Ada sebuah keluarga yang sangat hobi makan, satu bulan sekali mereka selalu makan bersama. Hari Sabtu pekan lalu mereka berniat melakukan kebiasaan itu. Ketika hendak berangkat, sang suami bertanya kepada istrinya, “Kita makan dimana, ma? Dijawab istri, “Terserah papaâ€. Maka dengan sigap suami yang merangkap sebagai sopir langsung mengarahkan mobilnya ke restoran Padang.
Begitu tahu berhenti di depan restoran Padang, sang istri langsung ngomel, “Jangan di sini pa, masakannya gak enak terus gak ada ayam pop.†Sang suami bertanya kembali, “Kalau begitu kita makan dimana, ma?†Istrinya segera menjawab, “Terserah papa, aku ikut saja..â€
Khawatir salah pilih lagi, sambil nyetir lelaki yang dikenal sabar itu berkata, “Bagaimana kalau ke seafood restoran?†Sambil BBM-an istrinya menjawab, “Wah, itu banyak kolesterolnya!â€Â Segera suaminya bertanya kembali, “Kalau begitu kita makan dimana?â€Â Istrinyapun menjawab dengan mantap, “Terserah papa..â€
Melihat istrinya menjawab begitu mantap maka sang suami mengarahkan mobilnya ke restoran Sunda. Terbayang nikmatnya pepes lele, sambal oncom dan pete rebus kesukaannya serta sambalnya yang “nendang†banget. Setibanya di depan restoran sang suami mengajak istrinya turun, tetapi istrinya menjawab, “Jangan di sini pa, toiletnya gak bersih..â€
Suaminya yang sudah lapar, sedikit emosi dan kemudian berkata dengan nada yang agak tinggi, “Lantas mama maunya makan dimana?†Dengan nada tinggi pula sang istri menjawab, “Papa ini cerewet amat sih, dari tadi kan sudah aku bilang TERSERAH PAPA!â€
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @jamilazzaini
15 comments On Makan Dimana?
Pikiran yg plin-plan membuat orang lain bingung 🙂
dr hal yg sederhana, ‘sesederhana makan apa’ sekalipun butuh perhatian dan konsentrasi, ato klo ga bikin tmn terdekat bete. Bahaya klo konteksnya dlm unit kerja ya Pak
ha ha ha sebuah kisah yang unik dan menggelitik yang membuat kita tersenyum dan tersipu malu, karena jangn-jangan kita juga sering berlaku KONYOL hanya dalam yang sepele….tetapi menjadi runyam karena berdampak kepada orang lain…Astaghfirullah, Smega Tuhan Mengampuni KITA. AMIN. TERIMA KASIH PAK JAMIL
pak jamil..sayakemaren ikut seminar bapak dg EO TDA depok..bersama istri saya..dan dia sangat senang sekali..dan menulis dengan bagus ttg seminar bapak..sudi lah kira nya bapak baca..pasti akan membuat dia senang sekali..yang selalu terucap..aku telah menemukan idola baru yang sangat isnpiratif..apalagi ada kesamaan pak jamil dengan kami..bapak punya izul kami punya faiz..yang sampai usia nya 6 tahun belum keluar 1 kata pun karena ia penyandang autis..
..ini link tempat istri saya menuliskan tentang seminar bapak dengan sangat bagus..http://www.facebook.com/notes/aulia-gurdi/karenanyarencanakan-hidupmu/212900892060035
haa…..haa,,,,,,haa….., Suk..sesss… Mullliiaaaaa…, xii..xii
bagus ambil ceritanya.kena.sample dari keseluruhan hidup.ini ada bukunya ya mas?saya buka linknya untuk liat cover buku, kebukanya web ini
*Nyimak*
oh.. ternyata si mama mintanya ke rumah makan yang berjudul “Terserah Papa”
Dampak Negatif BBM an..:)
😉
itulah perempuan ya Pak?
bilangnya ‘Terserah’
tapi diarahkan, malah ngeyel dan berargumen..
begitu dipastikan maunya gimana,
tetep aja jawabnya ‘Terserah’
simple tapi kena banget! Like This! ^_^b
cocok… he he he terakhir tanya anak
Ahahahaha… aduuuuh lucu banget siih, jadi intinya salah siapaa??? =))
dari dulu aku memang gak favorit kata “terserah” ^_^
hehe… waktu saya ceritain ulang pada temen ane dia langsung nyeletuk hebooh…”wwwiiiin itu aku banget..itu aku win.. asli mirip aku..hahaha. makasih pak
bener banget perempuan emang gitu .