Hidup itu pilihan. Begitu pula kehidupan berkeluarga juga pilihan. Apakah Anda ingin hidup sendiri hingga ajal menjemput? Apakah Anda ingin punya istri satu atau mau poligami? Semua itu adalah pilihan. Apapun pilihan orang, kita harus menghormatinya, karena masing-masing pasti punya alasan.
Dalam perjalanan hidup yang sudah jalani, saya sudah pernah bertemu dengan ketiga kelompok tersebut. Ada yang hidup sendiri bahagia hingga meninggal, ada pula yang hidupnya susah dan penuh masalah. Begitu pula yang beristri satu atau poligami, ada yang hidupnya penuh konflik dan tentu banyak yang harmonis dan sangat bahagia. Mari kita membiasakan diri menghormati pilihan orang lain.
Apapun pilihan Anda, pasti ada konsekwensinya. Bagi Anda yang memilih poligami berusahalah untuk berlaku adil dan baik kepada semua istri Anda. Jangan hanya cenderung kepada salah satu istri saja. Ketidakadilan akan membuat hidup Anda tidak nyaman di dunia dan sengsara saat di akhirat kelak.
Dikisahkan, seorang lelaki punya istri dua alias poligami. Salah seorang istrinya bertanya kepada sang suami, “Mas, selama Ramadhan kang mas mau di rumah yang sini atau di rumah yang sana?” Sang suami menjawab tegas, “Tenang wahai istriku, selama Ramadhan saya akan sebulan penuh berada di rumah ini.”
Sang istri merasa tersanjung. Ia pun menegaskan lagi kepada sang suami, “Benarkah selama sebulan penuh kang mas akan selalu di rumah ini?” Kembali sang suami menegaskan, “Benar istriku, siang hari saya di rumah ini, dan setelah buka puasa hingga sahur saya berada di rumah yang sana.” Hehehe.. Pilihan yang sungguh tidak adil.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
14 comments On Ke Istri yang Mana?
Whahahahaaha…..upppzzzz….
hehe..nafkah lahir dan batinnya kurang berimbang nich..
Pengalaman ya mas? He3x…
Sangat setuju kek..apapun pilihan orang kita harus menghormati, apalagi kalau dia melakukan hal tiu dilandasi dalil syar’i
kalau masalah adil..ok kalau masalah materi mungkin bisa tapi kalau masalah hati itu sulit dan bahkan tidak mungkin sebagaiana Alloh berfirman yang artinya : “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri- istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung….QS AnNisa ayat 129. So, bagi yang memilih untuk poligami berusahalah semaksimal mungkin untuk berbuat adil…ya kakek lebih tahu lah….Wallohu’alam
Mas Edy ajarin saya dong 🙂
he..he…betul..setuju…kek..semangat…SENYUM SEMANGAT.. keadilan sosial bagi seluruh nya../
keadilan bagi seluruh rakyat indonesia .he..he..
Joko sembung naik ojek…gak nyambung jek 🙂
upppzzzz…siap kek….
Siap apanya? 🙂
Bersikap Adillah , karena itu lebih mendekatkan kepada ketakwaan ya ..Bukan begitu P Jamil ??! .
Btw suami dikisah tsb jadi gak kerja donk…he..he
Khan pengusaha….hehehe
pengalaman pribadi yaaa????
afwan…
uhuyy…. :v
kalo rosul itu men0l0ng.kalo jaman sekarang nafsu.bukankah p0ligami skarang cendrung dr mata trun ke hati.bukn dri mata unt ilahi.jadi y cm bwt nfsu.bkn ibadah. kalo punya istri bukn.kah harus mjga pandgan mata.jd sblm pernikahan ada cnta kpada yg laen.apa it bukan khianat. knpa jg bkn janda yg mbthkan perlindungan.