Suatu ketika saya pernah berkenalan dengan seorang pemborong bangunan asal Palimanan. Pak Jamin namanya. Saya kenal dia belum lama. Tepatnya baru hitungan sekian bulan ketika dia menjadi pemborong pembangunan showroom di kantor saya. Walaupun belum lama kenal, saya meyakini dia orang yang hebat. Orangnya lurus, tidak neka-neka. Pekerjaan showroom beberapa waktu lalu telah menjadi bukti. Pekerjaannya bagus, tepat waktu dan harganya juga sangat bersaing.
Baru akhir-akhir ini saya tahu ternyata pak Jamin tidak hanya ahli dalam bangunan namun juga pintar dalam produksi mebel kayu. Kebetulan saat ini saya sedang ada rencana pengembangan produk di Cirebon. Pak Jamin mengundang saya untuk melihat bengkel kerja di dekat rumahnya. Jadilah saya main ke rumahnya. Kebetulan, selama ini saya ingin mengenal lebih jauh sosok pak Jamin ini. Ternyata benar, dia seorang pengusaha yang sukses namun rendah hati dan bersahaja.
Perjalanan menuju ke bengkel kerjanya saya manfaatkan untuk mengorek lebih jauh tentang dia. Pak Jamin bukanlah seorang yang dilahirkan dari keluarga mampu. Justru sebaliknya. Karena faktor ekonomi pak Jamin muda sudah harus bekerja merantau ke Jakarta. Puluhan tahun bekerja di Jakarta inilah yang menempa dia menjadi orang hebat saat ini. Kejujuran dan kesederhanaannya yang menjadikan dia banyak dipercaya orang untuk memberinya pekerjaan borongan.
Dalam prinsip kerja pak Jamin kepuasan pemberi pekerjaan adalah yang utama. Keuntungan diambil yang wajar saja. Bahkan sering ia menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dan upah tenaganya, sedang besarnya keuntungan diserahkan ke pemberi pekerjaan. Berapa saja ia akan terima. Dengan keterbukaan seperti ini justru pak Jamin banyak mendapat pekerjaan. Di mata pak Jamin dengan banyaknya pekerjaan yang tidak pernah putus dari proyek satu dengan lainnya sudah merupakan keuntungan tersendiri. Yakni ia bisa menghidupi 48 tenaga kerja yang sudah dia kelola selama ini.
Pak Jamin orangnya sangat sederhana. Tidak nampak kalau dia sebenarnya pengusaha besar yang mampu mengerjakan beberapa proyek dalam waktu yang bersamaan. Kemarinpun saya diajaknya mampir ke salah satu proyek yang sedang dikerjakannya berupa pembangunan sebuah rumah tinggal yang bernilai lebih dari 1 miliar. Dengan kemampuan finansial yang ia miliki sebenarnya lebih dari cukup untuk membeli satu atau dua mobil. Namun itu tidak dilakukannya.
Setelah 45 menit perjalanan sampailah saya di rumah pak Jamin. Makin saya dibuat kagum olehnya. Rumahnya sederhana sekali, bahkan kamar tamu dan kamar tidurnya ia buat sendiri dengan bahan serba bambu. Sebenarnya pak Jamin punya rumah yang terlihat bagus namun saat ini ditempati oleh pak Kuwu, kepala desanya tanpa ada sewa sama sekali. Lokasi rumah pak Jamin memang termasuk lumayan jauh dari jalan utama desanya. Saya tanya ke pak Jamin,”Apa tidak susah Pak ketika harus angkut-angkut barang dari tempat kerja ke jalan?” Dijawabnya,”Tidak Pak, dengan kondisi seperti ini saya bisa memberi pekerjaan kepada sepasang suami istri yang sudah menjadi langganan untuk angkut-angkut. Memang ada benarnya kalau orang bilang ini tidak efisien, tapi saya yakin Allah akan mengganti saya dari yang lain”. Subhanallah..
Di rumah pak Jamin ada 5 orang tukang kayu. Merekapun dihargai dengan sangat baik. “Sebelum bekerja sudah saya bayar di depan 50% Pak, yang 50% ketika pekerjaan sudah selesai. Kita sering mendengar ungkapan bayarlah upah sebelum kering keringatnya, saya malah sudah bayar separonya sebelum keluar keringatnya”, jelasnya.
Tidak terasa sudah satu jam lebih saya ada di rumahnya. Sebelum pulang saya tanyakan satu hal ke pak Jamin.”Pak, amalan apa yang Bapak lakukan secara rutin?” Dijawabnya,”Tiap pagi saya selalu berusaha untuk membuat hati orang lain senang Pak”. Saya kejar,”Caranya?” Pak Jamin langsung jawab,”Saya antar ibu-ibu tua yang pada jalan ke pasar. Dulu ketika saya masih kerja di pabrik, saya suka memberi sarapan ke satpam yang sudah bekerja dari malam hingga pagi hari.
Pak Jamin pantas saya panggil guru. Karena telah mengajari saya banyak ilmu bukan dengan ucapannya namun dengan tindakan-tindakan mulianya. Kepada orang-orang sepertinya say suka berdoa semoga selalu diberi umur panjang dan kesehatan sehingga terus menebar kebaikan dan manfaat kepada orang-orang di kanan kirinya..*
Tulisan dikirim oleh Mas Wantik
18 comments On Guru Baru
Mantap jaya…
pentingkan org lain dulu.. Kita akan d angkat oleh Allah…
Salam kenal mas…
Mudahkan dan bantu orang lain terlebih dahulu maka Allah yang akan membantu dan memudahkan kita … Amin
Terimakasih telah berbagi pengalaman yang inspiratif sekali Mas Wantik, salam kenal dari Bangka …:)
Siap bro, wah kpn2 sy hrs terbang ke Bangka ini..
kerON banget gurunya mas wantik…very inspiring apa yg di lakukan pak jamin…
seperti kata grandpa jamil perbanyak tabungan epos kapan aja dan dimana aja….
tambah semangat perbanyak tabungan epos…
salam SuksesMulia…
Boleh nih berguru juga dengan Pak Jamin-nya Mas.
Biar lengkap guru saya ada Jamil dan Jamin yang kesehariannya adalah ilmunya.
Salam Bahagia dan SuksesMulia
Salut sama orang-orang dengan ilmu tinggi tapi tetap merendahkan hati. Tulisan yang sangat mencerahkan. Jazaakallah Mas,ditunggu tulisan berikutnya…
Salam kenal mbak, baru 2 bulan belajar menulis ini
Bisa intip ke web sy ya mbak http://maswantik.com
Mhn masukan dan kritikannya, matur nuwun
Salam kenal juga Mas. Baik,InsyaAllah saya buka,tapi maaf saya belum bisa menilai,hehehe saya ga ahli Mas nilai tulisan orang. Dalam penilaian saya nilainya cuma 2,BAGUS dan BAGUS SEKALI…
Subhanallah, guru yg patut kita teladani, perilaku-perilakunya | 🙂
Salam Sukses Mulia_!!!
@npindh
Learning by doing…
Tulisan yang sangat menginspirasi cak,
di saat banyak orang yang bersikap apatis, Pak jamin memberi contoh bagaimana harusnya seseorang bersikap sebagai makhluk sosial.
Salam kenal mas
Subhanallah kek, memang sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya 🙂
Membaca tulisan ini. Sepertinya saya harus sekolah terus. Penginnya sekolah sampai naik level terus seumur hidup. Bersekolah pada guru-guru baru kehidupan. Keren tulisan ini. Trima kasih mas Wantik
subhanallahh…
guru baru yg sangat rendah hati……smoga bisa kuteladani….aminnn
Pak jamin yang sederhana, kita memang lebih mudah terinspirasi dari kisah yang sederhana namun begitu menyentuh… makasih tulisannya sudah menginspirasi mas wantik.
Dalam HArta yang kita miliki ada hak orang lain, Kekayaan tidak akan dibawa mati namun bagaimana kita mampu mempergunakan harta yang kita miliki untuk berbuat baik.. Cerita Prinsip Kaya Sederhana dan Senantiasa Berbagi dari Pak Jamin sangat menyentuh. Bagus Banget Nih Mas ceritanya. Makasih