Akhir tahun 2003, pertama kali saya terjun menjadi trainer profesional digandeng oleh Kubik Leadership. Ketika itu, saya membantu Kubik Leadership di sela-sela kesibukan saya sebagai Direktur Dompet Dhuafa Republika. Semakin sering saya memberikan training, semakin enjoy saya menjalani kehidupan.
Di tahun 2004, jadwal saya sebagai trainer semakin padat dan keinginan untuk terjun total di bidang training semakin kuat. Nah pada tahun 2005, ada orang datang menawarkan kepada saya untuk membuat lembaga training bernama La Tahzan (sesuai dengan judul buku yang sedang booming ketika itu), berapapun modal yang saya minta, ia akan berikan kepada saya.
Ketika saya sudah hampir mantap menerima tawaran itu, saya menemui guru kehidupan saya dan menceritakan tawaran tersebut. Lelaki separuh baya yang sudah saya anggap seperti orang tua saya berkata “minta izin dulu sama teman-teman kamu di Kubik, mereka yang memperkenalkan kamu di dunia training. Bila mereka setuju, ambil peluang ini. Apabila mereka keberatan tinggalkan kesempatan ini.”
Saya sedikit protes dengan nasehat guru kehidupan saya itu namun akhirnya saya menyerah setelah dia berkata “hidup bukan hanya sekedar uang dan peluang, kamu perlu punya etika agar hidupmu dijaga oleh semesta dan pemilik semesta.”
Setelah itu, saya menemui founder Kubik Leadership (Farid Poniman dan Indrawan Nugroho). Mereka berdua keberatan saya membuat lembaga training dan mereka menawarkan solusi kepada saya “kami beri Anda sebagain saham Kubik namun Anda juga perlu membeli saham Kubik dengan uang Anda. Kami ingin Anda menjadi bintangnya Kubik.”
Saya terdiam mendapat tawaran itu, bingung memilih tawaran yang mana. Satu tawaran memberikan dana dalam jumlah besar dengan proporsi saham besar bagi saya sementara tawaran lainnya saya harus mengeluarkan uang namun proporsi saham yang saya terima lebih kecil dibandingkan dua orang yang menawarkan kepada saya.
Di saat galau itulah, saya teringat pesan guru kehidupan saya ” “hidup bukan hanya sekedar uang dan peluang, kamu perlu punya etika agar hidupmu dijaga oleh semesta dan pemilik semesta.” Saat itu, saya menjabat kedua tangan founder Kubik Leadership pertanda saya setuju.
Awal tahun 2006, saya meninggalkan jabatan direksi di lembaga yang saya turut membangun sejak kecil hingga diakui dunia (DD Republika) dan berpindah ke Kubik Leadership. Saya full time sebagai seorang trainer dan turut membesarkannya hingga kini.
Salah satu keputusan dalam hidup yang saya syukuri adalah menerima tawaran Kubik Leadership, meski diawal terlihat merugikan namun berbuah banyak kenikmatan yang saya dapatkan. Semua kenikmatan itu berawal dari kehendak Sang Pemilik Semesta dengan mengirimkan guru kehidupan yang menjunjung tinggi pentingnya etika. Ya, etika menjaga hidup kita di semesta.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook