Entah kenapa tiba – tiba Saya teringat kejadian belasan tahun yang lalu, saat itu awal tahun 2000 Saya waktu itu bekerja sebagai tukang bangunan, kebetulan sedang menggarap rumah seorang dosen yang baru saja menyelesaian study di Jepang, dimana rumah akan segera ditempati, karena pekerjaan tinggal finishing yang bekerja tinggal 2 orang saja, Saya bersama seorang teman, sebut saja namanya Jaya.
Rumah yang sedang kami kerjakan agak jauh dari pusat kota, saat jam pulang kerja sudah tidak ada lagi angkot yang melintas, setiap sore kami terpaksa jalan sejauh kira 2 km melintasi persawahan menuju Kampus terdekat, kalo sedang beruntung masih ada angkot yang ngetem di Kampus tersebut, kalo pas sudah tidak ada ya jalan 2 km lagi.
Kondisi seperti itu kami alami setiap hari selama menyelesaikan proyek rumah pak dosen tersebut, suatu sore ditengah kejenuhan perjalanan melintasi persawahan, temen saya sempat berucap : “kok sepi men to, mbok ono tontonan, motor ngglangsar po opo” (Kok sepi amat ya, mbok ada tontonan, motor jatuh atau apa).
Belum lagi kami lanjutkan langkah dari belakang kami datang sepeda motor honda star yang dikendarai seorang bapak, setelah kira – kira 50 meter didepan kami tiba – tiba sepeda motor oleng dalam bahasa jawa “nggobik” kanan kiri beberapa kali dan jatuh tersungkur, padahal kodisi jalan aspal mulus tidak ada lubang, langsung serentak kami beristighfar dan berlari menuju bapak pengendara motor yang sedang berusaha bangun, belum lagi kami sampai ke TKP, bapak pengendara motor sudah bangun dan langsung tancap gas meninggalkan kami yang masih melongo.
Tak henti – hentinya kami terus beristighfar sambil melanjutkan perjalanan yang baru dapat separoh, dan kami sepakat masing – masing berjanji dalam hati untuk selalu berusaha berhati – hati atas apa yang kami pikirkan, lebih – lebih atas apa yang kami ucapkan, mudah – mudahan Allah SWT selalu menjaga hati kami dan kita semua dari segala yang tidak baik.
Untuk bapak pengendara motor yang telah menjadi susah atas sebab apa yang kami pikirkan, semoga ikhlas memaafkan kenakalan kami waktu itu. Aamiin.
Nino Jogja
1 comments On Hati–Hati Apa yang Kamu Pikirkan
You are what you think…..eh…salah,maaf…maaf…