Empati itu Ada Ilmunya

Share this

Jangan pernah menggunakan “satu jurus” saat menasihati orang lain. Misalnya, tidak semua orang cocok dengan nasihat “ATM” (Amati, Tiru, Modifikasi) saat berbisnis. Mereka yang bermesin kecerdasan Intuiting akan lebih nyaman dan berkembang dengan ide dan gagasannya sendiri daripada melakukan ATM.

Tidak semua orang juga cocok dengan nasihat, “Sudah resign saja kalau mau kaya, lebih baik jadi pengusaha saja.” Ketahuilah, tidak semua orang punya passion dan talenta menjadi pengusaha. Lagi pula, seperti kata mas Sandiaga Uno, “Bekerjalah dulu sebaik-baiknya dengan orang lain sebelum Anda menjadi pengusaha.”

Berilah nasihat dengan ilmu dan pandangan yang memadai, jangan asal memberi nasihat. Hal ini juga berlaku apabila kita peduli atau berempati kepada orang lain. Berempatilah dengan ilmu dan tahu kondisi orang yang kita beri empati. Kisah berikut bisa menjadi pelajaran.

Ada seorang wanita cantik yang baru selesai mengikuti pelatihan hipnoterapi. Dia begitu bersemangat menawarkan terapi kepada banyak orang. Begitu ada orang yang terlihat menyendiri dan diam maka ia akan datangi untuk kemudian diterapi.

Suatu hari, ia melihat keponakannya di pinggir lapangan berdiri sendiri sementara teman-temannya bermain bola di tengah lapangan. Sang pembelajar terapi inipun mendatangi keponakannya dan berkata, “Bolehkah tante menemanimu?”

Dengan tetap memandangi teman-temannya bermain bola di tengah lapangan, sang keponakan menjawab, “Boleh tante.” Rasa empati mulai muncul di hati wanita ini, ia mulai membatin, “Kasihan keponakanku, teman-temannya bermain sepak bola, ia hanya berdiri di pinggir lapangan.”

Maka sang wanita ini memberanikan diri berkata, “Keponakanku, kamu gak perlu minder dengan teman-temanmu. Kalau kamu ingin menjadi anak hebat, kamu harus berani bermain dengan teman-temanmu. Ayo kamu ke tengah lapangan, ikut bermain bola dengan teman-temanmu.”

Baca Juga  Presentasikan Rencana Move ON Anda

Mendengar kata-kata ini, sang keponakan menjawab, “Iya tante, ini saya juga sedang main sepak bola dengan mereka. Saya ini penjaga gawang, jadi berdirinya di sini, di dekat gawang, bukan di tengah lapangan.”

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini


TBnC9


22 comments On Empati itu Ada Ilmunya

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
10 * 5 = ?
Reload

Site Footer