Kemampuan melahirkan bukan hanya dimiliki oleh para wanita. Setiap orang bisa melahirkan. Mari melahirkan sesuai dengan profesi kita.
Saya seorang trainer, maka tugas saya melahirkan trainer baru yang lebih hebat dibandingkan saya. Apabila Anda pengusaha maka lahirkanlah pengusaha baru yang lebih memiliki daya saing. Apabila Anda seorang pemimpin maka lahirkanlah pemimpin baru yang lebih siap memimpin dunia yang cepat berubah. Apabila Anda profesional maka lahirkanlah profesional-profesional baru yang lebih bermutu. Dorongan untuk melahirkan itu akan menurunkan ego tapi menaikkan derajat.
Setiap kita hendaknya punya mental untuk melahirkan. Ternyata dorongan melahirkan itu membuat ilmu kita selalu berkembang. Fakta menunjukkan bahwa semakin kita berbagi ilmu dan keahlian maka disaat yang bersamaan ilmu dan keahliaan kita justeru semakin mengkristal di dalam diri dan juga semakin bertambah banyak.
Dengan pertambahan ilmu dan keahlian itu maka Anda akan menjadi rujukan dan dikenal ahli dibidang yang Anda tekuni. Untuk urusan perbankan kita mengenal nama Robby Djohan. Lelaki inilah yang melahirkan banyak bankir profesional di negeri ini. Untuk urusan entrepreneur muda, saya mengenal Jaya Setiabudi yang telah terbukti melahirkan pengusaha-pengusaha belia di Indonesia.
Selain itu, dorongan melahirkan juga membuat kita bisa mengembangkan diri. Lho, kok bisa? Ya bisa, karena pekerjaan-pekerjaan kita sudah bisa diambil alih oleh orang yang hendak kita lahirkan sehingga kita punya banyak waktu untuk mengembangkan diri.
Namun demikian, agar orang yang kita lahirkan tumbuh jauh lebih hebat dan cepat dibandingkan kita maka jangan pernah punya tekad melahirkan orang yang sama dengan kita. Setiap orang punya bakat, talenta dan kelebihan masing-masing. Biarkan mereka tumbuh menjadi diri mereka sendiri, punya gaya sendiri dan enjoy dengan yang dijalani.
Teruslah berproses melahirkan orang-orang baru karena itu salah satu tanda bahwa kita punya mental menjadi pemimpin. Seorang pemimpin melahirkan pemimpin baru, bukan melahirkan follower, peniru, apalagi pecundang.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
12 comments On Mari Melahirkan
tak hamil dulu ya kek
Tak harus hamil apalagi Jamil, hehehehe
KerON, sy masih sedang belajar cara melahirkan sebanyak2nya kek
ini sdh hamil besar tp blum lahir2 hehehe…… salam SuksesMulia
Mas Tatay, awas kelamaan nanti kehabisan air ketuban 🙂
Sip… Setuju kek, Hidup memang terlalu sayang, tanpa meninggalkan jejak berarti bagi kehidupan. Karena itu kita perlu ber-fastabiqul-khairat. Bahkan mengutip prinsip budha, “Kita perlu hidup dalam kesadaran.”
Berat tuh klo dh ngomongin EGO, kata2 terakhirnya kerON bgt .. Salam sukses mulia
Terima kasih 🙂
Doakan saya juga kek, semoga banyak melahirkan kader-kader dakwah yang menyeru kepada kebajikan. Aamiin..
Langsung kirim doa
KerenON kek
ada tanggung jawab moral di setiap profesi ya, utk melahirkan orang2 baru dgn profesi yg serupa tapi harus lebih baik 🙂
Buktikan