Salah satu penyakit yang ditakuti laki-laki adalah impoten. Bukan hanya laki-laki yang dirugikan, sang istripun bisa merana dan tak bahagia. Penyakit impoten sangat mudah dideteksi dan dikenali oleh sang penderita maupun pasangan hidupnya.
Ternyata impoten bukan hanya fisik, tetapi juga bisa menyerang batin seorang laki-laki. Kapan itu terjadi dan apa ciri-cirinya? Pertama, ketika seorang suami merasa lemah dan merasa tidak sanggup menafkahi keluarganya. Akhirnya ia “memaksa” istrinya untuk berkarir dan mencari nafkah.
Apakah wanita tak boleh berkarir dan mencari uang? Tentu boleh, tetapi itu harus atas kesadarannya sendiri bukan karena “paksaan” suaminya. Tugas suami itu bukan “memaksa” tetapi memberikan izin kepada istri. Impoten batin seorang laki-laki akan semakin parah apabila ia tega-teganya membebankan tanggungjawab keuangan keluarga juga kepada sang istri.
Kedua, ketika sang istri lebih dominan dibandingkan suami. Dominasi istri belum tentu karena kesalahan istri, boleh jadi karena kelamahan sang suami. Kita semua paham, suami adalah pemimpin rumah tangga. Tetapi saat pemimpinnya malas, kurang bergairah, lemah dan tidak bisa dibanggakan, boleh jadi sang istri yang kemudian muncul mengambil alih peran suami. Dalam kondisi seperti inilah, impoten batin mulai menyerang suami.
Saat sang istri penghasilan atau pendidikannya lebih tinggi peran suami sebagai kepala keluarga harus tetaplah dominan. Bagaimana caranya? Berjuanglah lebih keras untuk meningkatkan kompetensi. Selain itu ciptakanlah berbagai pintu datangnya rezeki, kebahagian, dan kedamaian dalam keluarga. Suami jangan justru menjadi malas karena terbuai fasilitas yang diperoleh dari istri.
Sebagai pemimpin di rumah tangga, seorang suami juga seharusnya menjadi teladan bagi anggota keluarganya. Ia tahu kapan saat yang tepat mengeluarkan nasihat. Ia pun paham kapan saat telinganya harus lebih banyak dipakai untuk mendengar. Ia juga harus terus berlatih menjadi hebat dalam mengambil keputusan yang tepat. Bila peran ini dijalankan dengan baik, suami akan terhindar dari impoten batin.
Jadilah laki-laki yang tidak impoten batin. Karena impoten batin yang akut dan berkepanjangan boleh jadi akan benar-benar menyebabkan impoten yang sesungguhnya. Anggota tubuh yang seharusnya berperan vital justeru malah tidak berfungsi optimal. Wallahu’alam…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
20 comments On Impoten Batin
selamat pagii kek. semoga kita tidaj impoten
Ada lagi penyakit baru : Impoten Batin.
Nauzubillahiminzalik..Ya Allah jauhkan kami dari penyakit ini.
Terima kasih, mbah
Setuju Kek..
Makanya being EXPERT ya Kek biar bisa menafkahi Keluarga dengan baik dan gak Impoten
greaaaaaatttt and agreeee….
ayo laki-laki…
bertanggungjawab lah…
jossssh…
” bagi para suami wajib baca ” makasih kek…..
hebat abah ini, istilahnya juga jos gandos. dan saya yakin itu jadi imunisasi bagi kalangan yang “tersinggung”. salam suksesMulya slalu abah!
Waduh ke kalau kena penyakit beginiaan gak akan bisa poligami.. he.. he… nafkahin satu istri aja gak sanggup… Mudah2an Allah menghindarkan kita dari penyakit satu ini…
Sebelum MENIKAH Persiapkan diri manjdi SUAMI yang benar-benar menjadi TELADAN dan KEBANGGAAN sang Istri dan keluarga tercinta.
Terima Kasih nasehatnya Pak, Semoga masakannya kian enak ya… 😀
Salam SuksesMulia!
Selamet Hariadi
Luar biasa sekali kek
Say NO to impoten batin !!
Salah satu tanda seorang Suami Impoten Batin adalah kepalanya gak bisa tegak, tetap merunduk dihadapan istri….. hahahahaha.
jas kiding pak.
Artikel bagus Pak Jamil, Salam sukses Mulia.
Impoten batin….salah satu penyakit yg sering tidak d sadari kaum lelaki…mereka hanya bisa menyalahkan keimpotenan mereka pd pihak lain…terutama istrinya…..suami dan semua kaum lelaki wajib baca ini…thanks mas,,
keren buangett
D’accord !!
waaah… semoga sy tidak termasuk golongan trainer impoten…hehe, karena saya bakal ikutan Trainer Bootcamp.
Mantaaapp kek :))
Setuju se X
wah judulmya bikin penasaran, mudah-mudahan dijauhkan dari penyakit impoten batin maupun yang sesungguhnya… amiin
sangat menginspirasi , semoga kita sebagau kepala rumah tangga bisa memimpin keluarga kita ke jalan yang di ridhai Allah
setuju banget sama kek jamil, namanya suami wajib hukumnya berikhtiar secara maksimal dengan memilih kendaraan yang tepat, karena banyak juga yang usdah bekerja keras tetapi karena kendaraanya kuran tepat sehingga hasilnya tidak maksimal.