Penulis Said Hisyam
Ada beberapa orang yang mungkin memiliki kemampuan untuk berpuasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh sepanjang tahun, orang lain mungkin tidak bisa melakukannya.
Namun mungkin saja mereka memiliki kemampuan bangun di tengah malam untuk sholat tahajjud setiap malam, saya, Anda, dan yang lain, bisa jadi tidak dapat melakukannya meskipun sudah berusaha sekuat tenaga.
Yang lain tidak bisa melakukan kedua hal di atas, tetapi di mana pun mereka berjalan, mereka bersedekah dengan murah hati kepada siapun yang menurut mereka layak disedekahi tanpa pernah mau mempublikasikannya.
Beberapa orang tidak memiliki kekuatan untuk melakukan ibadah tambahan, tetapi mampu menjaga hati yang bersih dan wajah yang selalu tersenyum terhadap orang-orang lain sepanjang waktu.
Yang lain lagi tidak melakukan apa-apa selain hanya membuat anak-anak yatim selalu ceria dan tertawa.
APA INTINYA?
Jangan pernah berpikir bahwa mereka yang tidak melakukan seperti apa yang kita lakukan lebih rendah daripada kita dan kita lebih sholeh daripada mereka, jangan pernah beranggapan mereka tidak memiliki apa pun yang bisa dipersembahkan bagi orang lain.
Jangan pernah berpikir bahwa tindakan kita untuk beribadah lebih baik daripada tindakan orang lain.
Jangan biarkan kesalehan kita menumbuhkan kebanggaan terselubung (Riya) dalam diri kita, karena Riya adalah tindakan yang sangat berbahaya yang bisa menghapus semua nya sebagaimana api membakar kayu bakar.
Jangan biarkan kesalehan kita meng-isolasi diri kita dari keluarga dan teman. Jangan biarkan itu membuat kita merasa lebih suci dari orang lain.
Nasab (Keturunan), kekayaan, pangkat dan jabatan, gelar akademik, status sosial, warna kulit, kekuatan fisik, kecantikan, bukan kriteria kesalehan yang ditetapkan Allah, krn surga tidak diraih dengan banyaknya ibadah tapi dengan keridhoan Allah. Betapa banyak yang kita sudah baca dalam sejarah, seseorang yang amalnya biasa-biasa saja tapi disebutkan nabi sebagai ahli surga.
Ada banyak di Afrika, Eropa, Asia, Cina dan seluruh dunia yang mungkin lebih dekat dengan Allah daripada kita karena fakta sederhana bahwa bangsa diatas dapat menanggung kesulitan dan mengatasi cobaan lebih baik daripada kita.
Penampilan dan pakaian kita bukanlah kriteria untuk kesalehan.
Ada banyak manusia di dunia ini yang lebih dekat dengan Allah SWT meskipun mereka tampak biasa-biasa saja.
Afiliasi kita dengan sebuah jamaah atau lembaga mana pun, harus menjadi sarana untuk memusnahkan ego dan kebanggaan kita, tanpa memandang rendah orang lain, kelompok lain yang mungkin tidak sealiran dan sepaham dengan kita, kelompok kita, jamaah kita.
Ada banyak yang hatinya murni meskipun tidak berafiliasi dengan salah satu di atas.
Hal ini bukan paspor otomatis ke Surga.
Ada orang yang masuk surga hanya dengan memuaskan dahaga seekor anjing, yang lain mendapatkannya dengan hanya memaafkan semua orang setiap hari sebelum tidur.
Mereka tidak memiliki banyak hal untuk ditampilkan, tetapi apa yang mereka lakukan selalu mengharap Ridho Allah SWT.
Seseorang mungkin berjalan melalui gerbang surga dengan modal sangat sedikit dan kehadirannya ketika hidup di muka bumi tidak dianggap penting, sementara yang lain dengan perbuatan yang jauh lebih besar justru binasa karena kesombongan mereka.
Jangan terkejut jika kelak ada yang menuntun kita berjalan melewati jembatan sirath yang melintas dari neraka menuju surga.
MARILAH SELALU MELIHAT HAL BAIK YANG ADA PADA DIRI ORANG LAIN.
Tetap tumbuhkan ghiroh/semangat berbuat baik (amal sholeh), jaga hati dari riya, ujub, takabbur, iri hati.
Tetaplah tenang, penuh cinta, dan jagalah selalu silaturahmi antar sesama. 🙏