Ketika Kesulitan Datang from The best Leadership Trainer Indonesia

Ketika Kesulitan Datang

Share this

Semester pertama tahun 2018 memang penuh tantangan. Beberapa bisnis saya targetnya tidak tercapai, sebagian teman saya mengalami kesulitan cash flow, dan ada juga yang dengan berat hati menutup bisnisnya. Apakah itu hanya terjadi di perusahaan kecil dan menengah? Jawabnya, Tidak.

Di beberapa perusahaan besar dan pemimpin pasar, dimana saya diundang untuk memberikan inspirasi, juga mendapat cerita yang senada. Berbagai tantangan datang lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Alhamdulillah, tantangan itu bisa menguatkan dan memberi banyak pelajaran.

Tantangan di perusahaan atau didalam bisnis bisa juga berdampak kepada kehidupan pribadi. Ada orang yang menjadi galau, resah, gelisah, demotivasi dan hal-hal negatif lainnya. Dalam kondisi seperti ini, saya biasanya lebih banyak mendekat kepada Sang Pemilik Semesta. Mengadu kepada-Nya, curhat dan sekaligus memohon pertolongan dari-Nya.

Selain itu, saya memperbanyak diskusi dan bertemu dengan banyak orang serta membaca banyak kisah dan cerita orang-orang hebat yang pernah ada. Sebelum menjadi penguasa di Afrika, Nelson Mandela pernah dipenjara, begitu juga para pendiri negeri ini. Bagi mereka, pindah-pindah penjara adalah hal yang biasa. Steve Job pernah dipecat dari perusahaan yang ia dirikan. Dan banyak cerita inspiratif lainnya yang memberikan keyakinan bahwa masalah yang datang itu bisa diselesaikan.

Diantara berbagai kisah yang menetramkan saya adalah dialog antara seorang laki-laki dengan Ali bin Abi Thalib, yang ketika itu menjadi Amirul Mukminin (pemimpin Negara). Lelaki yang sedang dirundung kesedihan datang menemui Sayidina Ali dan berkata “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Sayadina Ali menjawab dengan mengajukan pertanyaan, “aku akan bertanya dua pertanyaan kepadamu dan jawablah.” Pertama, “apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah yang kau hadapi?. Lelaki itu menjawab, “tentu tidak.”

Baca Juga  Pola Kesuksesan Orang Hebat

Pertanyaan kedua, “Apakah engkau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah yang kau hadapi?” Lelaki itu menjawab lagi, “tidak juga.” Kemudian Sayidina Ali berkata “Lalu mengapa engkau harus bersedih atas apa yang tidak engkau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat engkau pergi?”

Tangisan saat kita lahir, bukanlah tangisan karena kita takut menghadapi kesulitan tetapi tangisan pertanda kita hidup dan siap menghadapi kehidupan. Berbagai riset juga menunjukkan bahwa tangisan sang bayi adalah energi yang dikirimkan kepada sang ibu untuk menggantikan rasa sakit menjadi kebahagiaan serta membantu mengatur emosi sang ibu agar stabil setelah labil saat proses kelahiran.

Sementara senyuman saat kita meninggal adalah kemenangan karena kita mampu menghadapi berbagai kesulitan saat kita hidup. Kesulitan tidak bersama kita, saat kita lahir dan tidak akan kita bawa di kehidupan yang abadi. Begitu pula saat meninggal, kesulitan tidak akan menyertai kita. Kesulitan tetap kita tinggal di semesta, sementara kesabaran menghadapi kesulitanlah yang bisa memasukkan kita ke dalam surga-Nya. So, enjoy your life, meski kesulitan ada di sekitar kita.

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
10 * 3 = ?
Reload

Site Footer