Penyebab sulit menangis itu banyak, setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda. Bagi saya, ada beberapa penyebab sulit menangis. Salah satunya sudah saya tulis/bagi kemarin yaitu hati yang sibuk. Klik tulisan Ketika Sulit Menangis (1).
Penyebab kedua adalah penyakit merasa. Ternyata “merasa” itu ada sisi positif dan sisi negatif. Apabila kita salah menempatkan kata “merasa” maka bisa menjadi penyakit. Merasa paling benar/sholeh/suci/rajin akan membuat kita enggan menerima nasehat dan merasa paling hebat. Akibatnya, hati semakin mengeras dan sulit menangis.
Bangun pagi sebelum subuh kemudian bersujud dan berdoa tentu hal yang sangat baik dan menyehatkan. Namun bila disertai merasa paling rajin tahajud, itu merusak hati dan bisa menjadi penyakit. Apalagi bila kemudian aktivitas bangun paginya diumumkan di social media disertai merendahkan atau menertawakan orang yang tidak bangun pagi. Ini namanya penyakit hati yang kronis yang membuat sulit menangis. Andai pun bisa menangis, air mata yang keluar boleh jadi air mata buaya.
Saya pernah punya penyakit merasa. Saya pernah merasa menjadi trainer yang paling TOP dan paling hebat. Bagaimana tidak, dalam satu bulan rata-rata saya bisa memberikan training 34-40 sesi di perusahaan ternama (Fortune 100) yang berbeda.
Akhirnya saya enggan belajar. Materi yang saya sampaikan tidak berkembang. Saya menyampaikan training seperti kaset yang berulang. Selain itu, perasaan semakin meninggi dan hati pun semakin membantu, tak sanggup mengeluarkan air mata lagi. Ternyata, penyakit merasa itu bisa membuat kita tinggi hati disaat yang bersamaan kita merendahkan orang lain. Naudzubillah…
Penyebab ketiga adalah, jauh dari kitab suci. Saya pernah enggan membawa kitab suci saat harus tugas ke luar kota. Saya beralasan, “Saya kan beser (mudah buang air kecil), pasti harus ke toilet selama di perjalanan. Bila saya membawa kitab suci khan nanti kopernya dibawa ke kamar mandi, itu tidak baik.” Alasan masuk akal yang dibuat-buat. Hehehe…
Dengan alasan itu, saya sering tidak membawa kitab suci. Bila di hotel disediakan, saya membaca, bila tidak ada maka saya tidak membacanya. Sampai suatu ketika, saat saya hendak pergi istri saya berkata, “Pak jangan lupa, bawa dan bacalah Al Qur’an kemanapun pergi.”
Kata-kata singkat istri saya itu membuat saya tersadar bahwa selama ini membaca kitab suci hanya aktivitas sambilan. Sungguh memalukan. Semakin banyak diberi rezeki dan kesempatan pergi ke berbagai tempat justru semakin jarang berkomunikasi dengan-Nya. Benar-benar saya tidak tahu diri. Wajar bila hati pun kering karena tak tersirami kata-kata penuh makna dari Sang Pencipta. Hati yang kering tak sanggup memproduksi air mata untuk dikeluarkan melalui mata.
Percayah, menangis itu nikmat. Menangis itu membahagiakan. Menangis itu menyehatkan. Jauhilah hal-hal yang bisa membuat kita sulit menangis.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
17 comments On Ketika Sulit Menangis (2)
Sarapan yang bermanfaat ..
Makasih kek …
Silakan disebarkan, he3x
saya orangnya (sulit menangis)…!
Makasih guruku..! ⌣́_⌣̀)
Kata guru saya “waspadalah” 🙂
Susah menangis
Papih Aku suka banget tulisan nya.
ini rasanya spt Cambuk yang mnyadarkn hatiku. krn sdh jarang bca Al-Quran. diperbudak Hp
aku rindu menangiss 🙁
terimakasih.
papih Jamil
smg Alloh snantiasa merahmatimu dan keluarga agar terus bisa mnginsfirasi hatiku juga Indonesia dan Dunia
Hehehehe, aku dipanggil papih 🙂
Waduh telat bacanya kek. Artikel kakek bak udara segar di pegunungan hijau asri permai.
Wah kena ku kek! Masih sulit unt meneteskan air mata, tp kadang kalau melihat hal yg membuat terenyuh tak terasa air mata turun dr sumbernya…
SukrON ya kek… 🙂
Sami-sami, ayo menangis 🙂
sy jadi gampang menangis kalo yg dibahas masalah ortu krn kedua orang tuaku telah tiada.Bisa juga kakek coba dgn mendengar nasyid yg bisa tembus ke relung hati.
Kalau ortu so pasti tapi kalau nasyid gak mempan 🙂
saya orangnya paling sulit menangis padahal di hati itu udah sdih. tapi sekalinya udah ngedenger tentang yang berbau agama sama orang tua saya langsung nangis. saya gabisa nangis masalah cowok, apa mungkin itu karena terlalu sering disakiti ya
Masya Allah, ini yang saya alami sekarang kek. Dahulunya saya sangat mudah menangis jika sedih, terenyuh dan haru . 2 tahun terakhir saya tdak lagi mengeluarkan air mata bahkan disaat2 saya teramat sedih dan duka.
yg sangat saya rasakan adalah saya orang yg “merasa” dan saya pikir ini sudah kronis dan sangat, bagaimana cara mengatasinya ya, mas.. saya sering. merasa hidup terlalu berat bagi saya, merasa buruk, merasa di gibahin orang di belakang saya, dan saya merasa buruk apabila berkumpul dengan teman2 d sekolah akibatnya jilka ada acara/perkumpulan saya akan cari se1000 alasan untuk tidak pergi krna merasa saya tidk punya apa2 untuk pergi, dan bakal di ejek d sana fikir saya, pernah saya menangis, saya merindukan itu sangat,lega, lepas rasanya ketika saya bisa menangis, sering sata meninggalkan sahabat dan teman2 saya karna penyakit merasa ini, saya tidak mau lagi menyakiti diri saya dan orang d sekeliling saya lagi, mas mohon bantuanya ya…
saya punya masalah dengan hutang karena terjebak selisih pada salah satu kantor keuangan yg dulu saya diperkerjakan,dulu waktu saya masih menjabat sering terjadi selisih uang dimana gaji saya tdk cukup untuk menggantinya sehingga saya harus memanipulasi data,hingga kemarin saya dipanggil karena saya harus bertanggung jawab atas uang selisih yg saya hilangkan,tp saya tdk tau knapa sampai hari ini saya tdk bisa mengluarkan air mata.mohon dibantu menjawab.
saya sulit menangis.. pdhl di hati tu udh sangat sedih..menghayati kalo udh denger2 nasehat.. tpi tak mengeluarkan air mata.. apa itu yg dibilang stress?
Terimakasih banyak… :”) terimakasih…
Bagaimana cara membuat diri kita menangis saat sholat ust