Fake Friend

Share this

Tadi malam saya, anak dan istri saya secara bergantian mempresentasikan target tahun 2014. Saya senang karena anak-anak saya punya target di bidang akademik, spiritual, organisasi dan persahabatan. Dua anak laki-laki saya, Izan (kelas 10) dan Izul (kelas 5) bahkan punya target dalam bidang bisnis.

Saat giliran Hana (kelas 8) presentasi, dia mengeluarkan istilah yang belum pernah saya dengar. Dia berkata, “Di tahun 2014 saya akan mengurangi jumlah fake friend.” Itulah salah satu target dari 5 target Hana. Menurut Hana bergaul dengan fake friend itu sangat tidak nyaman dan menyiksa.

Apa itu fake friend? Istilah ini untuk mewakili seseorang yang terlihat baik saat bersama temannya, namun mencela saat tak bersama. Dalam bahasa orang dewasa mungkin lebih tepat disebut munafik atau oportunis. Dalam pergaulan orang dewasa banyak juga fake friend.

Bagi saya, memuji-muji seseorang tanpa bukti tapi hanya karena ingin menyenangkan hati orang yang dipuji juga fake friend. Terlihat empatik namun sebenarnya menjerumuskan. Orang yang dipuji akan merasa terpuji padahal ia miskin prestasi. Betapa banyak orang yang “jatuh” karena tertipu banyaknya pujian. Fake friend tak baik untuk dijadikan teman.

Mendiamkan teman yang salah karena tak enak hati bisa juga masuk dalam kategori fake friend. Sepatutnya seorang teman itu memberi apresiasi saat temanya berprestasi namun juga jangan lupa memberi nasihat saat temannya tersesat. Kita bukan sahabat sejati bila hanya pandai memberi apresiasi namun tak berani mengingatkan sahabat yang alpa atau terlupa.

Baru-baru ini saya juga berhadapan dengan fake friend. Apabila jumpa dengan saya ia menjabat tangan dan memeluk saya, ngobrol hangat dan terlihat sangat santun. Namun di belakang saya, ternyata dia menebarkan fitnah bahwa saya penganut syiah.

Baca Juga  Resign yang Benar

Alasanya hanya karena saya menerbitkan buku di Mizan dan menyekolahkan anak ke-2 saya di SMA Lazuardi Sawangan Depok. Kedua institusi itu milik pak Haidar Bagir yang dianggap tokoh syiah di Indonesia. Menyedihkan…

Fake friend itu tak gentle. Fake friend itu musang berbulu domba. Fake friend itu orang munafik. Fake friend itu merusak pergaulan. Dan saya senang karena anak saya punya target akan menurunkan jumlah fake friend di kelasnya. Semoga upaya kecil anak saya Hana berdampak besar bagi kehidupannya di masa yang akan datang.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

90 comments On Fake Friend

  • kalau di twitter ada aplikasi mendeteksi fake follower.. jadi kita bisa tahu mana yang asli dan mana robot atau buatan. Sayang di dunia nyata tidak ada aplikasinya. Butuh kewaspadaan dan kehati-hatian agar tahu mana yang fake atau tidak.

    Semoga orang yang berperilkau sperti itu “fake friend” atau musang berbulu domba di jauhkan dari hidup kita. Agar pertemanan benar-benar tulus dan tidak di hiasa kemunafikan.

    Makasih atas inspirasinya pag ini Kek..

    Salam SuksesMulia

  • Luar biasa kek 🙂
    tapi gimana kalau saat kita menasehati teman kita, justru kita dianggap tidak mendukung dan bukan temannya, kek?

    • Perbaiki cara menasehatinya dan ingatlah tugas kita hanya menyampaikan tetapi yang membolak balik hati manusia bukanlah kita. Yg dilihat oleh-Nya adalah prosesnya. Salam SuksesMulia

      • Benar Kek, kita cuma bisa mengingatkan saja… selebihnya Allah tahu yang terbaik…

        Saya pernah mengingatkan seorang teman agar tidak terjerumus seperti teman saya satunya (yg sudah terlanjur…)

        Padahal saya mengingatkannya baik-baik, dan hanya kepada dia saja (secara personal lewat bbm, sempat bercanda juga sebelum mengakhiri obrolan. Sampai sekarang saya masih menyimpan teks obrolan kami).

