Setelah lebih sebulan setiap hari road show memberikan seminar dan training ke beberapa perusahaan di berbagai kota, akhirnya 3 hari saya jeda, istirahat di rumah. Selain memulihkan stamina, waktu jeda saya gunakan untuk bermain dan nyuapin anak makan, olah raga sekaligus bermanja dengan bidadari duniaku.
Saat jeda itu, tak lupa pula saya melakukan perenungan tentang kehidupan. Ketika itulah muncul perasaan resah dan gelisah saat hati ini bertanya, “Mungkinkah lelahku bernilai ibadah? Atau, jangan-jangan, lelahku hanya tergantikan rupiah dan popularitas semata? Apakah kesibukanku ditujukan untuk mencari ridho-Nya atau karena ingin memuaskan ego pribadiku?”
Sungguh kerugian terbesar dalam kehidupan adalah saat apa yang kita lakukan tidak bernilai di hadapan-Nya. Bayaran yang tinggi, popularitas yang terus melonjak hanyalah tipuan dunia yang bisa menjerumuskan. Saya tak ingin tertipu, saya tak ingin menjadi manusia yang merugi.
Ibadah kepada-Nya bukan hanya ritual semata. Semua hal yang kita lakukan karena-Nya dan dilakukan dengan cara yang benar bisa menjadi bekal saat kita pulang ke kampung akhirat. Sementara itu, apapun yang kita lakukan bukan karena-Nya hanya akan menjadi bekal bagi kehidupan dunia tapi tak bisa dibawa untuk kehidupan setelah dunia.
Sungguh tak pantas bila kita kelak menghadap kepada Allah SWT hanya berbekal ibadah ritual yang taat sementara aktivitas yang lain tak diterima oleh-Nya. Atau, sungguh hinalah kita bila Sang Maha Pencipta hanya kita persembahkan sesuatu yang bersifat ibadah ritual sementara yang lain kita abai.
Sejak bangun tidur hingga tidur kembali kita harus berusaha semuanya diterima oleh-Nya, semua dinilai ibadah oleh-Nya. Bila tidak, kita benar-benar menjadi manusia yang merugi. Waktu jeda itu memberikan kesadaran kepada saya, “Luruskanlah niat dan lakukanlah segala sesuatu dengan cara yang benar sehingga ia bisa menjadi bekal di dunia dan akhirat.”
“Ya Allah, aku sungguh-sungguh bermohon kepada-Mu agar semua kesibukanku dan semua lelahku Engkau catat sebagai ibadahku di sisi-Mu. Please… terimalah ya Allah. Jangan kau hinakan aku dengan hanya memperoleh balasan di dunia semata.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
16 comments On Luruskan Niat
Sarapan bergizi pagi ini
Thanks kek sudah d ingatkan 🙂
Aamiin… semoga sedikit kata yang ku rangkai juga menjadi nilai ibadah disis-MU ya Allah..
Aamiin
Aamiin Allohumma Aamiin…Semoga kita diberika petunjuk menuju jalan yang Alloh Ridhoi.
Salam Sukses Mulia utk kita semua 🙂
Aamiin yaa Robbal alamiin.
aamiinnn
Amin, luruskan niat ku ya Allah
Baca tulisan ini rasanya Hati seperti di siram air ES…….. Adeeeeem
Tarima kasih Ya Allah dan terima kasih Pak Kyai Jamil
Terima kasih banyak pak Jamil, sy sudah baca buku ON juga artikel disini. Terima kasih sudah diingatkan agar tidak lalai selama di dunia.
aamiin…..semoga buat saya juga…aamiin
amiiin ya Alloh….semoga usaha dan lelahku bernilai ibadah dan mendapat ridho-MU…..amiiinnnn
semoga niat lurus kita di mudahkan allah swt.
aamiiiiiin
Bismillahirrohmaanirrohiim saya luruskan niat karena allah. aamiin. terima kasih pak postingan inspirasinya
Aamiin ya Rabbal Alamiin
selalu menambah semangat dan mencerahkan setiap kali baca tulisan bapak 🙂