Kekuatan Brand

Share this

Pekan lalu saya memberikan seminar tentang kekuatan value dalam memenangkan persaingan bisnis di Kamojang Garut. Usai memberikan seminar, asisten saya mengajak berkunjung ke pusat perdagangan industri kulit di Sukaregang Garut. Dia berkata “babeh, saya mau beli dompet dan tas kulit asli, katanya bagus dan murah.” Saya pun mengikuti keinginan asisten saya itu.

Awalnya, saya tidak mau membeli apapun, namun setelah masuk dari satu toko ke toko lain di Jl. Gagaklumayung Sukaregang di kota dodol itu, saya akhirnya memborong dompet, tas, sepatu dan ikat pinggang. Apalagi setelah saya menemukan sepatu yang hampir sama persis dengan yang saya punya, bahkan yang saya lihat di toko itu jauh lebih bagus, kuat dengan kulit asli tetapi harganya jauh lebih murah. Sepatu yang saya punya sebelumnya dengan “brand” tertentu harganya 14 kali lebih mahal dari sepatu yang saya lihat di toko itu.

Saya pun membelikan tas untuk istri saya, dan saya juga baru tahu, ternyata tas yang saya beli murah di pusat kerajinan kulit itu apabila di pasar modern harganya mencapai jutaan rupiah. Bedanya, sepatu dan tas yang saya beli di Garut tanpa merek dan brand tertentu. Ternyata, brand itu punya kekuatan. Brand itu harganya mahal. Pebisnis yang cerdas akan berjuang sekuat tenaga untuk menguatkan brand.

Brand yang kuat tidak hanya melekat pada produk atau jasa tetapi bisa juga melekat kepada orang. Contoh paling mudah, apabila saya ingin menonton film, pertama yang saya lakukan adalah melihat siapa pemainnya, produser dan sutradaranya. Apabila nama-nama yang terpampang saya tidak mengenalnya dan belum tahu reputasinya, maka saya tidak akan menontonnya.

Baca Juga  Jangan Menyerah

Brand yang melekat kepada seseorang biasanya berhubungan dengan expertise atau konsistensi perilaku orang tersebut. Untuk urusan pesawat terbang, tentu nama Bapak BJ Habibie sangat kuat muncul di benak banyak orang. Untuk urusan tanggung jawab dan keberpihakan kepada rakyat, Ibu Risma (Walikota Surabaya) tentu sangat melekat pada wanita yang siap mati demi rakyatnya ini.

Duduklah sejenak, renungkan pertanyaan saya ini: apakah produk dan jasa di bisnis yang Anda tekuni brand-nya sudah sangat kuat? Apakah brand pribadi Anda juga sudah kuat? Seberapa mahal brand Anda? Apa rencana Anda untuk membangun brand pribadi Anda?

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer