Hutang piutang dalam kehidupan, khususnya dalam bisnis adalah hal yang biasa. Menariknya, banyak kejadian dimana orang yang berhutang merengek-rengek dan sangat memelas untuk diberi pinjaman, namun saat ditagih, si penghutang lebih “galak” dibandingkan yang punya uang. Saya pernah punya pengalaman “menggemaskan” ini. Apakah Anda juga pernah punya?
Sesungguhnya, ingkar janji dalam membayar hutang, baik mengundurkannya atau tidak membayarnya adalah tindakan yang sangat tidak bermoral dan merugikan. Kerugian terbesar bagi yang hobinya berhutang dan lalai membayar adalah runtuhnya integritas, kehilangan respek dan kepercayaan dari banyak orang. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan penderitaan berantai bagi orang yang lalai dalam membayar hutang.
Kerugian berantai juga bisa terjadi kepada orang yang meminjamkan uang. Lho koq bisa? Begini ilustrasinya, Si A meminjam uang kepada si B (owner bisnis) dengan janji dibayar bulan Februari. Di saat yang sama boleh jadi si B sebagai pemilik bisnis punya janji membayar gaji bulan Februari kepada banyak karyawannya karena si B mengandalkan pembayaran hutang dari si A.
Sementara para karyawan (si C) juga punya janji membayar kewajiban masing-masing kepada si D di bulan yang sama karena para karyawan tersebut (si C) berharap bayaran gaji tepat waktu dari si B.
Begitu si A lalai membayar, maka itu akan berdampak bukan hanya ke B, tetapi juga ke para karyawan, D dan seterusnya. Sebagai orang yang pernah terkena efek ini, saya berani mengatakan bahwa ingkar janji dalam membayar hutang adalah tindakan tidak bermoral dan merugikan. Pelakunya layak mendapat hukuman yang berat karena telah menimbulkan penderitaan berantai bagi banyak orang.
Tidak membayar hutang bisa menimbulkan kerugian dan kerusakan berantai, maka sangat wajar bila Allah swt menghukum keras kepada orang-orang yang lalai dalam membayar hutang. Dalam sebuah hadits dikatakan: “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR Muslim). Bahkan di dalam hadist riwayat Ahmad dikatakan bahwa : “… tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.”
Bagi Anda yang punya hutang, segeralah bayar hutang Anda agar Anda tidak semakin susah di kehidupan dunia dan menderita di kehidupan akherat. Dan perlu kita pahami bahwa, menunda membayar hutang pada hakekatnya akan menimbulkan kerugian dan kerusakan berantai, jangan sampai kita menjadi pelakunya. Mari bertaubat dari lalai membayar hutang.
Salam SuksesMulia
Jakarta, 25 Februari 2021
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia