Paling tidak ada 2 (dua) pertanyaan besar yang harus kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Pertama, adalah pertanyaan yang menyangkut sisi Lingkungan. Kedua, adalah pertanyaan yang menyangkut sisi Spiritual. Kali ini, kita akan membahas pertanyaan besar pertama yaitu tentang pertanyaan yang menyangkut sisi Lingkungan.
Pertanyaan ini mempertanyakan kenapa kita LAHIR di sini? Kenapa kita BERADA di sini? Untuk apa kita ADA DI TEMPAT ini? Kenapa saya lahir di Indonesia? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenis. Berikut jawabannya..
Hampir di setiap seminar atau training yang saya bawakan, saya sering bertanya kepada peserta : “Pernah terpikirkankah oleh Bapak Ibu, kita lahir di kota kelahiran masing-masing untuk apa?”. Kebanyakan dari mereka bingung atau hanya menjawab, “Sudah takdirnya kali Mas.” Lalu saya balas, “Wah, itu sih jawaban yang terlalu simpel dan ‘pasrah’ Bapak Ibu. Atau kalau orang Jerman bilang : aku sih rapopo atau da aku mah apa atuh, hehehe..” 🙂
Setelah saya tanya berulang kali dan peserta semakin bingung dan akhirnya diam menyerah, barulah saya menjawab, “Dari sekian perjalanan, nasehat, penelusuran dan kajian bersama guru-guru spiritual yang telah saya datangi, akhirnya saya menemukan jawabannya. Bahwa kenapa kita dilahirkan di kota kelahiran kita masing-masing, atau di Indonesia, atau kenapa tidak di Inggris, Perancis, Amerika, di negara-negara maju dan nyaman, adalah karena Tuhan telah mempercayakan tempat, kota atau negara tersebut kepada Anda semua untuk Anda bangun, kelola dan kembangkan.”
Lekaslah dari raut wajah para peserta ada yang semakin bingung, ada yang terkejut, ada yang terharu dan akhirnya bertanya-tanya. Itu wajar, karena itu adalah salah satu pertanyaan besar yang tidak pernah kita kaji atau tafakuri sebelumnya.
Semua jawaban itu berangkat dari ayat-ayat Al-Quran berikut :
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia , Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka , agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad): “Berpergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar-Rum:41-42)
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (Q.S. Al-Baqarah: 30)
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya: 107)
Lalu, mengapa Tuhan mempercayakan kepada Anda negara Indonesia? Bukan negara-negara maju dan “enak” seperti negara-negara Eropa? Sudah maju dan “enak”, Anda pun kemungkinan besar akan dilahirkan sebagai bule tampan bermata biru, hehe. Tapi mengapa Indonesia? Jawabannya adalah : karena Anda lebih hebat dan perkasa dari orang-orang negara maju dan “enak”! Lho, apa maksudnya? Sebelum saya jelaskan, coba simak data-data berikut tentang Indonesia paling tidak sekitar tahun 2010 :
1. Negeri khatulistiwa dengan 17.000 pulau (13% pulau di dunia).
2. Pesisir pantai 81.00 Km (14% pesisir dunia).
3. Kandungan ikan 6,2 juta ton senilai 74 trilyun/tahun.
4. 97 milyar barrel minyak cadangan (baru digunakan 1,2 juta barrel/hari).
5. Baja terbaik dunia ada di Indonesia.
6. Bahan textil tertinggi mutunya ada di Indonesia.
7. Peghasil emas, mineral, LNG, timah terbesar di dunia (dengan kandungan deposit yang 8. belum tereksploitasi).
9. Negara no. 6 terkaya dengan sumber daya tambang.
10. Punya kontribusi 16% nuklir dunia (dengan kandungan Uranium yang melimpah)
11. Sumber panas bumi terbesar di dunia : 28,5 giga watt atau setara 12 milyar barrel minyak bumi (selama 30 tahun).
12. Hutan Indonesia yang luasnya 138 juta hektar, tempat hidup bagi 11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies mamalia dunia, 16% spesies burung dunia, 447 macam hewan (225 hanya ada di Indonesia), serta 400 jenis kayu termahal di dunia.
