Pekan ini saya sangat bahagia karena bisa menemani dan ditemani anak saya yang bungsu, Fikar panggilannya, nama lengkapnya Muhammad Zulfikar Abdurrahman (11 tahun). Hari Senin, 17 Maret saya menemani Fikar ikut lomba atletik. Saat lomba, saya melihatnya tersenyum lepas ketika saya bertepuk tangan sambil berteriak, “Fikar kamu juara!” Walau memang akhirnya dia tak juara, tetapi dia terlihat sangat bahagia.
Kemarin (Rabu, 19 Maret) sore, usai saya memberikan training Team Leadership di JS Luwansa Hotel Kuningan Jakarta, ia menjemput dan menemani saya untuk memberikan seminar di Kramayudha Tiga Berlian di Santika Hotel, Bogor, jam 19.30-21.30. Usai acara, ia turut serta menuju Cilegon. Fikar menemani saya yang akan memberikan seminar di PT Latinusa Tbk hari ini. Walau sudah malam, di perjalanan menuju Cilegon kami ngobrol berdua tentang berbagai topik dunia anak.
Saat Fikar tidur di pangkuan, saya sampaikan pesan imajiner ini kepadanya: Anakku, diantara anak bapak kau lah satu-satunya yang belum akil balig (remaja). Bapak akan berusaha menyiapkanmu sebaik mungkin. Bila nanti secara biologis kau sudah remaja, bapak berharap pikiran, mental dan sikapmu juga sudah remaja. Kau sudah bertanggungjawab atas semua hal yang kau lakukan.
Anakku, diantara total usiamu di dunia, mungkin hanya 25 persen bapak dan mama intensif bersamamu dan membekali hidupmu. Selebihnya, kau harus berjuang sendiri, membekali dirimu sendiri, hidup dengan istrimu dan menentukan arah kehidupanmu sendiri. Walau hanya 25 persen bapak berharap itu sangat berarti dalam hidupmu.
Anakku, saat ini kehidupanmu masih membutuhkan bapak dan mamamu. Tetapi di kehidupan setelah dunia, bapak dan mamalah yang membutuhkan dirimu. Amal sholeh dan kebaikan yang bapak dan mama lakukan masih teramat sedikit, kami memerlukan bantuan dan pertolonganmu.
Oleh karena itu, perbanyaklah melakukan kebaikan khususnya yang pernah bapak dan mama ajarkan kepadamu agar pahalanya terus mengalir kepada orang tuamu. Anakku, jagalah imanmu, perkayalah pikiranmu, pertajamlah jiwamu, lembutkanlah hatimu, gelorakan terus semangat juangmu, sempurrnakan terus akhlak muliamu.
Duhai anakku, bapak titipkan masa depan akherat bapak dan mamamu kepadamu. Tanpa peranmu rasanya bapak tidak pantas meminta tempat terhormat di akhirat kepada Allah Sang Pencipta. Sekali lagi, kutitipkan masa depan akhirat kami kepadamu. Bantu kami wahai anakku. Tolong kami wahai buah hatiku. Mau kan memenuhi permintaan bapakmu?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
55 comments On Kutitipkan Masa Depan Akhiratku
Semoga Allah mengampuni dosa kedua orangtua kita, menjadikan kita anak yang sholeh dan berbakti sehingga bisa membantu mereka di akhirat kelak..
Makasih atas nasehat pagi ini Kek.. memjadikan hati diam merenung.. doakan semoga bisa diamalkan Kek..
Salam SuksesMulia
Bukti cintamu kepada ortumu kau memperbanyak amal sholeh
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ 🙂
sipp..kek..mantap ceritanya makasih renungannya…menarik kesimpulan dari cerita tsb dan menyimpulkan pada kehidupan yang nyata ini….salam sukses mulia..aamienn
menerapkannya
Terimakasih nasehat dan inspirasinya pagi ini kek, jadi teringat kedua orangtua dan sadar kalau belum banyak yang bisa saya lakukan buat mereka. Terharu dan sempat menitikkan air mata membaca pesan kakek pagi ini.
Salam SuksesMulia
Sadar belum banyak berbuat baik itu sudah hebat mas
wah, pagi2 dah bikin nangis aja Pak Jamil nich 🙁
Sodorin tisu
Subhanallah, barakallahu fikuum Beh, tks sharingnya, smg Allah selalu memberikan yang terbaik utk Babeh dan keluarga, Aamiin…
Salam kangen…..
Saling mendoakan pak
Mendengar pesan imajiner se’dalam’ itu, mungkin dlm tidur Fikar, dgn jawaban imajiner mengatakan ” dengan senang hati aku penuhi permintaan bapak..” hehee Barakallah kek. 🙂
Hehehe seru juga kalau bener ya 🙂
Bapak yg kereen, mjd contoh bg bpk2 lain, kedekatan dg anak, klo para bpk meniru smangat yai jamil dan cara mendidik anak, pasti. 20 thn yg akan datang tercipta generasi unggul, yg berahlaq, berkarakter, cerdas, beriman,
langsung ngenah di hati pak… smga saya bisa menjadi investasi masa depan bagi orang tua saya. amiiin
Nga bisa coment karena nangis, smg kegiatan kebaikan kami jadi kebaikan pula bagi orangtua kami, amin..Jleb bgt kek
Amin YRA
Makasih beh utk sharingnya. Jd makin semangaatt mendidik anak. Tisu manaa tisu… *meleleh airrrrr mataku. :'(
Makasih.inspirasi.pagi.ini.kek….salam.buat fikar…kamu anak hebat pasti akan bisa menggandeng ayah bunda ke syurga
Nangis..l
Subhanallah.. semoga doa2nya terkabul buat Kakek Jamil n kluarga,smoga Allah slalu menjaga Kakek skeluarga,bahagia di dunia dan akhirat.. Aamiin..
Pagi2 jadi terharu nih, jadi inget sama almarhum ayah saya, kalau masih masih hidup pasti ayah saya juga akan selalu menasihati dan mendoakan saya. Alhamdulilah saya masih punya mama yang selalu mendukung dan mndoakan saya. Terima kasih atas inspirasinya pagi ini Kek 🙂
Perbanyaklah kebaikan bila kau mencintai ayah dan ibumu
Sampai ditanya rekan kantor, “mbak kenapa? Ada masalah? Kok nangis?”
Matur nuwun sanget atas menu pagi ini Pak. Selalu mendoakan berkah terbaik utk Bapak sekeluarga. Amiin
Sodorin tisu 🙂
Subhanallah kek, kerOn bgt tulisan kakek hari ini.
Sampai terbawa suasana.
Ingin segera memujudkan impian memberangkatkan kedua orang tua ke Tanah Suci.
Karena sadar belum bisa memberikan “senyuman” lebih kepada beliau berdua. :'(
mohon doanya ya kek….
Jazakallah..
Salam SuksesMulia_!!!
@npindh
ง^•^ง
Langsung ikut kirim doa mas
sukrON ya kakek ganteng 😉
Anak2 gurunda kek Jamil Insha Allah akan menjadi penyejuk mata hati orang tuanya.
Melalui iman dan taqwanya pada Allah…aminn.
Doakan terus ya mas
Pak… dibuat buku dunk tentang Pendidikan Keluarga. 😀
#Usul
Semangat SuksesMulia!
Tuing…tuing… Langsung mikir
Betul Mas Jamil, dawuhe Kanjeng Nabi Muhammad adalah “…waladun sholih yad’ulah” dhomirnya/objeknya kpd orangtua yg punya anak sholih, bukan istri pun juga suami. Sungguh…anak-anak kita adalah investasi real akhirat yg menutupi kekurangan kita di 2 investasi sebelumnya: “shodaqotun jariyah, al ilmu yuntafa’u bihi”. Hebatnya…Mas Jamil sudah set Fikar sejak sebelum aqil baligh. Barokallahu fiikum wa ahlikum.
Doakan ya mas
Baca’y sambil nangis…
Inget alm/almh bpk & ibu saya.. (˘̩̩̩ʃƪ˘̩̩̩)
Klo bkn sy siapa lg yg menolong mrk d sana
Ao perbanyak amal kebaikan
Smoga sy & suami bs belajar byk ama keluarga kek JA & bunda..barakallah kek..
Ditunggu ke rumah 🙂
Aalhamdulillah…
Inspirasi nya Kek…menguatkan tekad untuk menunaikan PR saya jadi anak ♈ăñġ berbakti dan jd ortu ♈ăñġ amanah atas titipan dari Nya,terimakasih
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ,subhanallah setelah subuh baca di atas,smkn tahu bhw ortu hny 25% menemani hdp ank2nya. Tampaknya mama dr kecil melakukan doa k tiap anknya saat tertidur lelap 🙂 Ya Allah trimakasih pak,
Smg saat nanti jd seorang ibu bs membekali ilmu agama yg mumpuni
Amin YRA
Klo nulisnya dri hati, berasa jg kehati..pagi2 udh dibikin nangis kek 🙂
Maaf ya sudah membuat nangis
“Kutitipkan Masa Depan Akhiratku” …. Subhanallah
Sekedar berbagi kebahagiaan, tulisan yang disampaikan anakku….
Dear mommy,
No words can describe my feelings for you, no numbers can tell how much I love you, there’s just nothing that can symbolize anything about my love for you.
I won’t forget every single moment we spent together, even though it’s been hard these days to spend time with you longer than before. I won’t forget every laughter we shared in happiness and every tear we spent in sorrow. I won’t forget how hard we’ve tried to survive, together, just both of us. It’s never been an easy life for us, but we still made it though.
You are my beloved hero in life, nobody could save me like the way you do, mom. You are my brightest light in life, nobody could make me shine brighter and brighter everyday like the way you do. You are my everything and nobody can replace that. Believe me, mom, my love for you is an eternal love.
“Kutitipkan Masa Depan Akhiratku”
Iri, kerON anaknya. Salam ya
Mudah2an sy bisa menjadi anak yg sholeh.. dan kelak saya pun bisa menitipkan masa depan akhirat sy kepada anak saya… aamiin
Amin YRA, terus berusaha mas
makasih kek artikelnya….jadi semakin berdo
sa sama ke 2 orang tua saya..krn blm banyak berbuat apa apa…*ambil tissue*
Mari kita doakan selalu ortu kita mas
smga saya bisa jadi penolong dan pelindung kedua orang tua saya,,,
makasi pak jamil
Insya Allah, bersungguh2lah
syukran kek untuk tulisan ini …saya dapat tambahan vitamin lagiinsya allah akan berusaha terus mengejar ridha allah
Siip, insya Allah bila kita bersungguh2 mengejar ridho Allah akan mendapatkannya
Masya Allah..
Anak menjadi investasi akhirat, bahkan bisa menjadi ‘passive income’ saat orangtua sudah tidak berada di dunia lagi
langsung teringat perbuatan perbuatan telah di lakukan…..
maafkan anak mu pa…..