Hari pertama ngantor saya disuguhi presentasi menarik dari Direktur Kubik Indrawan Nugroho. Selaku komisaris tentu saya sangat senang karena di semester pertama, Kubik Group telah melampui target yang sudah ditetapkan. Usai presentasi tersebut, kami semua melakukan halal bi halal.
Ada nasihat menarik dari salah satu senior trainer Kubik, Bapak Syaiful Naumin Hamdi. Lelaki alumni Universitas Indonesia asal Padang ini menyampaikan bahwa bila Ramadhan kita berhasil maka kita seperti bayi yang baru terlahir. Ada tiga ciri bayi yang selalu melekat padanya.
Pertama, bayi itu polos, apa adanya. Dalam bahasa orang dewasa “ia tidak memakai topeng”. Bila puasa kita berhasil maka salah salah satu indikatornya adalah kita tidak menggunakan “topeng” saat berinteraksi dengan orang lain. Penampilan kita tidak dilebih-lebihkan. Tidak memaksakan diri untuk terlihat hebat dimata banyak orang. Ia menjadi orang yang sama baik dikala sepi maupun di keramaian.
Kedua, bayi itu hanya memakan yang ia butuhkan. Apabila makan berlebih maka sang bayi akan memuntahkannya. Keserakahan manusia salah satu sebabnya adalah karena ia ingin selalu memenuhi keinginannya bukan kebutuhannya. Fokus pada keinginan juga membuat manusia enggan berbagi. Padahal sesuatu yang menyelamatkan di kehidupan abadi bukanlah yang disimpan tetapi yang didistribusikan.
Ketiga, bayi itu menyenangkan bila dipandang. Jadilah manusia yang bisa menyenangkan orang lain. Menyenangkan yang didasari ketulusan seperti tulusnya seorang bayi. Dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti murah senyum, jabat tangan dan memberi apresiasi kepada orang lain. Teruslah berusaha agar keberadaan kita memberi manfaat dimanapun dan kapanpun.
Semoga kita termasuk orang yang puasanya berhasil, menjadi lebih bertaqwa dan diampuni dosa-dosa kita. Menjadi seperti seorang bayi yang polos, memakan hanya yang dibutuhkan dan keberadaan kita disenangi banyak orang.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
15 comments On Maukah Menjadi Bayi?
Aamiiin
Pak, mohon maaf lahor batin ya. Salam buat keluarga
sami-sami kek taqobbalallhu minna wa minkum
luar biasa….
Yuks kita menjadi bayi 🙂
Aamiin
semoga saja kita selalu istiqomah.
Aamiin yra
Mantep….sederhana tapi top banget
SyukrON 🙂
Mari jadi bayi
Minum ASI? Hehehe
Memang kek jamil kaya bayi menggemaskan & menyenangkan tulisan-tulisannya
Ayo beliin oleh-oleh….
izin share ya pak
Subhanalloh… Bismillah…