Jauhi Optimisme Semu

Share this

Ada orang yang membuat pengumuman di salah satu whatsApp group “Bulan April ini Covid-19 menurun tajam dan akhir tahun 2021 Covid-19 lenyap dari muka bumi.” Orang yang membuat pengumuman ini sebelumnya juga pernah menyampaikan bahwa Covid-19 akan lenyap di awal tahun 2021. Faktanya, hingga sekarang kita tidak tahun kapan Covid-19 akan berakhir.

Secara pribadi saya mengingatkan orang tersebut bahwa optimisme dan harapan semu itu berbahaya. Saya mengutip pendapat dalam buku Strong & Happy in The Time of Crisis (2020) yang ditulis Afzan. Di dalam buku tersebut disampaikan bahwa menurut pengalaman James Bond Stockdale, orang yang punya optimisme semu tidak akan mampu bertahan lama. Ia mengatakan “they died of a broken heart” Mereka mati karena patah hati berulang kali.

Bagaimana agar kita bisa bertahan dari krisis yang berkepanjangan (Covid-19) sebagaimana yang dialami oleh James Bond Stockdale yang pernah 8 tahun dikurung dan disiksa di penjara Vietnam. Ia mengajukan dua sikap yang perlu dipadukan agar kita tidak semakin menderita. Dua sikap tersebut adalah:

Pertama, optimisme bahwa suatu hari nanti situasi berat yang dihadapi akan berakhir. Pengalaman yang sekarang terjadi akan menjadi cerita indah di masa yang akan datang.

Kedua, menerima dan menghadapi fakta “brutal” saat ini dengan berani dan tenang. Melakukan yang terbaik yang bisa diperbuat saat ini juga. Jangan terjebak optimisme semu dan menunggu “badai pasti berlalu.”

Merujuk pendapat James Bond Stockdale dan pendapat ahli lain serta renungan pribadi saya, dalam pandangan saya, kondisi krisis akibat Covid-19 seperti saat ini kita bisa menerapkan dua sikap tersebut di atas ditambah tiga sikap lagi agar kita semakin kuat, produktif dan bahagia. Apa itu?

Baca Juga  Ilusi Kehidupan

Pertama, hope. Kita perlu menanamkan harapan bahwa dibalik Covid-19 banyak peluang yang bisa kita petik. Fokus kepada peluang yang ada beserta komitmen merealisasikan peluang tersebut adalah cara menumbuhkan semangat yang luar biasa. Ahli lain mengatakan “saat ada pintu tertutup (door closed) maka pasti ada pintu lain yang terbuka (door open). Coba temukan peluang apa saja yang muncul akibat Covid-19.

Kedua, action. Setelah peluang ditemukan, wajib ditindaklanjuti dengan action nyata agar peluang tersebut menjadi sesuatu yang menebar banyak manfaat. Kita tahu bahwa dikata peluang itu ada uang. Dengan catatan peluang tersebut ditangkap dan kemudian dijalankan. Kata guru bisnis saya “hanya peluang yang dieksekusi yang mendatangkan rezeki.”

Ketiga, Immerse In Loving God  Dalam kondisi apapun, apalagi saat krisis, mendekat kepada yang menciptakan dan mengatur semesta, Allah swt, adalah cara terbaik.  Salah satu hope yang perlu kita tanamkan dalam diri kita adalah bahwa kita akan mendapat cinta-Nya saat kita menerima dan pasrah (beautiful surrender) atas peristiwa yang terjadi. Action yang kita lakukan dalam menangkap berbagai peluang pun dalam rangka mengharap cinta-Nya agar kita benar-benar menjadi kekasih-Nya. Merasa dekat dan menghadirkan Cinta dari Sang Pemiliki Cinta adalah cara terjitu menghilangkan derita.

So, daripada kita terjebak dengan optimisme semu mari kita praktekkan nasehat James Bond Stockdale dan perenungan saya tersebut di atas.  Mau?

Selain membaca tulisan di website saya ini, Anda bisa mendapatkan berbagai inspirasi di akun instagram saya @JamilAzzaini

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer