Hindari Metooism

Hindari Metooism

Share this

Kreativitas itu bukan genetik (turunan) tetapi bisa dilatih, diasah dan dibiasakan. Orang-orang yang kreatif biasanya menjadi pemimpin di profesi masing-masing. Nah, salah satu yang wajib dihindari agar kita bisa berpikir dan bertindak kreatif adalah mental metooism. Apa itu metooism?

Metooism adalah mengadopsi atau meniru secara persis suatu kebijakan, metode, produk atau jasa dari orang lain. Orang yang bermental metooism akan sulit berkembang, apalagi mengungguli pihak yang ditiru. Oleh karena itulah, dalam membimbing para trainer, entrepreneur dan leader saya selalu mengingatkan agar mereka menjadi diri sendiri, karena kita diciptakan spesial oleh Allah swt dan pastilah kita memiliki kekhasaan dan keunikan.

Agar kita tidak menjadi metooism, kita perlu melakukan beberapa hal:

Pertama, buatlah oxymoron, sesuatu yang bertolak belakang dengan kepercayaan yang ada pada saat itu. Ketika saya terjun di dunia training, hampir semua trainer yang saya ketahui memotivasi orang untuk menjadi sukses. Sukses adalah kunci kebahagiaan. Saya pun mengeluarkan fakta dan data bahwa banyak orang yang sukses dalam profesinya ternyata tidak bahagia. Bahkan ada yang berujung bunuh diri dan over dosis obat terlarang.

Lantas saya mengeluarkan pernyataan, sukses saja tidak cukup karena tidak menjamin kebahagiaan. Yang menjamin seseorang itu bahagia adalah kemuliaannya (manfaatnya kepada orang lain). Oleh karena itu, saya kemudian mengeluarkan pernyataan “kehidupan terbaik adalah SuksesMulia.”

Sukses ditandai dengan 4-ta (harta, tahta, kata dan cinta) yang tinggi, sementara mulia adalah menjadikan 4-ta itu sebagai sumber manfaat untuk orang lain dan lingkungan sekitarnya. SuksesMulia adalah dua kata yang tidak boleh terpisah. Karena konsistensi dan komitmen saya untuk mengajak orang meraih kehidupan terbaiknya yaitu SuksesMulia, maka teman-teman saya pun menjuluki saya sebagai Inspirator SuksesMulia.

Baca Juga  Pondasi Rumah Tangga (1)

Kedua, bangunlah rasa penasaran. Caranya dengan mengajukan beberapa pertanyaan, “mengapa hal itu terjadi? Apa yang bisa kita lakukan secara berbeda? Hal-hal apa yang bisa kita hilangkan? Adakah yang bisa kita kurangi? Apa saja yang bisa kita tingkatkan? Hal-hal baru apa yang bisa kita ciptakan agar bisa meningkatkan kualitas kerja kita?”

Coba renungkan sejenak, apa yang sedang terjadi dalam hidup Anda? Ajukan beberapa pertanyaan tersebut di atas untuk menjawab masalah yang Anda hadapi. Silakan Anda buat pertanyaan lain untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Semakin banyak sudut pandang semakin jernih pikiran kita.

Ketiga, bertemulah dengan orang baru. Sesuatu yang baru itu menyegarkan, apalagi dengan orang yang memiliki keahlian baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Saat saya bertemu dengan para penggemar motor gede (moge), saya mendapat banyak ide dan gagasan tentang kehidupan, seni, persaudaraan, dan cinta. Saya selalu menjadwalkan untuk bertemu dengan orang baru setiap pekannya. Berdiskusi, menggali inspirasi dan hikmah dari mereka. Orang-orang baru adalah dosen kehidupan yang pengalaman dan inspirasinya sudah teruji.

Teruslah berkreasi karena salah satu hal yang membedakan seorang pemimpin dan pengikut adalah kreativitasnya. Ingin menjadi pemimpin tangguh? Hindari metooism.

Salam SuksesMulia

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

1 comments On Hindari Metooism

  • Jazaakallahu khair Pak Jamil untuk artikelnya. Kadang saya takut untuk memulai hal2 baru karena ketakutan2 yang belum terjadi. Misalnya “bagaimana jika ide saya ini gagal?”. Ketakutan2 seperti ini kadang juga muncul di tengah jalan sehingga menurunkan semangat saya. Adakah kiat2 untuk menghilangkan rasa khawatir berlebihan ini?

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
10 + 3 = ?
Reload

Site Footer