Pernahkah Anda bersahabat dengan seseorang yang tidak pernah marah? Tidak pernah mau ghibah (membicarakan kejelekan orang lain)? Tidak punya kebencian sedikitpun kepada orang lain? Saya pernah, selama 11 tahun saya bersahabat akrab (intensif) dengan seorang lelaki bernama Yuli Pujihardi.
Persahabatan saya dimulai pada tahun 1995, saat saya bekerja di Dompet Dhuafa (DD) Republika. Ketika itu, saya diamanahi oleh mas Eri Sudewo selaku pimpinan DD untuk menjadi Ketua Tebar 999 Hewan Kurban, sekarang program ini namanya berubah menjadi Tebar Hewan Kurban (THK). Saya merekrut satu orang tim untuk membantu saya, terpilihlah Yuli Pujihardi.
Karena kualitas pekerjaannya sangat bagus, usai program THK tuntas, saya meminta mas Eri Sudewo untuk mengangkat beliau menjadi karyawan DD. Alhamdulillah permohonan saya disetujui, dan sejak saat itu hingga saya keluar dari DD (2006), saya hampir setiap hari kerja berjumpa dengan lelaki asal Semper Tanjung Priok ini. Sejak tahun 2006, saya bertemu bila kami saling kangen dan saling ingin berbagi cerita.
Program-program kebaikan yang dilakukan oleh Yuli Pujihardi sudah bertebaran terekam di berbagai social media. Saya ingin menambahkan satu hal yang jarang diketahui orang. Atas izin Allah SWT, mas Yuli adalah pembuka jalan lahirnya tokoh-tokoh nasional. Dua diantaranya adalah Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc dan Ustadz Yusuf Mansur (UYM).
Ketika itu kami berdiskusi tentang pentingnya menguatkan brand Dewan Syariah DD, Prof. Dr. K.H. Didin Hadiduddin, M.Sc sebagai tokoh zakat dunia. Yuli Pujihardi lah sang eksekutor program ruang Konsultasi Zakat di Harian Umum Republika, acara Kuliah Subuh khusus membahas Ekonomi Syariah di ANTV setiap hari Sabtu pagi, dan acara VISI Zakat di RCTI setiap Rabu pagi. Serta acara-acara lain yang dikemas untuk menguatkan brand tokoh zakat.
Menurut saya, upaya ini sangat berhasil dan mengantarkan Prof. Dr. K.H. Didin Hafiduddin, M.Sc, menjadi ketua Baznas (Badan Amil Zakat) pada tahun 2005-2015 (dua periode).
Suatu siang, di tahun 2005 saya ngobrol sama beliau “Yung (panggilan akrab saya kepada beliau), kita kan lembaga Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), kita sudah punya tokoh zakat, tetapi kita belum punya tokoh infak dan sedekah, kita cari yuk.” Yuli menjawab “bener mas, kita perlu menanamkan di benak masyarkat bahwa kata ZIS melekat kepada DD, dan kita perlu tokohnya.”
Dari diskusi itu dilanjutkan diskusi lainnya, ketemulah nama Ustadz Yusuf Mansur (UYM). Saya bersama Yuli mendatangi kantor UYM di Bintaro. Banyak poster tentang Wisata Hati, bukan tentang sedekah. Ketika itu, kami tidak berhasil jumpa dengan UYM, kami bertemu dengan penulis buku, Pipit Senja.
Di lain kesempatan, saya dan mas Yuli mencari rumah UYM, mulai bakda Ashar kami berkeliling mencari rumah beliau, dan baru ketemu bakda Isha. Rumahnya kecil dan susah dicari. Dari pertemuan tersebut, berlanjut ke pertemuan berikutnya di berbagai tempat, termasuk di rumah saya dan di tempat-tempat program DD dijalankan.
Yuli Pujihardi bukan hanya diskusi, ia ahli eksekusi, pembicaraan kami dilanjutkan oleh beliau dengan membuat program bertemakan “sedekah” di berbagai kesempatan., termasuk media elektronik. Sejak saat itulah, UYM terkenal sebagai Ustadz sedekah. Saya merasa, bahwa peran Yuli Pujihardi atas kemunculan tokoh zakat dan sedekah di Indonesia ini sangat besar.
Kemarin, lelaki yang sangat baik itu dipanggil pulang oleh Allah SWT karena Covid-19. Beberapa hari sebelumnya, saya sempat video call beliau untuk memberi semangat. Saya benar-benar kehilangan.
Saat memanjatkan doa bersama secara online saya sempat menyampaikan kepada Allah SWT “Ya Allah, bukankah tugas beliau belum tuntas, dia ingin melahirkan tokoh ZIS, namun baru dua tokoh yang muncul yaitu zakat dan sedekah, Infak-nya belum, tapi mengapa ia sudah Engkau panggil pulang bertemu dengan-Mu.”
Saat itu, tiba-tiba terbersit pikiran dalam diri saya “tokoh ZIS itu bukan zakat, infak, sedekah tetapi Zakat, Inspirasi dan Sedekah. Dan itu sudah dijalankan Yuli dengan sangat baik. Bukankah atas izin Allah SWT yang mengantarkan saya menjadi Inspirator adalah Yuli Pujihardi? Dialah yang pertama kali membuat program roadshow di 12 kota untuk saya.
Bekerjasama dengan BNI Syariah, saya berkeliling Indonesia, Yuli Pujihardi dan timnya (Shofa, Dona, Ogy, Jenar) pun selalu menemani saya. Itulah titik awalmula saya memantapkan diri sebagai Inspirator, berbagi Inspirasi SuksesMulia ke berbagai penjuru. Bukan hanya di Indonesia, Yuli Pujihardi juga telah membuatkan acara Roadshow BNI Syariah bertemakan: Inspiring The Spirit Of Life untuk saya berbagi Inspirasi di berbagai belahan dunia.
Dalam doa renungan itu pun saya akhirnya berkata “Duhai Dalang, Yuli Pujihardi, ternyata misi mu di bumi yang diberikan Allah SWT kepadamu sudah tuntas kau kerjakan, selamat jalan sahabatku. Bila kelak, kau tidak menemukan aku di Surga, mintalah kepada Allah SWT agar aku dipindahkan ke Surga bersamamu.”
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia