Happy Problem

Share this

Sebagai manusia biasa terkadang saya juga merasa lelah dan jenuh. Apalagi saat jadwal training padat seperti saat ini. Hampir setiap hari ada training sehingga beberapa rapat dengan mitra kerja harus saya lakukan di bandara atau di hotel saya menginap. Di saat kondisi seperti ini istri saya menghibur, “Alhamdulillah ada happy problem.”

Saya bertanya, “Apa itu happy problem?” Istri saya kemudian menjelaskan, “Berbagai hal yang membuat kita lelah namun menyenangkan dan menghasilkan.” Kita perlu bersyukur saat memiliki happy problem karena itu pertanda kita hidup dan bisnis atau profesi yang kita jalani berjalan dengan baik.

Apabila kita banyak mengeluh saat pekerjaan kita menumpuk maka kita tidak akan mendapat tambahan pekerjaan menantang lainnya. Kelas kehidupan kita tidak akan pernah naik dan hanya berkutat di level pekerjaan yang sama. Saat pekerjaan menumpuk atau order melejit anggap saja itu happy problem. Memang hal itu menyibukkan bahkan terkadang membuat kita lelah namun kenikmatannya jauh lebih besar, manfaatnya lebih berlipat.

Justru yang perlu Anda waspadai saat Anda jarang menemukan happy problem. Karena apabila itu terjadi hidup Anda akan mengalami problem yang sesungguhnya. So, nikmati semua pekerjaan dan tantangan sebagai happy problem.

Hari ini pun saya menikmati happy problem. Pagi-pagi meluncur ke Puncak, Bogor, memberikan seminar untuk karyawan Aqua kemudian foto passport di kantor imigrasi dilanjutkan rapat management di kantor Jakarta. Malam harinya saya meluncur ke Bali karena besok memberikan training satu hari penuh untuk karyawan Telkomsel di Sanur. Tidak ada problem bila semuanya kita jalani dengan happy.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Baca Juga  Sulit Tidur

1 comments On Happy Problem

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer