Bagi pecinta buku, seringkali ketika bertandang ke toko buku, pandangan kita selalu terkagum-kagum saat melihat begitu banyaknya berbagai buku bagus yang terpajang di rak buku. Berbagai macam kategori buku tersedia dan disusun dengan sangat rapih. Hal ini juga didukung dengan suasana toko buku yang memang dirancang sedemikian rupa, untuk kenyamanan para pengunjungnya.
Berbicara mengenai buku, selain untuk sekedar bahan bacaan di waktu senggang, menurut saya sebagian besar tujuan membeli buku adalah untuk : (1)memperkaya ilmu pengetahuan/wawasan, atau (2)untuk mengembangkan ilmu pengetahuan/wawasan yang sudah dimilikinya.
Diantara kedua pilihan diatas, orang yang memilih pilihan nomor (2)dua tentu yang lebih baik. Mengapa? Karena dia sudah tau bagaimana cara memanfaatkan buku yang akan dikonsumsinya (dibacanya). Istilahnya, dia membeli buku karena memang butuh, bukan hanya sekedar ingin.
Apakah pilihan nomor (1)satu diangaap buruk? Saya tidak bilang begitu. Hanya saja, sebaik-baiknya ilmu, termasuk ilmu yang terdapat dalam sebuah buku, adalah untuk diaplikasikan, bukan sekedar untuk dibaca. Setidaknya, harus ada manfaat yang bisa kita dapat dari sebuah buku.
Contoh sederhana, dalam berbagai seminar motivasi yang diikuti, seringkali banyak peserta yang sangat “on fire” saat seminar, tetapi loyo setelah seminar berakhir. Hal ini dikarenakan mereka (para peserta) tidak mempraktekkan ilmu yang di dapat di seminar, setelah seminar berakhir. Jelas saja hal itu menjadi kurang bermanfaat (jika tidak ingin disebut sia-sia).
Begitu juga halnya dengan sebuah buku, akan menjadi kurang bermanfaat, jika hanya dibaca, lalu setelah itu hanya dipajang dilemari buku. Sekarang, mari sama-sama kita cek semua buku-buku yang kita miliki. Sudahkah kita berhasil mengambil manfaat dari buku tersebut? Sudahkah kita meng-aplikasikan hal-hal penting dari buku tersebut?
Jika jawabannya belum, jangan salahkan bukunya. Salahkan diri kita yang mungkin belum tahu, buku seperti apa yang kita butuhkan, dan buku seperti apa yang kita inginkan. Mari kita kembali telaah antara buku yang kita butuhkan dan buku yang hanya sekedar kita inginkan. Jadilah Pembeli Buku Yang Cerdas
Tulisan dikirim oleh Reza Aditya
7 comments On Jadilah Pembeli Buku Yang Cerdas
harus sering2 baca kembali koleksi buku lama, biar selalu update ilmu tiap hari 🙂
kayaknya kita harus sering-sering baca qur’an dan ngamalin
jadilah pembeli / pembaca quran yang cerdas
Nasehat yang cerdas…
Artikel yang menarik, terimakasih sudah diingatkan untuk mencek kembali manfaat buku yang telah dibeli, paling tidak buku-buku tersebut bisa dijadikan referensi untuk menulis atau mengajar dengan cerdas.
iya… jadi inget buku-buku saya,,,,thanx
Haduuu gini kok masuk tulisan pembaca -_-”
Ga masuk ah diakal, seolah2 kalo beli buku atas dasar “ingin” bukan “butuh” dgn tujuan menambah wawasan bukan mengembangkan itu dianggap kurang cerdas dalam membeli buku. Ebuseeett,, segitunya milih kata2..
Antara yang memilih no 1 dan nomor 2, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, sebab ini bukan soal baik dan buruk, karena antara kedua dari mereka tidak layak untuk dibandingkan dan hanya layak untuk digandengkan. Bagaimana mungkin kita bisa mengembangkan pengetahuan kalau memiliki wawasan yang sempit. Bahkan saya hanya ingin mengatakan bahwa jika ingin menjadi yang terbaik pada nomor 2, maka berlatilah menjadi yang terbaik pada nomor satu, sebab itulah entry point-nya yang tepat. Hanya saja jangan berpuas diri di nomor satu dan berusahalah menantang diri untuk naik kelas ke nomor dua. Gimane sob, setuju…..?