Gara-gara saya tampil di acara Kick Andy pada awal bulan Ramadhan, banyak orang yang ngajak saya untuk foto bersama. Contohnya, saat di bandara tiba-tiba banyak yang bertanya, “Pak Jamil, ya? Saya nonton Kick Andy, lho. Boleh foto bareng?” Begitu pula saat pulang lebaran kemarin, yang ngajak foto jauh lebih banyak dibandingkan lebaran-lebaran sebelumnya.
Sekali-kali diajak foto bersama itu menyenangkan. Apalagi bila yang mengajak “selfie” itu istri atau anak, seru dan membuat ketagihan. He3x. Walau usia sudah tak lagi muda tapi saya senang bila diajak foto bersama dengan berbagai gaya. Istilah anak saya, “Ayo pak narsis biar eksis!”
Selain membahagiakan foto bersama itu adalah saksi sejarah. Saya baru tahu betapa pentingnya foto saat mulai menulis buku dan memerlukan foto-foto masa lalu saya. Ternyata saya tidak banyak memiliki foto-foto masa lalu. Padahal cerita masa lalu bila disertai dengan fotonya akan memiliki kekuatan yang sangat dahsyat.
Untuk punya banyak foto yang bagus kita tidak harus memiliki kamera atau hp. Bisa juga minta tolong difoto orang yang punya hp canggih kemudian memintanya untuk share kepada kita. Gampang dan praktis bukan? Syaratnya satu, mudah bergaul dan jangan sombong.
Dikisahkan, dalam acara halal bi halal keluarga besar mereka saling berfoto satu dengan yang lain. Namun, ada seorang pemuda sombong yang merasa hebat sehingga orang lain enggan mengajaknya berfoto bersama. Sang pemuda membatin, “Wah, yang lain diajak foto-foto kok aku gak ada yang ngajak, ya? Mereka belum tahu saja siapa saya.”
Sembari menyantap makanan yang dihidangkan tuan rumah pemuda itu selalu berharap ada yang ngajak foto bersama. Dan harapan itu akhirnya menjadi nyata, karena ada yang tiba-tiba memanggil, “Mas, foto!” Tentu pemuda ini segera bergegas mendekati segerombolan orang yang sudah siap foto bersama. Pemuda itu membatin, “Akhirnya mereka rela menunggu saya untuk foto bersama.”
Begitu pemuda itu sudah semakin dekat, langsung banyak orang menyodorkan hp dan kamera dengan berkata, “Mas, tolong dong fotoin kita, ya.” Hehehe… Selamat berlibur.
4 comments On Foto Bersama
Berkumpul dan berfoto bersama keluarga besar di tanah asal kelahiran (Kal-Sel), satu hal yang sangat saya rindukan saat ini. dan sehelai foto, mampu menyampaikan banyak kata dan makna.
Kek Jamil, Selamat Idul Fitri 1435H mohon maaf lahir dan batin. Semoga kedamaian, keselamatan, keberkahan hidup, kesejahteraan dan kesehatan selalu dilimpahkan Allah SWT bagi kita semua. Allaahumma aaamiin.
Mohon Maaf Lahir dan Batin dan mohon inspirasi-inspirasi terbaik .
jadi tukang foto dadakan deh akhirnya…. 😀
Taqabbal Allahu minna wa minkum,
Semoga Allah terima dari kita semua kebaikan, Allah ampuni kekurangannya, Allah sempurnakan amal kita, Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ.
Selamat Hari Raya Ied Fitri 1435 H
Ied Mubarak!
@npindh
Foto masa lalu selain memberikan kenangan, juga bisa membuat kita tersenyum, tertawa bahkan menangis…terutama ketika salah satu yg ada di dlm foto tersebut sudah mendahului kita ke Yang Maha Kuasa.
Salam kangen beh…