Saya pernah berkomitmen untuk membersihkan penyakit hati. Ternyata setelah bertahun-tahun saya menjalani proses itu, penyakit hatinya tetap bersemayam di dalam hati, sulit hilang. Sampai akhirnya saya bertemu guru guru kehidupan saya. Salah satu guru saya kehidupan mengatakan “fokus kamu kurang pas, pasti yang selalu teringat dalam dirimu adalah penyakit hati, bukan hati yang sehat.”
Guru yang lain kemudian mengatakan kepada saya “mulai hari ini, fokuskan dirimu kepada besarnya Cinta Allah swt kepadamu dan betapa dirimu sangat ingin mencintai-Nya. Syukuri semua nikmat yang sudah kamu terima, ucapkan Alhamdulillah kepada Allah swt akan nikmat itu.”
Ia pun menambahkan “Syukurmu akan semakin terasa bila setiap melihat orang kamu mendoakannya, kalaupun tidak semua orang yang kamu doakan setidaknya setiap hari kamu mendoakan setidaknya kepada 40 orang.”
Saat saya sedang berpikir “kira-kira mendoakan apa ya?” Guru saya berucap “Doa yang kamu ucapkan dalam hati setidaknya mengandung tiga hal yaitu keselamatan, rahmat dan keberkahan. Doakan orang yang kamu temui dimanapun, atau saat kamu teringat orang tersebut atau saat kamu melihat fotonya, videoanya, atau saat kamu melihat status social medianya.”
Sang guru terdiam sejenak, kemudian dia melanjutkan “Misalnya, saat kamu melihat instagram pak Jokowi langsung kamu berdoa “Ya Allah berilah keselamatan kepada pak Jokowi, berilah rahmat kepadanya, dan berkahilah pak Jokowi dalam kepemimpinannya, rezekinya, keluarganya dan kehidupannya. Begitu juga saat kamu melihat instagram pak Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Presiden Turki Erdogan dan pemimpin lainnya, doakan mereka dengan penuh cinta.”
Sebagai adab seorang murid kepada guru, maka saya menjalankan apa yang dinasehatkan guru kepada saya. Dan ternyata, saya merasakan kenikmatan yang luar biasa, kebahagiaan yang membuncah, berkurangnya penyakit hati yang selama ini mengganggu kehidupan saya. Alhamdulillah, betapa indahnya hidup yang saya jalani.
Bukan hanya itu, berbagai keajaiban hidup datang silih berganti kepada saya. Banyak “kiriman” yang saya terima, baik berupa barang maupun transferan dan juga penghargaan. Salah satunya, Atas izin Allah swt, saya mendapat penghargaan dari IPB sebagai Alumni Terinspiratif dari kalangan profesional. Penghargaan diserahkan langsung oleh Rektor IPB kepada saya bersam para penerima penghargaan lainnya.
Saya menjadi yakin atas apa yang disampaikan guru saya “saat hidup kamu fokus kepada cinta dan syukur, berbagai keajaiban datang tanpa diundang.” Wallahu’alam.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini