Create My To Be

Share this

PurnomoBeberapa waktu lalu sebuah email saya terima dari “Inspirator SuksesMulia”, Mas Jamil. Subyek suratnya singkat : “Apakah Proposal Hidup Anda?”

Sebagian dari isinya adalah sebuah pertanyaan : “Jika untuk melaksanakan sebuah kegiatan di kampus, biasanya kita akan membuat proposal, mengapa untuk hidup kita yang lebih panjang puluhan tahun seringkali kita tidak pernah membuat proposal?”

Mengapa kita perlu membuat proposal kegiatan? Agar kita yakin bahwa kegiatan dapat berjalan dengan baik. Tidak berantakan. Pun dengan proposal kita bisa berbagi tentang rincian kegiatan dan mencari dukungan orang lain agar ikut serta menyukseskan kegiatan. Mendapatkan dukungan pemikiran, relasi, tenaga, dan dana.

Namun, banyak diantara kita yang justeru serius terhadap kegiatan yang hanya berlangsung beberapa bulan dan abai terhadap hidup kita yang berlangsung puluhan tahun. Kita perlu membuat proposal hidup, blue print hidup. Mas Jamil menyebutnya MY TOBE. Mungkin kalau diterjemahkan “aku ingin menjadi”.

Isi dari MY TOBE adalah penjabaran dari bintang terang/impian hidup/prestasi tertinggi yang ingin diraih. Berisi pula penjabaran tentang strategi, tahap-tahap dan aktivitas-aktivitas yang perlu kita lakukan agar to be terwujud.

To be setiap orang tentu berbeda-beda. Sebagian orang mendapatkan kemudahan untuk dapat merumuskan to be hidupnya. Bahkan sejak usia anak-anak. Seperti kisah seorang anak Papua yang bercita-cita menjadi pilot karena sering melihat pesawat melintas di kampungnya. Begitu jernih dan kuatnya keyakinan atas to be, menggerakkannya merantau ke Pulau Jawa. Ia bersekolah sambil bekerja di suatu keluarga. Ia terus berjuang hingga titel pilot didapatkannya.

Namun sebagian orang mengalami kesulitan atau memerlukan waktu lebih panjang untuk dapat menemukan to be dalam hidupnya. Bisa di umur 20, 30, atau bahkan pada saat pensiun baru mendapatkan to be nya. Lebih tragis lagi sebagian orang tidak mengetahui to be hidupnya hingga meninggalkan dunia ini.

Baca Juga  Beda Sentuhan Beda Kenikmatan

Lalu, bagaimana cara yang dapat membantu menemukan to be ?

Menurut saya, ada beberapa kiat yang dapat membantu kita untuk merumuskan to be hidup. Pertama. Mulailah dari “gambaran akhir” atau tujuan hidup yang kita inginkan. Untuk membantu merumuskan tujuan akhir, jawablah pertanyaan : Sebagai apa kita ingin dikenal dan dikenang?

To be tidak selalu hanya yang bernilai materi, tetapi juga yang bernilai sosial dan spiritual. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kadang kita dapat merujuk pada sosok orang sukses yang kita kagumi.

Misalnya kita ingin menjadi penguasa dunia komputer seperti Bill Gates, memiliki usaha Franchise seperti waralaba McDonald, pengusaha agribisnis seperti Bob Sadino, pengusaha peternakan burung puyuh seperti Rahmat Pambudy, atau sebagai Social Entrepreneur seperti Muhammad Yunus.

Kedua. Lakukan setiap aktivitas dengan kualitas yang terbaik. Kebiasaan selalu melakukan yang terbaik akan menjadi barometer jenis-jenis aktivitas yang paling sukses kita kerjakan. Semakin sukses kita di suatu bidang pekerjaan, bisa jadi pekerjaan itulah yang akan menuntun kita ke to be.

Ketiga. Diantara pekerjaan-pekerjaan sukses yang kita kerjakan, nilailah manakah yang lebih kita cintai. Ciri pekerjaan yang kita cintai adalah apabila kita rela “berkorban lebih”. Misalnya karena pekerjaan itu kita bangun lebih pagi, tidur lebih malam, kadang lupa makan, rela membeli buku atau membayar pelatihan yang biayanya mahal hanya karena kita ingin lebih baik dalam urusan pekerjaan itu.

Keempat. Menentukan to be kadang perlu pendapat orang lain untuk melakukan penilaian terhadap diri kita. Bisa orang tua, saudara, teman kuliah, dosen, teman kerja, atasan, bahkan staf kita. Minta pendapat mereka atas unjuk kerja kita selama ini versi mereka.

Baca Juga  Air Mata Provokasi

Jika orang sudah menemukan to be, jalan hidupnya akan lebih terarah. Seperti permainan sepak bola. Indah bukan hanya karena kehebatan pemain dan permainannya. Namun yang lebih penting, sepak bola akan indah jika ada goal (gawang).

Jika to be sudah disematkan, ikrarkan sebagai tekad, kuatkan menjadi keyakinan. Buatlah strategi dan tahapan pencapaiannya, target tahunnya, serta mungkin biaya atau pengorbanan yang diperlukan. To be akan menjadi bahan bakar aktivitas Anda! Bagilah dengan orang lain, orang tua, saudara, suami/istri, teman, guru-guru, dan jaringan-jaringan Anda agar mereka mendukung dan mendoakan Anda. Mereka adalah partner sukses Anda.

Selamat memperjuangkan to be kawan-kawan. Raih Sukses Anda!

Purnomo

1 comments On Create My To Be

  • Subhanallah… rasanya seperti pertama kali mendapatkan nasihat ini, terimakasih Pak Purnomo dan Pak Jamil Azzaini… mudah-mudahan saya bisa mengamalkan ilmunya, aamiin

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer