Hati-hatilah Memilih Password

Dalam setiap keadaan kita diingatkan untuk senantiasa berdzikir, mengingat keberadaan Allah. Manfaat dzikir bukan hanya sekedar mengisi waktu tapi juga menjadikan hati kita tetap tenang.
 
Saat kita mendapatkan kebahagiaan, kesenangan. Sangat dianjurkan untuk mengucapkan hamdallah. Alhamadulillah sebagai ucapkan syukur atas karunia-Nya, agar kita tidak lepas kendali dalam menyambut kebahagiaan yang kita raih yang hakikat sebenarnya kebahagiaan tersebut adalah pemberian Allah.
 
Begitu pula saat kita tertimpa musibah. Senatiasa kita dianjurkan juga untuk berdzikir agar kita tetap bersabar akan musibah yang diterima dan yakin bahwa Allah akan mengganti setiap musibah, setiap kehilangan, dengan ganti yang lebih baik.
 
Kedua keadaan tersebut, antara musibah dan kesenangan jika terus diiringi dengan dzikir, akan membuat hati tenang.
 
Tapi saat berdzikir, ternyata kita juga harus bijak dalam menjalankannya. Dimana saat yang tepat dan bagaimana situasinya. Saya jadi teringat cerita anak saya, yang ia bawa sebagai ‘oleh-oleh’ dari gurunya di sekolah. Begini ceritanya:
 
Seorang pria memiliki seekor kuda. Untuk mengendalikan kuda tersebut, sang pemilik menggunakan password: ‘Alhamdulillah’ untuk mulai berjalan dan menambah kecepatan lari kuda. ‘Bismillah’ untuk memerintahkan kudanya berhenti.
 
Suatu hari pria tersebut mengajak kudanya jalan-jalan. Ia memulai perintah kepada kudanya dengan kata perintah ‘Alhamdulillah’ dan kemudian kudanya mulai berjalan. Karena ingin memacu kudanya agar lebih cepat berlari, maka ia terus menerus mengucapkan Alhamdulillah, alhamdulillah…
 
Tanpa ia sadari, ternyata kudanya sudah hampir sampai jurang. Sejenak ia lupa password untuk berhenti. Untunglah tak lama kemudian ia ingat, dan ia segera mengucapkan ‘Bismillah’, tepat di tepi jurang.
 
Sebagai wujud rasa syukurnya karena berhasil selama tidak terjatuh ke dalam jurang, ia mengucapkan ‘Alhamdulillah.’ Yang terjadi kemudian adalah…. *Silakan Anda jawab sendiri hehehe… 🙂
 
 
Tulisan dikirim oleh Tri Hasani