Saat SMA dulu saya adalah pelari. Saya pernah menjadi anggota tim Tri Lomba Juang propinsi Lampung pada 1985. Lomba itu mempertandingkan lari 17 km, 8 km dan jalan kaki 45 km di Jakarta dengan peserta dari seluruh Indonesia –ketika itu 27 propinsi.
Karena kegemaran berlari, saya pernah pula ikut lomba lari cepat 100 meter. Dalam sebuah lomba, pesaing saya memenangi pertandingan hanya karena badannya lebih dahulu menyentuh tali di garis finish. Selisihnya tidak lebih dari satu detik lebih cepat dibandingkan saya, tetapi hadiah yang ia terima 5 kali lebih banyak dibandingkan yang saya terima.
Apakah jumlah hadiah itu menunjukkan bahwa pesaing saya lebih cepat 5 kali dibandingkan saya? Tentu tidak. Seperti saya katakan tadi, untuk memenangi lomba dia hanya perlu lebih cepat sepersekian detik menyentuhkan badannya ke tali garis finish.
Demikian pula halnya dalam kehidupan, aabila Anda memiliki satu kelebihan kecil saja dan mampu memanfaatkannya, Anda bisa menjadi pemenang dan memperoleh reward berlipat ganda. Sebaliknya, bila Anda sering melakukan kesalahan kecil, Anda juga bisa kalah bahkan menyimpang jauh dari arah kehidupan Anda.
Kalau Anda tidak percaya, coba lakukan percobaan berikut ini. Bila Anda tinggal di kota kota Surabaya, Anda berjalan ke arah barat menuju Merak-Banten. Sebelum berangkat Anda geser arah Anda 1 derajat ke arah kanan, teruslah berjalan. Dengan posisi miring 1 derajat apakah Anda akan sampai Merak? Tidak, Anda akan sampai Medan, tempat yang sangat jauh dari Merak.
Jangan sepelekan yang kecil, baik itu kebaikan atau keburukan. Rumah yang kuat tersusun dari partikel-partikel kecil berupa semen dan pasir. Dosa-dosa besar juga bisa berawal dari dosa-dosa kecil yang biasa dilakukan.
Lakukanlah sesuatu yang baik walau mungkin terlihat kecil bagi kebanyakan orang. Dan tinggalkanlah yang buruk sekecil apapun itu karena bisa menyesatkan hidup Anda di kemudian hari.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
27 comments On Jangan Sepelekan yang Kecil
pertamax?
Selalu menyegarkan membaca tulisan pak Jamil.. salah satu yg selalu saya tunggu di pagi hari. Salam Sukses Mulia pak.
Siiip..!!
Sesuatu kebaikan yg kecil jk kita lakukan scr terusmenerus jg akan mmberikan dampak yg sgt bagus 🙂
mantapppp…. like this bgt “jangan sepelekan yang kecil”
Bener banget pak jamil.. Sekecil apapun kebaikan/keburukan pasti ada balasannya 🙂
Teringat sebuah kisah seorang penjahat yang bertaubat, diperebutkan malaikat surga dan malaikat neraka. Hanya karena selisih sejengkal menuju ‘kebaikan’, dimasukkannya ia ke Surga. Mari action. Dari yang kecil, menghasilkan perubahan besar !
salam SuksesMulia, Kek. 🙂
keduax
Allah saja tidak pernah meremehkan yg kecil : “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (Qs. AZ ZALZALAH : 7-8)
Amin… begitu saja comment saya… sukses selalu ya.
betul kek, bagaimana mungkin akan bisa sukses menyelesaikan yang besar…. bila yang kecilpun disepelekan…
salam kek.
artikel ringan yang sangat berbobot. pak sekedar saran jikalau bpak sempat tolong dibahas tentang “Belajar untuk Mengerti jauh Lebih baik dibanding belajar untuk Nilai ” sekedar masukan ini utk membenahi sistem pendidikan kita pak, mgkin ga semua tapi sebagian besar, para pelajar kita lebih mengutamakan nilai akhir (menghalalkan segera cara termasuk cheating)dibanding pemahaman mereka ttg pelajaran,padahal yg akan berguna untuk bekal mereka adalah pemahaman tersebut. Not The Result,but the process .. Saya pnya teman wktu kuliah dlu kita sama2 mengambil materi teknik lobi dan negosiasi, yang saya heran dia selalu mendapatkan nilai paling tinggi, tapi pda saat bernegosiasi dlm kehidupan nyata berbanding terbalik, pas saya coba diskusi akhirnya dia cerita bahwa buat dia yg penting adlah nilai akhir dikertas,karena nilai itu yg membuat perusahaan tertarik memperkerjakannya. ooh sungguh pemahaman yg sangat kerdil, terbayangkah kita klo ada sarjana arsitektur kita yg punya nilai sempurna dan dpt proyek mengerjakan bangunan gedung bertingkat,ternyata kemampuan yang dimilikinya tidak real,bukankah itu menjadi bahaya untuk smua. Saya percaya kalo topik ini bapak yg ceritakan pasti polanya jauh berbeda,lebih mendalam dan lebih menginspirasi.
salam sukses mulia. HRW
komen ini juga berbobot…
Siaappp Pak.. ^__^
http://www.SaafiaSaffanah.com
kerjakan,amalkan,lakukan yg positif dan baik walau kecil..> salam sukses mulia
Subhanallah… bener banget Kek! Terima kasih inspirasinya, insha Allah saya tidak mau lagi menyepelekan hal-hal kecil 🙂
mantap yang ini mas, mengingatkan hal kecil yang berarti besar 😀
kata orang barat “small things means a lot” 😀 >> artinya “jangan menginjak rumput” hehehe..
Memang sesuatu yang kecil lama-lama akan menjadi bukit, semoga dengan tidak menyepelekan hal yang kecil,kita bisa selalu lebih baik setiap harinya,amien
like this much, makasih Pak
Pak, mohon izin share di fb saya. terima kasih.
pertengkaran dalam keluarga sering terjadi gara-gara masalah kecil… ketika terburu-buru ke kantor, eh kemeja kesayangan belum distrika…ngambek dech sama istri…padahal, masih banyak kemeja lain…so…jangan persulit diri dech
yang kecil selalu dipandang sebelah mata, ketika sudah membesar baru dipandang dengan kedua mata
kecil adalah permulaan..
kalau mau akhir yang baik maka mulailah dari yang baik..
jadilah kecil yang baik yang terus menerus dilakukan secara konsisten..lalu lihatlah hasilnya..
Keren pak, izin share yach pak ! trims
The butterfly effect ya Pak?
segalanya berawal dari sesuatu hal yang kecil. Semuanya melewati proses. Hal yang sangat dihargai adalah ketika kita bisa memaknai sebuah proses itu sendiri, proses memaknai hal-hal yang kecil-kecil, untuk menjadi besar. Salam kek….
mantab tulisannya..
Small is Big..
gunung itu terbentuk dari batu kecil..
KerON.. Mulai dari yg kecil akan menentukan sukses besar.. Setuju bgt
(â—¦’⌣’â—¦)(y)
(,(“)(“).