Ada yang terlalu sibuk, tetapi tidak punya saldo tabungan. Bukan karena banyak yang disumbangkan, tetapi karena kesibukannya tidak membawa keberkahan.
Ada yang terlalu sibuk, tetapi karir atau bisnisnya tidak juga melejit, bahkan seperti jalan di tempat. Lelah tetapi hasilnya tidak terlalu tampak.
Ada yang terlalu sibuk dengan alasan demi keluarga. Tetapi nyatanya, ia tidak mendapat cinta dari keluarganya. Saat berkumpul, interaksinya hanya formalitas bukan ketulusan yang keluar dari lubuk hati.
Berhentilah sejenak, saat kesibukanmu tidak mengangkat derajatmu, tidak menentramkan hatimu, tidak membuat semakin dekat dengan orang-orang yang kau cintai, tidak merasa kehadiran Tuhanmu dalam kesibukanmu.
Berhentilah sejenak, agar hatimu semakin peka, semakin punya rasa, semakin dipenuhi cinta. Dan bahagia datang silih berganti tiada jeda.
Berhentilah sejenak, melakukan pitstop, melakukan itikaf. Berdialog dengan diri sendiri, memaknai huruf-huruf dalam kitab suci, bercengkerama dan bermunajat kepada Sang Penguasa Jagad.
Selamat beritikaf, duhai jiwa-jiwa yang merindukan selamat dunia – akherat.
24 Ramadhan 1439 H
Jamil Azzaini
Seorang Hamba yang tak ingin kesibukannya sia sia.