Keystone Habit : Kebiasaan Yang Memicu Produktivitas

Share this

Apakah Anda pernah mendengar istilah keystone habit? Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Charles Duhigg dalam bukunya yang berjudul “The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business” yang diterbitkan pada tahun 2012. Dalam bukunya, Duhigg menjelaskan bahwa keystone habit dapat memicu perubahan positif dalam hidup seseorang, baik itu dalam kehidupan pribadi maupun bisnis. Kehidupan orang tersebut menjadi lebih produktif.

Keystone habit adalah kebiasaan yang memiliki dampak signifikan pada banyak area kehidupan seseorang. Kebiasaan ini dapat memicu efek domino yang positif, sehingga membuat seseorang lebih produktif dan berhasil dalam mencapai tujuan mereka. Keystone habit biasanya berbeda untuk setiap orang, tergantung pada tujuan dan nilai-nilai hidup seseorang.

Contohnya, berolahraga secara teratur dapat menjadi keystone habit bagi seseorang yang ingin meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka. Dari satu kebiasaan olah raga akhirnya memengaruhi kebiasaan yang lain, misalnya: pola makannya menjadi sehat dan teratur, tidurnya menjadi lebih berkualitas. Akhirnya lebih bugar, lebih produktif, lebih positif dalam menjalani kehidupan. Dari satu kebiasaan baik melahirkan banyak kebaikan lainnya. Asyik khan? Itulah efek dari keystone habit.

Menurut saya, apapun profesi kita, untuk menjadi kelompok terbaik kita wajib membiasakan diri untuk memiliki keystone habit. Dan hal itu, saya juga jalani saat saya menekuni apapun. Pada awal karir saya menjadi Inspirator, saya bertanya kepada para ahli “apa key success factor atau kunci keberhasilan seorang inspirator? Ketika itu saya menggunakan istilah key success factor karena belum mengenal istilah keystone habit. Sejatinya, key success factor dan keystone habit adalah hal yang serupa.  

Kembali, ke pertanyaan saya diawal karir saya sebagai seorang trainer tadi “Apa key success factor menjadi seorang inspirator? Ternyata ketika itu jawabannya adalah “menulis.”  Ya, menulis adalah keystone habit seorang Inspirator di awal tahun 2000an. Meskipun saya pernah divonis tidak punya bakat menulis oleh guru saya dengan ucapan “Jamil, kamu gak punya bakat menulis, sebab menulis apa saja depannya pasti pada suatu hari.” Namun karena ini adalah kunci sukses sebagai seorang Inspirator, saya pun berkomitmen untuk melatih kemampuan menulis saya.

Baca Juga  Bedanya Mike Tyson dengan Michael Jordan

Maka kemudian saya biasakan menulis di website, menulis di media cetak dan pada puncaknya adalah menulis buku. Dimulai tahun 2005 hingga hari ini saya sudah menulis 12 buah buku yang diterbitkan oleh Gramedia dan Mizan. Dan ternyata memang benar, melalui buku-buku yang saya tulis ini, Allah swt mengizinkan saya untuk diundang ke berbagai perusahaan dan berbagai event. Perusahaan training saya pun menjadi Top Of Mind untuk keahlian Leadership. Bahkan, enam tahun kemudian, nama saya sudah tercatat sebagai salah satu trainer dari tiga trainer terbaik di Indonesia, ketika itu.

Dari keystone habit saya menulis buku ini, maka bermunculanlah kebiasaan baru saya, membaca, menonton video pengembangan diri, berkeliling Indonesia untuk bedah buku, merenung, mengamati dan berdiskusi sebagai bahan memperkaya bahan tulisan saya. Menulis akhirnya menjadi hobi saya yang melahirkan banyak kebiasaan baik lainnya.  Itulah pentingnya keystone habit.

Namun, kembali lagi saya tegaskan bahwa keystone habit setiap orang berbeda. Apa yang terjadi pada saya, belum tentu itu terjadi pada diri Anda. Biasakan untuk ATM (amati – tiru – modifikasi) bukan ATP (amati – tiru – persis atau plek) untuk menemukan keystone habit Anda. Selain itu, waktu atau moment juga berpengaruh. Di awal tahun 2000an, menulis buku memang menjadi keystone habit seorang inspirator atau trainer. Namun di era sekarang, rasanya keystone habit untuk menjadi inspirtor atau trainer bukan lagi buku. Boleh jadi content di Youtune, Tiktok, Intagram, Snack atau yang lainnya. Silakan Anda cari sendiri.

Apapun profesi Anda, segera temukan apa keystone habit Anda agar berbagai kebiasaan baik akan menghampiri Anda. Nah, untuk mempermudah Anda menemukan keystone habit maka Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut.

Pertama, tentukan dulu apa visi hidup Anda. Tanyakan kepada diri Anda, saya terlahir ke dunia ini untuk apa sich? Apa kehidupan terbaik yang saya perjuangkan dan komitmen saya wujudkan? Apa prestasi terbaik yang ingin saya tinggalkan dimuka bumi? Apa legacy di bumi yang manfaatnya dirasakan banyak orang? Jawablah pertanyaan-pertanyaan tadi, karena dengan jawaban itu akan mempermudah Anda menemukan visi hidup Anda.

Baca Juga  Menggali Solusi

Apabila Anda belum menetapkan visi hidup, maka Anda akan mengalami kesulitan menentukan keystone habit. Jangankan menentukan keystone habit, Anda juga mengalami kesulitan menetapkan prioritas aktivitas. Bahkan Anda sulit menolak ajakan teman Anda. Jadi salah satu indikator visi hidup Anda belum mantap atau belum jelas adalah saat Anda sulit berkata tidak atas ajakan orang-orang di sekitar Anda. Hidup Anda “membebek” atau ikut dengan permainan orang lain.

Untuk urusan Visi hidup ini, saya agak “cerewet” karena saya menyakini konsep The Law Of Projection. Di dalam buku dan berbagai training, pesan ini sering saya ulang, karena memang hal ini sangat penting. Tha Law Of Projection menyatakan “apa yang terjadi di layar presentasi akibat sinar dari proyektor adalah berasal dari laptop. Layar adalah kehidupan nyata dan laptop adalah pikiran kita.” Hal ini juga sejalan dengan pesan dari Nabi “Allah atau Tuhan itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya”. Nah salah satu pikiran penting atau prasangka yang seyognyanya selalu ada dalam diri kita adalah visi hidup kita, karena visi hidup kita inilah atas izin Tuhan yang Maha Kuasa yang akan membentuk masa depan kita. Masa depan Anda, tergantung apa yang Anda pikirkan atau prasangkakan hari ini. So, apa visi hidup Anda?

Dari visi hidup ini, akhirnya Anda terbiasa menetapkan tujuan-tujuan jangka menengah dan jangkan pendek. Tujuan ini dapat berkaitan dengan kesehatan, finansial, pekerjaan, keahliaan, hubungan, atau aspek kehidupan lainnya yang ingin Anda tingkatkan. Boleh saya tahu, apa tujuan utama Anda di tahun ini?

Kedua, Identifikasi kebiasaan yang berhubungan dengan tujuan: Setelah menentukan tujuan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi kebiasaan yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Tulis berbagai alternatif kebiasaan yang bisa Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda yang dalam jangka panjang membantu tercapainya visi hidup Anda. Setelah Anda punya berbagai alternatif kebiasaan pilih satu sampai paling banyak tiga yang paling mudah tetapi dampaknya paling besar. Ingat, jangan lebih dari tiga.  Ingat juga, pilih yang paling mudah dan bisa Anda lakukan.

Baca Juga  Pemimpin Sempurna?

Koq pilih yang paling mudah? Ya, ini adalah saran dari James Clear penulis buku Atomic Habit. Pesan beliau kurang lebih demikian “Agar sesuatu menjadi habit atau kebiasaan, mulailah dengan yang paling mudah Anda lakukan namun memiliki dampak yang besar.”  Mengapa juga koq maksimal hanya tiga, jawabnya sederhana “semakin banyak yang Anda inginkan maka semakin sedikit yang akan Anda dapatkan.” Dalam versi yang lain, sesuatu yang fokus hasilnya jauh lebih besar dan lebih kuat.

Ketiga, miliki komitmen lebih baik 1% setiap hari.   Setelah Anda memiliki satu hingga tiga kebiasaan yang mudah namun berdampak besar, berkomitmenlah terhadap diri Anda untuk terus melakukannya dan konsisten melakukan pengulangan setiap hari disertai komitmen 1% lebih baik setiap harinya. Apabila Anda konsiten setiap hari melakukan perbaikan 1%, maka dalam waktu satu tahun Anda akan tumbuh 37x lebih baik dibandingkan setahun sebelumnya. Demikianlah hasil riset yang dilakukan oleh James Clear.

Pertumbuhan kecil namun konsisten jauh lebih baik dibandingkan melakukan pertumbuhan besar namun setelah itu berhenti. Mengapa lebih baik? Karena melakukan hal yang mudah namun berdampak besar itu akan meningkatkan winning effect dalam hidup Anda. Dorongan untuk semakin menang dan sukses akan semakin menguat karena kemenangan-kemenangan kecil yang bisa Anda wujudkan. Virus Covid-19 itu kecil namun bisa mengubah tatanan dunia, mengubah kebiasaan bekerja, mengubah banyak hal. Jangan sepelekan yang kecil, jangan sepelekan pertumbuhan 1% setiap hari.

Saat Anda sudah memiliki ketiga hal tersebut di atas maka akan memudahkan Anda menemukan keystone habit. Sebaliknya, apabila Anda belum memiliki ketiga hal tersebut di atas, Anda sulit menemukan keystone habit Anda, atau apabila Anda sudah menemukan boleh jadi dampaknya tidak terlalu signifikan bagi pertumbuhan diri Anda.

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia

2 comments On Keystone Habit : Kebiasaan Yang Memicu Produktivitas

  • Mksh atas pencerahan nya, sangat membantu kami yg masih belum bisa menentukan arah kehidupan dan masih menjadi bebek di lingkungan masyarakat umum

  • Salam Sukses Mulia………..
    Terimakasih banyak Pak Jamil atas inspirasi dan motivasi-motivasi yang diberikan…saya adalah salah satu penggemar Pak Jamil yang seneng banget menonton video-video bapak di mobil pada saat pulang pergi bekerja.
    Jadi rata-rata dalam 1 hari sekitar 1 jam saya menonton video Pak Jamil, dan ini banyak memberikan inspirasi dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
    Semoga Bapak terus berkarya dan semakin banyak memberikan motivasi serta sumber Inspirasi buat kita semua.

    Terimakasih.

    Gito Prayudo
    Penggemar Setia Sukses Mulia.

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 + 4 = ?
Reload

Site Footer