Saya pernah mengendarai mobil sendiri. Saat mobil hendak berjalan, gas saya tekan atau saya naikkan namun mobil tetap tidak bergerak. Anda tahu kenapa mobil tidak berjalan? Karena rem tangannya belum saya turunkan atau bahasa anak saya “rem tanggannya belum dilepas.”
Begitu pula kehidupan, kita sulit bergerak, berlari atau memacu kecepatan apabila “rem tangan” dalam diri kita belum kita lepaskan. Rem tangan ini akan menghambat kita maju, menghambat kita lebih sukses dan menghambat kita untuk terus bertumbuh. Rem tangan ini akan membuat kita merasa sudah bekerja keras namun tidak menghasilkan pergerakan apapun, atau bila bergerak akan sangat lambat dan merusak bagian-bagian tertentu.
Lepaskan segera “rem tangan” Anda. Apa saja “rem tangan” itu? Pertama, menyalahkan orang lain. Ternyata berbagai riset menunjukkan bahwa orang yang terbiasa menyalahkan orang lain mengalami kesulitan untuk berkembang. Saat terjadi kesalahan atau sesuatu yang tidak sesuai harapan, orang ini bukan sibuk mencari solusi atau mencari alternatif lain tetapi justeru sibuk mencari “kambing hitam.”
Kesibukan mencari kambing hitam membuat ia hanya punya sedikit waktu untuk mengambil pelajaran. Menyalahkan orang lain boleh jadi membuat perasaan lega dan merasa hebat tetapi justeru itulah “rem tangan” berbahaya yang membuat seseorang berjalan di tempat. Sering menyalahkan orang lain akan membuat hidup Anda semakin payah dikemudian hari.
Kedua, keyakinan yang membatasi. Banyak orang yang memiliki keyakinan tidak bisa ini, tidak bisa itu, tidak sanggup ini, tidak sanggup itu padahal belum mencoba. Atau kalau sudah mencoba, ternyata baru beberapa kali saja gagal atau tidak berhasil tetapi sudah menghukum dirinya tidak bisa. Padahal boleh jadi ujicoba yang berikutnya ia berhasil.
Keyakinan yang membatasi secara alami terkadang muncul seperti muncul rumput di sela-sela tanaman padi. Kita tidak pernah berniat menanam rumput namun tetap saja dia tumbuh. Saya pun pernah mengalaminya. Obat mujarabnya adalah sering berintrospeksi dan bergaul dengan orang-orang yang tulus memberikan masukan dan saran sekaligus berani memberikan kritikan tajam.
Ketiga, kenyamanan yang melenakan. Salah satu yang kita cari dalan hidup adalah kenyamanan. Namun, terlalu larut dalam kenyamanan, bisa menjadi penghambat untuk semakin maju dan bertumbuh. Kenyamanan yang melenakan itu menjadi “rem tangan” yang berbahaya. Nikmati kenyamanan yang Anda miliki dengan terus menerus meningkatkan tingkat kenyamanan.
Saat Anda sudah merasa nyaman dalam beberapa saat, segera hadirkan tantangan baru untuk mewujudkan kenyamanan yang lebih tinggi atau memperbanyak variasi kenyamanan. Jangan biarkan otot-otot di dalam diri Anda kendur karena jarang digunakan untuk melakukan banyak kebaikan.
Apabila Anda ingin hidup Anda terus melaju, segera lepaskan “rem tangan” Anda. Apa “rem tamgan” yang ada dalam diri Anda?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer