Salah satu binatang yang saya kenal sejak kecil adalah cicak. Selain di rumah saya banyak cicak, sejak kecil saya sudah menyanyikan lagi cicak cicak di dinding. Cicak juga sering menjadi contoh pelajaran tentang rezeki. Bahwa ternyata binatang yang tidak bisa terbang mendapat makanan hewan yang terbang. Makanannya mendekat kepada cicak. Semua makhluk hidup rezekinya dijamin oleh Allah swt.
Di dalam dunia leadership, cicak sering menjadi contoh yang negatif. Salah satunya “jangan seperti cicak, saat dikejar musuh atau binatang pemangsa dia berlari dengan cara memutuskan ekornya. Sebagai leader, saat ada masalah, problem dan tantangan, pimpinan jangan lari meninggalkan anggota timnya apalagi mengorbankan anggota timnya.”
Adakah leader model cicak di Indonesia? Saya jawab ada, karena saya pernah menangani kasus leader seperti ini. Setelah saya memperhatikan kehidupan leader model cicak ini, saya sangat menyarankan Anda jangan memilih menjadi leader dengan model seperti ini. Hehehe. Sengasara dan gelisah sepanjang masa.
Jadilah leader yang bertanggungjawab. Saat menghadapi tantangan, problem dan hambatan di tempat kerja, hadapilah bukan larilah. Jangan menggunakan konsep SDM, alias Selamatkan Diri Masing-masing saat ada hal yang tidak nyaman. Leader dibayar mahal karena memang tanggungjawabnya besar. Leader dihormati karena memang salah satu tugasnya mengayomi anggota tim.
Leader model cicak tidak akan punya tim yang solid. Anggota timnya tidak mendukungnya bahkan boleh jadi anggota timnya sering mengeluarkan kata-kata sumpah serapah dan berharap sang leader dipindahkan atau terkena penyakit parah sehingga tidak perlu datang ke kantor lagi. Mau?
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook