Kemarin, usai makan siang, saya dan istri bertemu dengan salah satu mitra bisnis. Saya mengajak anak saya yang paling bungsu untuk ikut pertemuan di Hotel Aston Sentul Bogor. Saya sengaja mengajak anak saya dengan tujuan mengasah naluri bisnisnya. Si bungsu memang bercita-cita ingin menjadi pebisnis.
Pertemuan berlangsung sejak pukul 13.00 hingga menjelang pukul 16.00, dan alhamdulillah ada beberapa kesepakatan bisnis yang kami sepakati. Usai pertemuan tersebut, di dalam mobil saya bertanya kepada anak saya : “Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari pertemuan tersebut?” Si bungsu menjawab “saya belajar bagaimana cara berbicara, cara menghidupkan suasana diskusi, etika bisnis, dan bagaimana memuliakan orang lain.”
Sembari mendengarkan musik yang diputar anak saya di dalam mobil, saya mengajukan pertanyaan ringan “siapa yang menyanyikan lagu ini bang (panggilan akrab anak saya)? Dan apa makna lagu ini bang?” Anak saya pun menjelaskan dengan gayanya.
Setelah obrolan musik selesai, saya mengajukan pertanyaan seputar bisnis lagi kepada anak saya “Bang, dari pertemuan tadi, menurutmu hal apa yang terpenting dalam bisnis?” Anak saya menjawab “konsumen pak, tugas kita memenuhi apa yang diperlukan konsumen. Selama bisnis kita bisa memenuhi kebutuhan konsumen, maka produk atau jasa kita akan dicari dan dibeli konsumen.”
Saya pun berkomentar “top markotop bang, josss gandos, jawabanmu pas banget. Nah, setelah itu, apa yang terpenting kedua?” Anak saya terdiam sejenak kemudian menjawab “bisnis kita kudu punya kelebihan pak, dan kelebihan itu dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen pak.”
Saya coba konfrontasi pendapat anak saya dengan pertanyaan “kenapa yang penting bukan modal bang? Atau relasi bang?” Anak saya pun menjawab “kalau menurut abang ya pak, percuma modal kita banyak, relasi kita luas kalau bisnis kita gak ada yang beli karena tidak menjawab kebutuhan konsumen, ujung-ujungnya boncoss pak” Kami pun tertawa bersama.
Meminta ditemani anak, bukan hanya sekedar agar saya punya waktu untuk ngobrol dengan anak. Lebih dari itu, anak akan mendapat pembelajaran langsung dari para ahlinya dan mengetahui dunia nyata yang kelak akan dihadapi. Selain itu, anak akan terkoneksi dengan relasi bisnia yang sudah kita punya. Siapa tahu, setelah itu juga bisa “besanan” dengan mitra bisnis. Hehehe. Bukankah punya besan yang sudah kita kenal itu lebih nikmat?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia