“Catat ya! Kalau penghasilan naik belum seberapa tetapi gaya hidup sudah seperti raja di raja. Ingin terlihat kaya raya padahal belum waktunya.
Itu sangat menyiksa.,” Jamil Azzaini’s Quote
Bisa jadi mereka yang tersiksa oleh hutang banyak karena hanya terlihat keren berkata, “Saya menyesal hidup seperti ini. Lebih baik hidup terlihat sederhana daripada tersiksa.”
Kenyataannya hampir semua orang punya kecenderungan ingin dianggap raja, karena yang kekayaannya yang nampak. Bukan karena kekayaannya yang tidak nampak. Moga kita jauh dengan hal yang demikian….
3 comments On Hidup Tersiksa
BIaya hidup sebenarnya murah , yang mahal Gaya hidup.
RAMAI orang mengaku Islam Tersinggung kalau dikatakan dia bukan orang Islam Tapi persoalan iman mereka tidak dipedulikan Syariat mereka abaikan, akhlak dipandang kecil sahaja Sebut utamakan Akhirat rasa tersinggung Menyebut Allah Taala sebagai budaya sahaja Bukan dari hati yang takut, atau bukan menjiwai rasa bertuhan Atau Tuhan disebut buat penyedap kata semata-mata sebagai budaya Yang difikir dan diperkatakan hanya kemajuan-kemajuan Pembangunannya, pembangun dan kekayaan Seolah-olah kemajuan, pembangunan dan kekayaan adalah segala-galanya Padahal beberapa ramai orang yang maju dan kaya Rumahtangga huru-hara Anak, isteri tidak seia dan sekata Kasih sayang tidak ada, keharmonian hidup tidak ada di dalam keluarga Tidak pernah rasa bahagia Jiwa kosong, fikiran berserabut Side-effectnya, mudah marah, mudah tersinggung, mudah merajuk Rupanya pembangunan, kemajuan, kekayaan tidak menjamin membawa kasih sayang Kemewahan hidup tidak menjamin keharmonian di dalam keluarga Pada kekayaan belum menjamin membawa bahagia ….
AGAIMANA jiwa engkau tidak derita, ketentuan Tuhan engkau tidak redha Dengan ujian, kesabaran engkau tidak ada Apa sahaja engkau buat minta pujian manusia Bukan semua manusia yang boleh memujimu Jika tidak dipuji sudah tentu jiwa derita Engkau sentiasa memburu nama Tidak mungkin engkau mudah mendapatkannya Jika tidak engkau memperolehinya, sudah tentu engkau kecewa Lebih-lebih lagi jiwa engkau tidak tenang Kerana engkau mempertajam hasad dengki dengan manusia Tidak boleh engkau lihat orang lebih daripada engkau Jiwa engkau menderita, dan engkau dengki dengannya Kalau dengki engkau itu tidak berjaya Sudah tentu jiwa engkau lebih lagi derita Kalau orang itu makin senang Engkau lebih-lebih lagi tidak tenang Apa sahaja engkau usahakan Semuanya engkau sandarkan kepada diri engkau Bukan engkau sandarkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa Mana engkau ada kuasa Jika usaha engkau gagal tentu engkau kecewa, jiwa pun menderita Kalau engkau berjaya, engkau sombong pula Kerana engkau merasai engkau adalah luar biasa Bukan kuasa Tuhan yang menjayakan usaha-usaha engkau itu Jadi pegangan hidup engkau itulah yang menjadikan engkau selalu sahaja menderita