Saya ikut banyak group WhatsApp (wa). Selain group bisnis, profesional, alumni dan trainer, saya juga punya banyak puluhan group wa dengan tendensi yang berbeda. Ada group wa yang di dalam diskusinya sangat yakin menganggap Ahok bersalah dan sebagai penista agama. Ada group wa yang sebaliknya, merasa bahwa Ahox tidak bersalah dan harus dibela.
Saya tentu menyimak lalu lintas informasi yang beredar di group wa tersebut. Diskusi dan pembahasannya sangat kontradiktif. Faktanya sama yaitu ucapan Ahok di kepulauan seribu tetapi persepsi yang dibangun bisa berbeda. Bahkan terkadang ada yang gelap mata dalam menyebarkan informasi yang mendukung persepsinya. Berita hoax pun mereka jadikan bahan diskusi. Persespsi masing-masing semakin menguat dan mengkristal dalam pikiran, ucapan dan tindakan.
Banyak orang, mungkin termasuk saya dijajah persepsi, karena penjajahan inilah akhirnya persepsi kita bisa berbeda dengan fakta yang sesungguhnya. Sesuatu yang beredar di group wa akhirnya didominasi oleh persepsi, yang boleh jadi sudah sangat jauh dengan fakta yang terjadi. Akhirnya, satu sama lain saling mencaci berdasarkan persepsi yang mereka pahami.
Saya tidak mau dijajah persepsi. Untuk itu, apabila ada suatu kejadian, saya akan pahami fakta yang terjadi. Dari fakta tersebut, saya akan meminta pendapat dari beberapa ahli yang kompeten untuk memberikan pendapat. Perpaduan antara fakta dan pendapat ahli inilah yang saya jadikan pegangan acuan dalam berpikir, berucap dan bertindak.
Apabila berhubungan dengan fakta olah raga maka saya akan bertanya kepada mereka yang ahli olah raga. Apabila fakta kejadiannya berhubungan dengan bisnis maka saya akan bertanya kepada pelaku bisnis. Begitu pula bila kejadiannya berhubungan dengan aspek agama, maka saya pun akan merujuk kepada para ulama yang memang ahli dibidang agama. Saya tidak mau dijajah oleh persepsi, apalagi persepsi yang menjauhi fakta yang terjadi.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook