Pernah merasa tergesa-gesa dalam shalat ? Ibadah yang maha penting ini adalah jalan komunikasi vertikal langsung kepada Allah. Ibadah yang menjadi tiang agama, serta amal yang pertama di hisab di akhirat. Rasullah SAW juga langsung menerima perintah Ibadah ini dalam misi Isra Miraj. Melihat histori dan konsekuensi dari ibadah ini, akan sangat penting diperhatikan.
Ketika bekerja , kita pasti membutuhkan konsentrasi agar output yang dihasilkan bisa sempurna dan terhindar dari kesalahan. Kita butuh suasana yang nyaman, badan yang fit, dan pikiran yang fresh untuk menjaga konsentarsi dalam beraktifitas.
Bagaimana dengan shalat ? Mengapa kadang dikerjakan dengan gerakan yang cepat, dan cendrung terburu-buru? Apakah kita sudah yakin bahwa gerakan dilakukan dengan sempurna dan bacaan shalat diucapkan dengan baik dan tartil ?
Menghadap Allah SWT pemilik Bumi dan langit, Raja seluruh alam, Pemilik segala kekuasaan dan kekuatan , pemberi rizki, Menghidupkan segala yang mati dan mematikan semua yang hidup, rasanya malu …sangat malu jika kita menghadap kepada Allah dalam kondisi konsentrasi yang galau, kelelahan, dan pakaian yang kumal.
Mengapa kita begitu serius memperhatikan kondisi tersebut dalam bekerja sehari-hari namun terabaikan ketika melaksanakan shalat? Apakah kita akan merasa nyaman ketika berkomunikasi dengan sahabat-sahabat kita dimana kondisinya seperti disebutkan diatas ? Berarti kita patut waspada jika amal ibadah shalat kita juga tertolak oleh Allah SWT.
Dalam ibadah shalat inilah, kita bisa menenangkan fikiran, melupakan segala macam beban , membacakan doa-doa dengan tenang dan khusyuk, duduk bersimpuh memanjatkan tangan, menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT.
Mari kita tegakkan shalat dengan menyempurnakan gerakan, mentartilkan bacaan , berzikir dan berdoa penuh keikhlasan , sehingga pada detik kita wafat, maka Allah SWT dan Malaikat-Nya pun menyambut kita dengan “wajah” tersenyum.
Tulisan dikirim oleh Andri Syah
6 comments On Buru-buru
Analogi yg tepat,masak kita lebih memperhatikan kondisi ketika akan berkomunikasi dengan makhluk dibanding ketika akan berkomunikasi dengan Sang Pemilik Alam Semesta.. Kebalik ya..
ya begitulah..mendapat pujian makhluk terkadang lebih penting drpd mendapatkan ‘pujian’ dr Nya.. 🙂 jlebb!
#merenungsejenak
realita yg ada skg memang seperti itu…ketika menghadap Allah sang maha pemilik langit dan bumi seringkali qt lakukan dengan asal2an…
sedangkan jika menghadap pejabat pemerintah atau petinggi2 lainnya…persiapan yg dilakukan sangat heboh dan sempurna…
astaghfirullah…ampuni kami yaa Robb….
very inspiring article…luv it…
salam sukses mulia…:)
dengan sholat berjamaah bisanya cenderung lebih tertib
Subhanallah…alhamdulillah….