        Namun ternyata keesokan harinya, teman saya itu, adek-adeknya dan ibunya melabrak saya lewat telepon bertubi-tubi, juga mengancam… dan bilang kalau saya jangan ikut campur urusan mereka, sok suci, dst,
        Bahkan sampai keluar kata-kata terkasar yg pernah saya dengar selama ini …
        Astaghfirullah… saya sempat kaget & terbengong-bengong… sebegitu dahsyatnya reaksinya… sangat tak terduga sampai sedemikian rupa…

        Allah maha tahu apa yg tersembunyi di dalam hati…
        Selebihnya… saya jadi lebih berhati-hati dalam mengingatkan orang lain…

      • Iya kek.. tugas kita emang cuma mengingatkan . terima kasih kek 😀

  • terimakasih atas inspirasi paginya kek,,
    tetapi bagaimana bila teman tersebut tidak mau dinasehati ,,
    dia bahkan berkata “ini hidup saya dan tolong jangan ikut campur”..
    tolong beri solusinya ya kek??

  • Maksudnya mengurangi jumlah fake friend itu gimana kek? Apa kita berusaha menyadarkan para fake friend itu sehingga jumlah fake friend menurun atau kita menjauhi para fake friend itu?

  • Nambahin ttg Fake Friend ya, kek 🙂

    Fake Friend memang menyedihkan.
    Berusaha keras membuktikan orang lain masuk neraka, sampai lupa dirinya belum memantaskan diri masuk Surga :).

    Fake Friend merasa dirinya yang paling Benar, padahal cuma Allah Pemilik kebenaran yang HAK,

    Fake Friend merasa Hebat, sampai ga perlu menghargai pendapat orang lain,

    Fake Friend melelahkan hati :).

    Fake Friend ga punya waktu melihat cacat diri sendiri karena sibuk mengorek cacat orang lain,

    Fake Friend, Di Dunia ngga ngasih MANFAAT, di Akhirat ga ngasih SyAFAAT.

    Terima kasih My Fake Friend, mengajariku tentang ketulusan, keikhlasan, kesabaran, kebaikan, kehormatan, Cinta, kasih dan Sayang dalam kebahagiaan hati 😉

  • Maksudnya mengurangi jumlah fake friend itu gimana kek? Apa kita berusaha menyadarkan para fake friend itu sehingga jumlah fake friend menurun atau kita menjauhi para fake friend itu? Mohon dijawab kek 🙂

  • menjadi renungan, apa saya sendiri yang termasuk fake friend.

  • Terima kasih kek atas inspirasi paginya…
    Dengan membaca tulisan pak Jamil ditambah pak Ali Akbar.. Menjadi membuka pandangan dan menambah wawasan.

    Terima kasih, terima kasih… Sukses untuk kita semua… 🙂

    Salam,
    Rita

  • syarah khaerunnisa

    kl udh ngingetin trus ’dijauhin’ gpp kek? di kantor sy banyak kek yg begitu. -.-’ smoga sy tdk termasuk ke dlmnya tanpa sy sadari. aamiin..

  • renzana maharani

    Jazakillah Hana..saatnya mengurangi bergaul dgn para “fake friends”…..

  • Terima kasih sedekah ilmunya kek jamil dan bang ali yg kerON…

    Dr putra kek jamil yg kls 8 kita dpt ilmu ttg pertemanan dan persahabatan… 🙂

    Salam Sukses Mulia_!!!
    @npindh
    ง^•^ง

  • kalau punya teman seperti itu, berarti berpeluang mendapat pahala kek 🙂

  • terima kasih Hana kls 8 telah mengingatkan saya. sering saya dipuji pada hal saya sadar kemampuan saya tdk setara dgn pujian itu.malahan setelah iitu sering saya merasa grogi.ini juga termasuk fake friend kan

  • terimakasih kek atas fakefriendnya :)) instrospeksi diri ini apakah aku juga termasuk fakefriend bukan 🙁

  • Subahanallah…anak sekecil Hana saja, sudah pintar memilih mana yg fake friend, pelajaran nih spya bs pintar2 melihat lingkungan 😀

  • Terima kasih bnyak kek Jamil u/ insipirasinya Pagi ini ˆ⌣ˆ . Sangat bermanfaat u/ dayu berkaca dgn diri sndiri agar jadi pribadi lbh baik dr sblmnya. Selamat tahun baru kek Jamil :*

  • Terima kasih bnyak kek Jamil u/ insipirasinya Pagi ini ˆ⌣ˆ . Sangat bermanfaat u/ dayu berkaca dgn diri sndiri agar jadi pribadi lbh baik dr sblmnya. Selamat tahun baru kek Jamil dan keluarga :*

  • Yang jelas saya bukan teman palsu atau murid palsu Kek hehe, walau saya intensitas komunikasi dgn njenengan sedikit tapi insya Allah batin tersambung terus dg saling mendoakan…amin

    Salam makin berkah di hari yang berkah ini

  • Baru nyadar ternyata saya juga punya fake friend.. Semoga saya gak termasuk dalam kelompok fake friend itu..

  • Alhamdulillah saya bisa belajar dari mbak Hana… Semoga saya bisa terus belajar utk tdk menjadi fake friend..ingatkan saya teman2x jika saya sudah mulai melenceng dan mendekati golongan fake friend.
    Terima kasih kek..sampaikan salam saya buat mbak Hana…

  • SUbhanallah, Pak Jamil, merasuk sekali saya membacanya. Saya langsung memikirkan diri saya sendiri, fake friend kah saya? Bagaimana cara menulis singkat seperti ini tapi punya daya gedor yang luar biasa? Mohon pencerahannya Pak.

  • Diatas ada kata syiah dan mizan, mohon tanggapan kakek antara mizan dg syiah? satu sisi mizan adalah penerbit bagus, sisi lain pemilik nya adalah Syiah. sehingga banyak muslim yg ragu dengan buku mizan, apakah sebelum menerbitkan buku On sudah tau pemiliknya orang syi’ah?

    • Lho kalau benar pemiliknya Syiah apakah kita tidak boleh berbisnis dengan orang Syiah? Setahu saya saat bermuamalah kita boleh dengan siapapun kecuali dengan kafir harbi. Semoga kita tak berlebihan dalam beragama. Gunakan dalil bukan ego dan emosi.

      Salam SuksesMulia

      • terimakasih penjelasannya Kek, saya cuma minta pendapat, soal nya istri saya reseler buku2 mizan, he..

  • semoga kita selalu terhindar dari fitnah. fake friend adalah cobaan, karena sifat munafik sulit kita deteksi tapi sifat2nya bisa kita ketahui sesuai yang ada di al Quran dan Sunnah, mereka sudah jelas menjadi pembuat kerusakan.

  • Wah saya memang sudah sempat dengar berita miring spt ini,tanggapan saya netral pak,karena saya tidak kenal dekat jadi saya tidak tau pasti. sampai salah seorang teman saya ada yg tidak berani mengundang pak jamil karena takut terkategori syiah. Kalau salah seorang teman saya ada yg dituduh syiah spt pak jamil saya belain karena saya tau dia bukan syiah. Semoga pak jamil makin menginspirasi kami dan tetap pada jalur ahlus sunnah mengikuti rasulullah.

    • Hehehe, salam buat temannya ya mas. Tuduhan teman Anda tidak benar, tapi saya senang karena setiap saya dituduh yang tidak benar itu berarti mengurangi dosa saya.

  • Astagfirullah, kejam sekali kek sampai-sampai dituduh Syiah -____-
    Padahal jelas-jelas di buku kakek, sesekali memuat kisah para Sahabat Nabi.

    Semoga diberi ketabahan hati ya, Kek.
    Bener kata Nabi, perumpamaan teman yang buruk itu seperti pandai besi, bisa membakar baju kita, atau minimal kita terkena bau tak sedap darinya.

  • Asslmkm
    Teringat di pelajaran PMP sewaktu SDdulu kek, jangan pilih pilih mencari teman..seiring perkembangan terkadang kita.nasehat.ke anak untuk brhati hati dlmmemilih teman..kondisi gitu secara tdk.lgsung apakah memicu untuk.selalu su’udhon kek?
    Sukron

  • Betul mas Jamil, fake friend ibarat musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan semoga kita bisa mengurangi fake friend tsb. Ada juga teman saya yang seperti itu kadang memuji ketika bersama namun mencela ketika tdk bersama. Namun saya anggap saja itu sebagai ladang amal saya yang dapat mengurangi dosa sekaligus sebagai intropeksi agar saya ‘memantaskan diri’ agar sesuai dengan pujian tersebut. Thanks for inspiring article.

  • fake friend emang bisa di kategorikan srigala bermuka kucing anggora…imut n manis di depan tapi menerkam dari belakang….wa’iauzubillah semoga qt terhindar dari sifat2 seperti ini…

    kata aa gym mulailah dari diri sendiri…yukz jadilah teman yg bnr2 tulus bersahabat dan bersaudara…jika ada tmn salah satu tmn qt yg jd fake friend cukup jaga jarak bkn menjauhi samasekali krn org seperti itu butuh qt da’wahi dgn lemah lembut bahkan model fake friend ini perlu di ksh hadiah…princess sering dpt tmn fake friend..u tmn model gini klw blm princess ksh hadiah ke org itu blm lega hati ini…it’s real on my own life…

    yukz yukz yukz…jadi pribadi yg terhindarkan dari sifat2 fake friend…
    princess itu masiiih belajar msh kelas paud msh perlu melatih mental dan hati u kuat menerima kritikan dan mengasah hati agar jauh dari sifat sombong dan munafik….

    grandpa jamil itu koq tulisanya superrrrr kerON dech hr ini…ya Allah muliakanlah guruku ini dan keluarga besarnya di dunia wal akhiroh…aamiin

    salam SuksesMulia

    • KerON euy ngasih hadiah, saya dapat gak ya? Hehehe

      • hehe tergantung klw mw jd fake friend pasti dpt hadiah…

        ada kejadian lucu gara gara manda suka ksh hadiah sm tmn tmn yg pd fake friend malah manda di blg tukang suap…qiqiqi…
        pdhl emang ksh hadiah itu biar hati manda sendiri lega n ga benci sm org itu…krn klw benci sm sesorang itu mempengaruhi hati,pikiran n rizqy….

        jujur banget ini yg terjadi dlm hidup manda…klw ada yg fake friend manda ga akan bs tidur klw blm ksh org itu hadiah…hadiahnya yg murah aja yg penting hadiah…
        dan itu dari kecil manda alami….#heran juga manda dari kecil suka ksh hadiah sm org yg dzolim…hadiahnya ya bs lemparin dia pake buku atau batu…haha klw ini mah kidding..abiznya hr ini gada just relaks jd maksain dikit ah bwt ngelucu wlwpun garing gpp yg penting maksa…nekad.com horee..

  • tapi kek saya orangnya senang memuji dalam keadaan apa pun, biar orangnya semangat. itu bukan fake friend kan?

  • tapi saya orangnya senang memuji biar yang dipujinya semangat dalam menjalankan hidup. itu bukan fake kan?

  • Salam kenal Kek…semuanya sungguh menginsfirasi… Fake friend kaga bakalan ilang dari dunia…kalo ngeliat riwayat nabi…Beliau ngadepin fake friend cukup selalu diberikan contoh perilaku beliau yang agung…hingga orang-orang tercengang dan terpesona….baru deh masuk kata-katanya….manjurr.

  • fake friend kaya drakula, menghisap emosi kita kek … tapi tulisan ini juga cerminan mungkin kita pernah jadi fake friend bagi yang lain… mudah 2an dijauhin dri fake friend and sifat 2nya jangan amape nempel … hehehe 🙂 cukup keringet aje yang nempel …:D

  • Apakah teman yang modelnya sbb juga termasuk fake friend, Mas jamil? : “kalau saat dia susah menjadikan kita teman, tapi saat kita yang susah dia mengabaikan”

  • Kek Maret saya book u isi di Mitsubishi yaa

  • Jadi fake friend? akan bangkrut krut dunia akhirat
    iiihhhh sereeem

    Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti itu

  • hmmm… baru tau kalo Pak Jamil di isukan Syiah… wah wah… jadi mikir-mikir lagi deh ikut seminarnya . (hehehe… ampun guru…asli just kidding…). Menurut saya yang kurang ilmu ini… biarkan ajalah Pak… kalo dirunut lagi…wong Allah SWT juga yang sengaja menciptakan dan membuat ada keberadaan makhluk yang bernama fake friend ini… memang bikin ngondok n girigitan sih (manusiawi, kita kan bukan malaikat yang ga punya rasa sakit hati)… tapi kalo didoakan saja agar Allah SWT membukakan hatinya selain berdoa minta perlindungan Allah SWT gimana Pak?… siapa tau.. maksud Allah SWT sengaja mempertemukan kita dengan makhluk tanda kutip begitu lantaran memang ingin menjadikan kita sebagai jalan untuk mengubahnya… kita kan ga boleh menjugde orang ‘jelek’ pasti akan jelek terus… kan yang punya kuasa bagaimana akhir hidup seseorang n menjadikan segala sesuatu terjadi ya hanya Allah azza wa jalla. bahkan Rosululloh saw pernah ditegur Allah SWT lewat QS. Abasa lantaran hanya bermuka masam kepada seseorang yang memang (kata bang Rhoma nih) “terlalu”. Bapak saya dulu pernah matur bahwa pembalasan yang paling menohok untuk orang yang telah berlaku buruk adalah dengan memberikan kebaikan. Seperti yang diajarkan kanjeng Nabi Muhammad saw. untuk membalas keburukan dengan kebaikan. dan itu adalah salah satu definisi Mulia. Ngapunten sanget Pak kalo ‘ngelancangi’ . Tetap semangat menjadi Gardu Epos… Salam Sukses Mulia selalu…

  • Artikelnya keren.. i love u Hanaa..

  • Mungkin perbuatan kita sendiri, yang membuat orang lain menjadi fake friend. Sepertinya kasus Kek Jamil diatas. 🙂

  • fake friend….
    Hana…. Aku making mencintai ayahmu 😉
    Karena tulisan2nya …. (Wah… Pujian ini termasuk fake friend ga ya?) Semakin hari semakin banyak ilmu

    Tapi tenang pak…. Saya yakin Fake friend itu biasanya tidal tahan pada gemblengan sepanjang pertemenannya mengalami pasang surut… Karena fake friend itu oportunis dan hanya cari situasi yg nyaman saja untuk dia. Kalau sedang di funding masalah… Hiasanya fake friend akan menghilang sperti kabut pagi.

    Sungguh tega orang yg menuduh tanpa dasar…. Karena tuduhan yg salah adalah fitnah.. Dan org yg menebar fitnah tempatnya jauuuhhh dari surga 🙂

    Kek…. Kalo ada yg bukan fake friend Mbok ya di ajukan pada Saudara kita yg masih bujang itu yg rumahnya di priok… Sudah berapa Kali galau karena ditinggal ma “fake girlfriend”

    Salam #antigalau

  • wah si Hana bener bener out of the box mikirnya.. hahay.. like this..

  • Masa sih anak umur 8 tahun sampe berpikir tentang fake friend? Secara dunia anak-anak gitu lho. Maaf, saya nggak percaya.

  • wah kek..di kantorku banyak fake friend..aku malah dimusuhi oleh mereka karena ada yg menghasut tuk memusuhiku.aku juga dibilang sok suci padahal gk pernah bermaksud sok suci or agamis..hanya karena ingin berubah aja memantaskan diri n jadi lebih baik lagi.

  • Fake Friend didunia yang penuh sandiwara, terima kasih ya Kek.

  • Maaf pak Jamil, saya yg selalu mengikuti blog bapak, semuanya sangat menginspirasi, terima kasih… 🙂

    Lalu ttg anak bapak yg di lazuardi, dan bapak bisa menerbitkan di mizan, kelanjutan ceritanya bagaimana pak ?, saya penasaran..

    Apakah dari fitnah itu, bapak tetap di lingkungan syiah tersebut ?

    Atau sudah move on ke sekolah yg baru atau penerbit yg baru ?,
    Kan banyak jg sekolah yg aswj ?, atau memangkah sekolah aswj tidak ada yg bagus kurikulumnya pak ?, atau ada alasan yg lain ?, terima kasih

    • Terima kasih ya mas atau mbak ini ya?
      Sebagai informasi, saya pernah keliling Indonesia selama 2 pekan untuk survey sekolah yang bagus dan tepat untuk anak. Dan saya memilihkan sekolah anak saya sesuai dengan bakat, talenta atau passionnya. Anak saya yang nomor dua (Asa) cocoknya di Lazuardi maka saya masukan dia di sana. Sekarang dia sudah lulus dan kuliah di Jerman. Menurut saya sekolah Lazuardi sangat bagus. Namun demikian saya tidak menyekolahkan adiknya di Lazuardi Sawangan Depok itu.

      Mengapa? Karena adiknya bakat, talenta dan passionnya berbeda. Adiknya Asa yang SMA (Izan) saya sekolahkan di SMA Muhamadiyah Sidoarjo Jawa Timur. Jadi anak saya yang berjumlah 5, sekolahnya hampir selalu berbeda, tergantung bakat dan potensinya.

      Bagaimana dengan mizan? Bagi saya ini adalah hubungan bisnis. Menurut pemahaman yang saya pahami, bermuamalah kepada siapapun kita diperbolehkan, tidak pandang suku, agama, aliran, ras dan lain sebagainya. Buku saya adalah buku Pengembangan diri. Menurut saya saat ini, dua penerbit ternama untuk buku-buku pengembangan diri adalah Gramedia dan Mizan, jadi saya menerbitkan bukunya di sana.

      Terima kasih
      Salam SuksesMulia

  • Fake friends…

    Di lingkungan kerja saya dikelilingi fake friends,,
    Tahunya karna saya melihat dan mendengar langsung betapa A menjelek2kan B, tapi A bertemu B sangat ramah dan maniisss. Saat diingatkan, mereka mencari pembenaran. Dan kejadian fake friend itu pun terulangi antara A dg C , C dg A. Hallah.. Pokonya muteerrr disitu2 😀 . Lingkungan kerja yg sangat tidak sehat, maunya ngomong dibelakang & menjatuhkan..
    Sejak itu saya menjauhi mereka, Kalau mereka bisa melakukan itu pada orang lain, berarti bukan tidak mungkin kan mereka juga begitu pada saya juga.

    Semoga Fake Friend bukan ‘penyakit’ menular yaa kek…

    Yang ‘menular’ itu pribadi SuksesMulia 😉

  • Fake friend udah ga aneh ke nafa banyak dapet yg kaya gtu justru dapet trulky friend itu susah bgt disaat kita percaya. Ternyata dia cuma manfaatin kellbihan.kita aja. Gimana ya ke mendapat trully friends?

  • amrih manunggal

    Bagaimana kalo yang jadi fake friend itu temen kantor kita, bahkan setiap hari bertatap muka, mohon solusinya kek, karena kami masih dalam satu kelompok kerja yang gak mungkin di ubah. matur nuwun.

  • Hati-hati fake friend dapat menyebabkan ketularan wkwkkwk

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 * 3 = ?
Reload

Site Footer