singkat tp kena ..
Tuh org (perokok) super duper kreatif ..
Nice Friday kek …
*sungkem dlu*
Pelajaran dan pengalaman hidup berarti yg didapat oleh si anak dr bapak yg tau cara mandidik anak, beruntung lah si izul memiliki bpk spt yai jamil, dan juga ada bagi pengetahuan bagaimana kepepet itu meledakkan potensi terselubung, dan saya termasuk ahli hisab,( perokok) apalagi klo habis makan, saya pengikut kelompok ini, ( ahli hisab) tp di masalah awal puasa dan penentuan idhul fitri saya condong pada kelompok rukyatul hilal, jd fleksibel sesuai prinsip aswaja sbg manhajul fikr
itu sangat kreatif sekali.
tepuk tangan untuk yang kreatif, kreatif memang bikin kenyang dan menyala
Senyum kreatif, afwan kek, cerita izul kurang tuntas kek, he he he, pagi” udah bikin pembaca. Happy barakallah kek. Semoga ALLAH selalu berikan kepada kakek dan semuanya kesehatan dan dan keberkahan. Aamiin.
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ | 🙂
Hehehe, lumayan buat otot bibir tertarik 3 cm. Kek, mau umroh ya? Doain saya juga biar diberi kemampuan dan kesempatan ke tanah suci sekeluarga
Salam hangat untuk Izul, Pak. Saya juga menitipkan salam sama perokok yang (sangat) humoris itu. Endingnya menggelegar dengan tertawa. Begitu pengalaman saya membaca tulisan ini. Keren, Pak!
kreatif bgt si perokok aktif ngelesnya… hehehe
Jadi penasaran, kira2 kreativitas Izul seperti apa ya, tebakan saya sih pakai layanan kamar (room service)..
Kok saya jadi kepo ya? hehehehe..
Salam Kreativitas Sukses Mulia.
Ngakak bc endingnya…
Btw izul hebat dech ..kerON pake banget grandpa…:-)
Ingat buku mas Jaya Setia Budi ” The Power of Kepepet”. Kepepet bikin orang keatif.
Moga kita selalu kreatif, tanpa kepepet.
hehehe ,ingin lebih kreatif dan berani,tapiiii mesti ada keraguan di benak karena minder
Suka ketawa sendiri klo inget seminar pak jamil d cairo. BaarakaAllah paak.. tulisannya sangat menginspirasi.
Btw, titip doa d dpan multazam ya pak semoga jadi bisnis woman yg sukses mulia dan cepat menikah.
Cerita ini mirip seperti Bapak yang sering sekali mengajak aku bertemu dengan mitranya sampai keluar kota, tapi Bapak tak mengajarkan sampai bagaimana cara mendapatkan makan di tempat yg baru di kunjungi anaknya hhi Kek Jamil Ayah yg inspiratif 😀
Yg ingin saya ketahui adl kreativitas yg tlh Izul lakukan….. Boleh tahu gk Pak?