Saat menonton semifinal AFF usia 19 tahun di MNC TV, saya dan anak saya tertawa bersama karena komentatornya berkata “jebret”. Setiap terjadi kemelut di depan gawang, dan pemain menendang bola dengan keras, sang komentator berteriak “jebret” atau “jeger”. Awalnya kata-kata tersbut terdengar aneh, namun semakin lama saya semakin menikmatinya.
Apalagi saat final, jebret dan jeger menjadikan suasana menonton menjadi lebih emosional. Bukan hanya itu, sang komentator juga sering mengutip kata-kata mutiara yang diucapkan para pahlawan nasional. Salah satunya yang saya ingat adalah pesan dari pesan Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman: Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tapi jiwaku akan tetap hidup!
Pilihan kata sang komentator menjadikan suasana menonton menjadi heroik, apalagi kemudian Evan Dimas dan tim Garuda Muda menjadi juara. Kata-kata ternyata bisa menjadi ciri yang melekat pada seseorang. Saya yakin pasti Anda tahu kata “cetar membahana” melekat pada siapa. Anda juga pasti tahu istilah “statusisasi kemakmuran dan labil ekonomi” melekat pada nama seseorang. Sewaktu saya kecil dulu, ada pelawak bernama Gepeng yang memiliki ciri khas dengan sering berkata: Untung ada saya.
Kata memang bisa menjadi ciri seseorang. Cobalah pilih kata yang punya “nilai” dan memberikan pesan positif yang akhirnya melekat kepada Anda.
Di dunia twiterland, pasti Anda familiar dengan kata “udah putusin aja” yang melekat pada sosok muda Felix Siauw. Seorang mualaf yang ilmunya kini sudah jauh melebihi saya. Hehehe… Kata “udah putusin aja” itu ada “nilai” yang hendak disampaikan Felix Siauw, yaitu jangan pacaran.
Di dunia bisnis, pasti Anda kenal Jack Welch. Saat Jack Welch memimpin General Electric (GE) dia berkata, “Jadilah nomor satu atau nomor dua.”
Apa pesan dan “nilai” yang hendak disampaikan lelaki plontos tersebut? Pesannya adalah, semua perusahaan yang menggunakan bendera GE harus menjadi nomor satu atau dua di dunia. Anak perusahaan yang tidak punya potensi untuk menjadi nomor satu dan dua, dijual atau ditutup saja. GE hanya fokus menangani perusahaan yang siap menjadi nomor satu atau dua di dunia. Hasilnya? Tentu Anda tahu bukan?
Teman-teman saya menjuluki saya Inspirator SuksesMulia. Karena hampir semua materi training yang kami kemas mengajarkan untuk Sukses (berhasil) dan Mulia (memberi manfaat). Selain itu, saya juga membentuk Komunitas SuksesMulia, Klub SuksesMulia dan berjuang terwujudnya peradaban SuksesMulia di negeri ini.
Nah, coba renungkan sejenak. Kata apa yang punya “nilai” dan itu melekat pada diri Anda?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
29 comments On Jebret
Kekuatankatakata memang ruar biasa kek Jamil.
Dan kata itu yang ingin saya lekatkan pada diri saya, kekuatankatakata.
Dari Kekuatankatakata kek jamil saya jadi terinspirasi untuk Sukses Mulia.
Saya membuat proposal hidup dari website ini dan buku ON.
Jalan hidup saya makin terarah dan Insya Allah sekarang saya lebih menghargai waktu, saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu.
Insya Allah saya akan menebar Sukses Mulia yang kek Jamil ajarkan.
Salam Sukses Mulia.
Keren, peluk dari jauh
dahsyat kek!
Kata2 tidak bisa mngubah keadaan, tpi dgn kata2 kita bisa mngubah diri kita untuk mengubah keadaan. Salam sukses mulia kek
salam jebret kek Jamil…
Peluk bang Toyib ah, hehehe
berikan 1 orang kakek…akan diguncangkan Ibu Pertiwi, hingga muncul 10.000 pemuda pemudi negeri untuk menjadi trainer suksesmulia…jebret terus kek…hehehe
Faktor pembeda. ini juga yang diajarkan oleh mas ippho.
semoga bisa ketemu segera faktor pembeda saya kek..
makasih di ingatkan lagi
Cari dengan serius ya, jangan ditunda-tunda
baru kali ini Kakek terpengaruh sama komentator televisi. jarang nonton teve, sekalinya nonton teve eh malah langsung terstatusisasi… ini bener-bener amazing!… gara-gara tulisan kakek pagi ini, itu sang komentator namanya pasti semakin cetar membahana.. moga-moga saja sang komentator akan menjadi golongan orang-orang yang SuksesMulia… meskipun semalem banyak yg berkomentar miring kepadanya… hahaha..
Salam Kanan, Kek,
Salam Rich, Salam Sedekah BrutaL!
Salam Genius dari Klatak University NewYorkyakarta
lagi mau nge-jebret di mana mas Among?
Ini trainer rusuh yg bisa menjebret-jebret hatimu, tetapi tak membuat hatimu terkudeta bahkan Statusisas kemakmuran Anda semakin bisa dikomunikasn. Hehehe
ow ow ow…membayangkan kek Jamil berbicara seperti itu di atas panggung…
Pasti penuh ekspresi dan penghayatan yg dalam, hehe
Kata apa yang punya βnilaiβ dan itu melekat pada diri Anda? #lalumikir
*salim ke kakek dulu ahh*
Jadi ingat waktu sekolah ketika menulis data diri, selalu ada ‘kata2 mutiara’ yang kini lebih dikenal sbg kata2 motivasi atau quote π
Kata mutiara : bisa karena biasa, kita tidak perlu hebat untu memulai tapi kita harus memulai untuk menjadi heba
nanti tanggal 6 Oktober barengan Kakek bikin Kerusuhan di Medan, Om Andy Lubis. kami akan bilang Horas Bah! Mari Kita Kudeta Orang Medan agar tersatusisasi kemakmurannya dan menjadi SuksesMulia semuanya… hahaha
nanti tanggal 6 Oktober barengan Kakek bikin Kerusuhan di Medan, Om Andy Lubis. kami akan bilang Horas BaKita Kudeta Orang Medan agar tersatusisasi kemakmsuhan di Medan, Om Andy Lubis. kami akan bilang Horas Bah! Mari Kita Kudeta Orang Medan agar tersatusisasi kemakmurannya dan menjadi SuksesMulia semuanya… hahahaurannya dan menjadi SuksesMulia semuanya… hahaha
owh I see… LikeThis pak!
Mari jebret men jebret, Untuk Indonesia Jebret.
salam jebret mulia kek hehehe…
sy jadi jebret2an juga kek di herismile.com
masbro ebo! ayo jebretan di mana nih sama kek Jamil…hehe
“JEBRET”….
Kata menjadi citra diri dan pembeda dg lainnya, ia menjadikannya bernilai. Ketidaktepatan dalam memilih kata menjadikan pesan yg ingin disampaikan tidak sampai dg baik kepada lawan bicara.
Mudah2an pilihan kami tepat “Terbaik Untuk yang Terbaik” Enervi π
salam sukses mulia kek…peluk erat.. π
Rame ih jebret jebret ann
Jebreeeeet…Kyaaaa…Goooooooolll!
*mati lampu*
konspirasi jebret>>>> heheh. mantap tulisannya kek.
JEBBRETZZZ banget artikelnya kek…
dan salut sama komentatornya, jarang ada komentator sepak bola kaya gitu
keren kek Jamil Azzaini
aidil pakai kata2 Perubahan
sesuai arahan pek indrawan nugroho dan kek jamil tentunya
peluk jauhhhh
kangennnnnnnnn, hiks, hiks
mantap … jebret banget …
kapan ke semarang kek ???
Saya sedang berusaha menjadi pribadi yang BERPRESTASI dan BERARTI.
Mirip-mirip dengan SUkses Mulianya kakek, tp dengan kemasan kata yang berbeda π
Ijin duplikasi ya ke π