DAN KENYATAANNYA PULA..
1. Indonesia negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik 8 Maret 2010 – menurut Political & Economic Risk Consultancy (PERC) Hong Kong.
2. Jumlah penduduk miskin maret 2010 mencapai 31,02 juta (BPS Juli 2010).
3. 13 juta (7-15 tahun) terancam putus sekolah (data BKKBN 2010).
4. Utang Indonesia tercatat januari 2014 (catatan Bank Indonesia) Rp. 3.042,751 Trilyun. Artinya, tiap jiwa penduduk Indonesia menanggung utang Indonesia sekitar Rp. 12.171.004,- baik orang kaya hingga gelandangan.
Para penasehat spiritual yang sering didatangi dan ditanya oleh pasangan suami istri yang belum punya anak sering berkata, “Anda belum akan dianugerahi seorang anak jika Anda belum siap mendidik, mengelola dan menjaganya, Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana.” Analogi yang sama saya gunakan di sini. Anda belum akan dianugerahi negara Indonesia jika Anda belum siap mendidik, mengelola dan menjaganya.
Jika Anda sudah dilahirkan di Indonesia, berarti Allah sudah mempercayakan sekaligus membekali kemampuan kepada Anda bahwa Anda mampu mendidik, mengelola dan menjaganya. Itulah mengapa Anda lebih hebat dan perkasa dari orang-orang negara maju dan “enak”, sebab sumber daya alam Indonesia yang begitu melimpah sekaligus problem Indonesia yang begitu meruah, hanya akan menjadi “pekerjaan rumah” bagi orang-orang hebat dan mampu seperti Anda.
Itu berarti pula, jika Anda hanya hidup bertahun-tahun menjadi orang biasa saja, tidak menghasilkan karya dan persembahan besar untuk Indonesia lebih baik, maka Anda tak lebih hanya seorang yang menyia-nyiakan kepercayaan yang sudah Allah berikan. Anda dilahirkan, dibesarkan, diberi makan dan minum dari bumi dan laut Indonesia, diberi oksigen dari produksi hutan tropis Indonesia dan diberi sinar matahari ideal dari iklim tropis Indonesia, tapi tidak membuat Anda menjadikan Indonesia lebih baik. Anda hanya numpang hidup dan hidup seperti kebanyakan manusia lainnya.
Betapa berapa banyak dosa yang kita buat setiap hari saat kita menyia-nyiakan kepercayaan yang telah Allah berikan ini. Semoga kita selalu ingat satu hal ini, Allah telah melahirkan kita ke kota Anda, propinsi Anda, ke Indonesia, karena Allah lebih mempercayakan Indonesia kepada Anda daripada kepada orang-orang pintar Eropa sana untuk mengelola, menjaga dan memperbaiki Indonesia.
Dan itu artinya, Allah pasti telah membekali kekuatan, kemampuan dan kepintaran lebih kepada Anda sebab ‘barang’ yang akan Anda hadapi adalah Indonesia dengan segala kelebihan sumber daya sekaligus dengan segala kebobrokan masalahnya. Segera temukan kekuatan dan karpet merah kita dan segera daya gunakan untuk Indonesia.
Rugilah bagi Anda yang tidak mencari tahu kemampuan Anda dan tidak menggunakannya untuk membangun Indonesia. Bangunlah Indonesia mulai dari lingkup terkecil Anda dilahirkan : dari keluarga, lalu bangun kota Anda (seperti walikota Bandung Ridwan Kamil), lalu bangun propinsi Anda (seperti gubernur Jabar Ahmad Heryawan), dan bangun Indonesia (seperti orang-orang hebat lainnya). Semoga hal ini menjadi perenungan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Masih banyak pekerjaan untuk memperbaiki Indonesia..
Monde Ariezta Al Hassan
Character Coach
WA/PIN : 0878 25 225 25 7/75359A52
12 comments On Kenapa Saya Lahir di Indonesia?
Semua yang anda tuliskan amat sangat benar, namun:
1. Walaupun saya dibilang ‘dipercayakan’ di negara indonesia ini. Saya tetap takkan peduli pada negara ini, mau jadi tambah maju atau mundur, mau jadi apapun saya tak peduli. Saya tetap memilih pergi dari negara ini daripada ‘mengabdi’ pada negeri ini.
2. Walaupun banyak yang bilang indonesia merupakan negara yang alamnya kaya, indah, dsb. Saya tetap tidak bangga, saya merasa biasa-biasa saja. Saya lebih baik tinggal di negara yang dibilang tidak sekaya dan seindah indonesia, yang penting saya merasa lebih senang, bahagia, nyaman, dan bersyukur bisa tinggal di negara tersebut. Terima kasih.
Bisa beri tanggapan, terima kasih!
sepemikiran dengan saya, jikalau saya sudah dewasa nanti dan mempunyai uang yang cukup untuk pindah ke negara maju bahkan pindah warga negara saya mungkin akan melakukan itu.
jangan bangga kalau cuma “katanya negara kaya” tapi mayoritas rakyatnya hidup miskin.
jangan bangga kalau cuma “katanya negara yg punya sumber daya lebih” tapi miskin lapangan kerja.
rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri,
menyesalnya karena dimana bumi dipijak tapi tak pernah berpihak.
Saya bangga hidup di Indonesia karena Indonesia adalah negara yang unik menurut saya ya walaupun saya tahu bahwa Indonesia adalah negara korup cuma berkembang kembang tapi itu semua bisa jjadi lebih baik lagi Hanya tinggal dirawat dan diatur baik oleh pemerintah serta rakyat Indonesia sadar untuk jadi lebih baik lagi dan bangga dengan Indonesia
Capek tau jadi orang indonesia, kenapa gw gak trlahir jadi bule aja, bukannya gak bersyukur tapi gw gak suka orang orang Indonesia karena terlalu sibuk cari cari kesalahan orang lain. Suka ikut campur kehidupan orang lain. Jadi bule enak mereka tau artinya privasi. Kalo gw punya duit banyak gw bakal pergi jauh dari indonesia. Manusia Indonesia penuh kepalsuan.
Apa Lagi Inggris 🙁
Pemandangan Desanya Masih Terasa
Gak Kaya Di Indonesia
Sekalinya Ada Desa
Rumahnya Gak Semua Ada Listrik
Bahkan Ada Rumah Yg Full Kayu Gak Ada Bahan Laen
Tapi Tetep Aja Udaranya Berdebu
Jadinya Ya Gimana Gitu
Desa Tradisional Tapi Udaranya Rasa Kota
Bahkan Kampung Gw Udaranya Lebih Buruk Dari Kota Jakarta
Sebenarnya saya bersyukur jadi orang Indonesia, cuma Indonesianya “dijajah” Arab dan “kebodohan” di pikiran sebagian rakyatnya.
Ini adalah jawaban paling menjijikan, dan menyebalkan.
Dan pasrah itu lebih baik.
.
Bagi yang menjawab “bersyukur”, bro, kalian hanya terbiasa dengan kekurangan bodohmu itu.
.
Kalian percaya kepada Allah?, Haha itu akan membuat kehancuran kepada Indognesia😂.
sebarnya memang kita bersyukur memiliki tubuh manusia , tapi bener banget kenapa saya lebih benci INDONESIA .
benar benar sedih
ketika saya mengetik “kenapa saya lahir di indonesia”
pasti ada yag di jawab ‘kita sudah bisa bersyukur’ tapi ..
bersyukur bisa makan sendiri .
bersyukur bisa bekerja sendiri .
bersyukur memiliki tubuh dari Allah .
orang indonesia semakin lucu2 aja liat dukun ,
mau percaya pawang hujan atau ramalan cuaca ?
mau hiburan susah seperti pesulap merah di hujat (ada jin ada jin … ente kadang kadang ,,,)
mau korupsi di hukum mati malah ga jadi . auh ah topi malah gini..
sebenarnya saya pengen hidup tenang dan ekonomi maju biar semakin murah barangnya kan di tulis “cintailah produk Indonesia”