Harga Tiket

Share this

Selama dua bulan di awal tahun 2019 ini hampir dua hari sekali saya naik pesawat. Semua tiket sudah disiapkan perusahaan yang mengundang saya atau disiapkan asisten. Saya tidak pernah tahu harga tiket terbaru.

Nah, hari Selasa kemarin, usai rapat tiba-tiba saya kangen dengan orang tua di Lampung. Saya cek jadwal training ada hari Kamis di Medan dan harus berangkat ke Medan, Rabu malam pukul 20.00. Alhamdulillah ada waktu kosong sehari, bisa nengok orang tua.

Ternyata, harga tiket ke Lampung lebih mahal dari biasanya. Apalagi harga tiket pulangnya (Lampung – Soekarno Hatta), harganya sangat mengejutkan. Selama ini, harga tiket tidak lebih dari satu juta, Rabu kemarin saya harus membayar 2.3 juta per orang. Istri saya hanya menghela nafas panjang ketika melihat saya membayar hampir 5 juta (berdua) untuk naik pesawat yang hanya sekitar 30 menit.

Setibanya di Jakarta, tim saya memberitahu “maaf pak, malam ini ke Medannya tidak jadi lewat Soekarno – Hatta tetapi dari Halim. Harga tiketnya 7.7 juta pak, penghematan pak” Saya pun meluncur ke Halim sambil bertanya-tanya “ada apa dengan harga tiket?”

Pasti secara ekonomi banyak yang terkena dampak dari kenaikan harga tiket ini. Dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, jumlah penumpang turun, lalu harga tiket diturunkan lagi. Kedua, penumpang sudah terbiasa dengan tarif baru. Jumlah penumpang naik lagi. Entah mana yang akan terjadi.

Yang pasti, naiknya harga tiket ini membuat tim saya berpikir keras untuk melakukan penghematan tanpa harus mengurangi layanan kepada client. Kondisi kepepet memang bisa melahirkan kreatifitas meski bisa juga membuat orang semakin terjepit dan akhirnya tidak siap bersaing dalam kompetisi kehidupan.

Baca Juga  Percepatan Rezeki = Taat - Maksiat

Anda termasuk kelompok yang mana?

Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
6 - 2 = ?
Reload

Site Footer