Meminta dengan Benar

Share this

FazarFirmansyah-TP-251013Menjadi kaya tentu keinginan setiap orang. Hampir semua orang memiliki impian menjadi kaya. Namun tidak semuanya mampu melakukan hal untuk menebus impian tersebut.

Padahal, menurut orang bijak, jika kita ingin mendapatkan hal yang belum kita dapatkan, maka kita harus melakukan hal yang belum pernah kita lakukan. Seperti kata Albert Enstein, “Hanya orang gila yang menginginkan perubahan tapi masih melakukan cara yang sama.”

Kaya bukan hanya soal materi. Kaya hanyalah predikat. Boleh jadi kita ingin menjadi konglomerat terhormat, tapi bukan itu yang lebih utama dalam hidup. Sebab harta yang bermanfaat bukanlah yang kita simpan di bank atau brankas, melainkan harta yang paling bermanfaat adalah yang kita belanjakan.

Allah Maha Kaya, maka jangan sungkan-sungkan dalam meminta kepadaNYA. Namun setelah meminta pastikan kita berikhtiar semaksimal mungkin untuk akhirnya kita pasrahkan hasilnya kepadaNYA.

Mungkin dari kita sering berdo’a meminta kaya. Memang tidak ada yang salah dengan do’a tersebut. Tapi setelah kita kaya nanti [do’a kita terkabul] apakah kita masih ingat Allah? Setelah kaya nanti, kita mau apa? Mau hura-hura? Mau menyombongkan diri? Mau berbuat sesuka hati? Atau, malah justru jauh dari Allah. Bisa jadi do’a kita untuk menjadi kaya belum terwujud karena hal tersebut akan menjauhkan kita dari Allah.

Saya punya cerita, sebuah kisah nyata. Seorang ustadz mempunyai anak didik. Anak didiknya yatim piatu dari kecil dan hidupnya sungguh prihatin. Setelah dewasa dia ingin menikah dan meminta izin kepada ustadz tersebut.

Setelah diizinkan, ternyata pihak calon mertua menolaknya karena dia belum berpenghasilan. Perlahan namun pasti, calon istrinya meyakinkan orangtuanya. Akhirnya, mereka pun menikah.

Baca Juga  Impoten Batin

Namun masalah tidak berhenti sampai disitu. Baru semingu menikah, dia diusir dari rumah mertuanya bersama istrinya.

Dalam kondisi demikian, ia berdoa. Ia meminta agar bisa sedekah 100 juta. Begitu seterusnya doa yang ia pinta kepada Yang Maha Kuasa. Selama ini dia selalu iri melihat orang lain bisa sedekah, sedangkan dia sangat miskin dan tidak mampu bersedekah.

Satu waktu doanya tersebut terkabul. Dia sukses menjadi pengusaha, mampu membeli mobil, memberangkatkan haji orangtua angkat dan mertuanya. Ustadz yang juga ayah angkatnya terheran dengan pencapaiannya.

“Dulu kamu ditolak calon mertuamu. Sekarang kamu sudah membuktikannya. Apa amalan yang kamu lakukan hingga bisa seperti itu?” tanya ustadz tersebut.

“Dalam setiap doa, saya hanya meminta agar saya bisa bersedekah 100 juta,” jawab pemuda itu.

Tampak begitu simpel permintaannya, tapi berdampak besar dan bermanfaat luas. Terbayang kan jika dia sudah mampu bersedekah 100 juta, berapa penghasilan yang didapatnya sekarang?

Kita sering meminta ingin menjadi kaya, tapi kita kadang lupa setelah kaya kita mau apa? Karena itu, memintalah dengan benar. Dalam artian apa yang kita minta itu bisa dirasakan manfaatnya bagi orang lain. So, masih mau menjadi kaya atau ingin bisa bersedekah 1 milyar? 🙂

Tulisan dikirim oleh Fazar Firmansyah

15 comments On Meminta dengan Benar

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
8 - 3 = ?
Reload

Site Footer