Banyak cara untuk melejitkan kemampuan dan kapasitas diri. Salah satunya adalah dengan meminta feedback dari seorang yang expert atau ahli di bidangnya. Sayangnya banyak orang yang tidak siap mendapat feedback.
Ada yang marah, ada yang tersinggung dan kemudian membenci orang yang memberi feedback. Ada juga yang merasa menerima saat di feedback. Mereka berkata “saya diam dan tidak membantah saat di feedback.” Apakah pernyataan orang ini menerima feedback?
Tunggu dulu, pernyataan itu belum tentu orang tersebut menerima feedback apalagi setelah itu ia melakukan perlawanan, pembelaan atau merasakan hal negatif.
Feedback boleh jadi menyakitkan. Anggap saja itu jamu atau obat yang menyehatkan. Setuju?