Seorang Minang merantau ke Jakarta. Ia memulai usahanya dari kecil dan terus bertumbuh hingga perusahaannya beranak pinak. Namun, ia tetap menjalankan bisnisnya dengan sangat sederhana: Uang masuk disimpan di toples, uang keluar (untuk pembayaran) disimpan di kaleng biskuit.
Suatu hari, anaknya yang baru lulus sekolah bisnis dari Harvard University bertanya, “Ayah ini kuno amat sih. Bagaimana ayah bisa mengelola perusahaan dengan cara tradisional seperti itu? Bagaimana ayah tahu berapa keuntungan perusahaan ayah?”
Sambil mengunyahΓΒ sate padang sang ayah menjawab, “Anakku, ketika pertama kali datang ke Jakarta, aku tak punya apa-apa kecuali baju dan celana yang aku pakai. Sekarang, kakak pertamamu sudah menjadi pengusaha besar. Kakak keduamu sudah menjadi dokter spesialis jantung. Sementara adikmu masih kuliah di Oxford University. Dan kamu baru lulus dari salah satu sekolah bisnis terbaik di dunia.
“Aku tahu ayah, tapi…”
“Aku dan bundamu setiap tahun umroh. Kami tinggal di perumahan mewah. Kami pakai mobil yang bergengsi keluaran terbaru. Perusahaan ayah terus bertambah. Perlu kamu catat, ayah dan bundamu tidak punya hutang sama sekali. Jadi sekarang kau jumlahkan yang ayah sebut tadi kemudian kurangkan dengan baju dan celana, maka itulah keuntungan yang kita dapat selama ini…”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
34 comments On Jangan Terlalu Rumit
betapa indah jika kita menjalani hidup dengan sederhana.
kesederhanaan dan ketawadu’an Bapak atas ikhtiar maksimalnya, diiringi rasa syukur dengan menitipkan segalanya dengan Sang Maha Pengatur…maka ALLAH mencukupkan dengan segala kebutuhan dan usahanya menjadi LUARBIASA
jangan Terlalu Rumit, karena ALLAH akan meluaskan ketika, DIA selalu diikutsertakan dlm setiap langkah…
MANTAB artikelnya pak π
Hehe.. Kereenn!! π
Xixixix. . . .fresh deh.. .
Simpel bgt itung-itungan si ayah
Hahaahah..kesederhanaan mengalahkan kemustahilan akal pikiran..
Aku jg pernah kenal dgn seorang bapak pendiri pesantren serta mendirikan sekolah..beliaupun sdh naik haji..Subhanallah, saat ditanya kerjany beliau apa? Beliau hanya membawa modal krg dari 1 juta ke Jkt..so sisanya? Caranya? Biarkan Allah yang punya rencana π
Salam sukses mulia kek!
Hahaahah..kesederhanaan mengalahkan kemustahilan akal pikiran..
Aku jg pernah kenal dgn seorang bapak pendiri pesantren serta mendirikan sekolah..beliaupun sdh naik haji..Subhanallah, saat ditanya berapa modal duitnya? Beliau hanya membawa modal krg dari 1 juta ke Jkt..so sisanya? Caranya? Biarkan Allah yang punya rencana π
Salam sukses mulia kek!
Dasyat p Jamil suguhan pagi ini ternyata hidup ini perlu keberanian dan sukses juga bisa diraih dengan sistim yang sederhana.Amin
Subhanallah, istimewa sekali postingaannya pak π
inspirasi sekali pak Jamil….semoga selalu sederhana dalam berpikir DAHSYAT dalam HASIL
mantafff, kalo gitu gak usah ada akuntan sama finance, yang itungannya bikin pusing π
sitemnya sederhana, hasilnya luarbiasa
terimakasih pak,…apakabar?…semoga bapak selalu Allah karuniakan kesehatan….
Subhanallah,menyentuh sekali kesederhanaan si Bapak….sukses Ustadz
salam kenal pak… saya dari IPB juga niih…saya seneng baca tulisan pak JA. baguus nii pak inspiring..tetap memegang kesedarhanaan diantara kemewahan. pak, mau nonton 1 orang 1 lagii dunk pak…hehheh
sesederhana itu…… penuh syukur
hanya itu kuncinya… betul kek?
kereeeen om jamil…
bersyukur…^^
manajemen kampuang….hasil Internasional….bravo…bravo….
sama kaya’ bapak dan ibu sy,jd pedagang 25thn ‘brankasnya’ kaleng roti,baru ganti dg kaleng roti yg baru lebaran kemarin,hemm,tapi sudah mbuatin anaknya tempat usaha dengan biaya puluhan juta. Huh! Baru nyadar diriku >_<
Sederhana tapi efektif dan efisien. Gak perlu ribet pake hitungan hutang-piutang, laba-rugi, ROI, BEP dan kawan-kawan. So inspiring for my next business.
Terima kasih banyak ustadz..
Sering kita terjebak pada sesuatu yg serba ‘lebai’ dan ‘dramatis’ dg rumusan di awang-awang,padahal dg kesederhannaan SELESAI.
” ngapain kita memberantas sarang nyamuk dg BOM…”
MATUR NUWUN inspirasinya.Menyadarkan dalem dari tidur puanjjjjjjangggggg….
keren pak postingannya..
inspiratif..
I LOVE IT…….GREAT STORY KEK
Mulia sekali, sederhana terkadang mengalahkan segala kemustahilan. Terima Kasih Tuhan telah melahirkan seseorang yang begitu MULIA seperti pak jamil.
Salam Justred
Sederhana dengan hasil kesederhanaan tanpa Batas, Sangat inspiratif. terima kasih pak jamil, nama saya Indra Gautama bocah bali yg ingin sukses mulia. Terima kasih TUHAN, telah melahirkan orang Hebat seperti pak Jamil.
Asyik dan singkat nihh cerita “jangan Terlalu Rumit” tapi penuh makna yang mendalam yang mencerahkan kembali arti pemahaman dari kesederhanaan dalam hidup.
Salam SuksesMulia Pak Jamil π
sangat menginspirasi π
Subhanallah. Terima kasih utk cerita inspiratifnya, pak Jamil.
supeeerrrrr bgt artikelnya…merinding
Dahsyat Pak Jamil ceritanya π
terimakasih..
Kebayang tuh berapa banyak toples dan kaleng biskuitnya…hehehe
Manajemen Tukang Cukur Versus Harvard University Management, unggul mana yah dengan driver senior dibanding junior. Pastilah unggul yang disebut kedua, asal dipenuhi dengan hati nurani sang junior.
Subhanallah… Indah sekali… Terimakasih P Jamil
bagus banget artikelnya pak.. π