Oleh: Budi Handrianto
Mungkin di antara kira sudah ada yang mengenal Hukum Pareto (Pareto Principle) atau sering disebut dengan Prinsip 80/20. Hukum Pareto yang diambil dari nama seorang ekonom Italia Vilfredo Pareto ini berbunyi bahwa dalam suatu kejadian, 80% dari efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Contoh dalam bisnis, dari seluruh keuntungan yang didapat dari suatu penjualan 80%-nya disumbang oleh 20% penjualan atau 20% dari jumlah pelanggan menciptakan 80% pendapatan usaha.
Hukum ini awalnya ditemukan oleh Pareto berkenaan dengan penelitiannya di tahun 1906 yang menunjukkan luas tanah di Italia sebesar 80%-nya hanya dikuasai oleh 20 penduduk Italia. Lalu oleh konsultan manajemen modern bernama Joseph M. Juran akhirnya hukum ini diperluas dan menjadi bersifat universal, seperti yang kita kenal sekarang. Jadi, pada setiap kejadian sebesar 20% penyebab berkontribusi kepada 80% hasil (akibat).
Di dalam al-Quran Allah berfirman, “Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.” (QS. Al-Baqarah: 251)
Ayat ini menunjukkan bahwa karena ada sebagian orang-orang yang melakukan sesuatu maka seluruh manusia menjadi selamat. Artinya bumi sebagai tempat tinggal manusia tidak menjadi rusak (tidak Allah hancurkan) karena sebagian orang ini. Jika memakai hukum Pareto maka 20% manusia tipe ini telah menyelamatkan 80% dari populasi manusia (termasuk dirinya sendiri) dengan tegak dan tetap bergeraknya bumi.
Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini menyatakan bahwa Allah melindungi manusia karena masih ada orang-orang yang senantiasa melakukan shalat. Jadi, orang mukmin yang shalat telah menyelamatkan mukmin lain yang tidak shalat dan juga orang-orang kafir (yang tentu mereka juga tidak shalat). Orang-orang yang berpuasa telah menyelamatkan mereka yang tidak puasa. Orang-orang yang berzakat telah menyelamatkan orang-orang yang tidak berzakat. Dan seterusnya.
Orang-orang yang beriman dan beramal shalih itulah yang berperan menyelamatkan keseluruhan manusia dari kemarahan Allah akibat tidak ada yang beriman dan beramal shalih. Tentu jumlah ini sedikit atau kalau mengacu pada hukum Pareto berjumlah 20% dari populasi. Kita bisa tahu bahwa jumlah ini sedikit karena banyak ayat dalam al-Quran dan juga hadits yang menyatakan hal ini. Sebagai contoh kecil adalah surat yang kita semua insya Allah sudah hapal yaitu surat Wal Ashri. Allah berfirman bahwa semua manusia itu merugi kecuali yang beriman dan beramal shalih. Kata “seluruh” berarti banyak dan kata “kecuali” yang mengecualikan dari keseluruhan menunjukkan jumlah itu kecil.
Dalam film Armageddon (yang dibintangi Bruce Willis dan Ben Afleck) ada beberapa gelintir orang yang dikirim ke komet raksasa yang akan menghantam bumi untuk menghancurkan komet itu. Lalu setelah berhasil setibanya di bumi mereka disambut dan dielu-elukan masyarakat sebagai pahlawan penyelamat bumi. Dalam dunia nyata sekarang ini sebenarnya kitalah, yaitu kita orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dengan kata lain orang yang baik itulah yang telah menyelamatkan dunia ini dari kemarahan Allah yang tentu lebih dahsyat daripada hantaman komet dalam film tsb.
Inilah pandangan metafisika kita (karena memang tidak terlihat) sebagai bukti keyakinan kita terhadap kebenaran ayat tersebut. Allah menjadikan orang-orang baik sebagai penyelamat bagi manusia yang lain dari kehancuran. Orang-orang baik itulah pahlawan dunia yang sebenarnya. Maka jadilah dan tetaplah menjadi orang baik.
Mari di hari-hari akhir Ramadhan ini kita perbanyak amal shalih agar bumi dan seisinya ini tetap Allah selamatkan dari kehancuran. Fastabiqul khairat, mari berlomba-lomba dalam kebaikan. Mari….