Bicara Dengan Presiden Amerika

Share this

Pada 2004 saya berkesempatan ke Philipina untuk mendalami social enterprise di negara itu. Saya memberanikan diri mengikuti program tersebut, padahal bahasa Inggris saya pas-pasan.

Begitu tiba di hotel di Manila saya menonton televisi untuk menguji kemampuan listening. Ternyata saya banyak tidak memahami apa yang diucapkan pembawa acara di televisi.

Dalam kondisi stress saya telepon istri, “Mama, besok mesti presentasi dan berdiskusi dengan bahasa Inggris tapi aku gak ngerti.”

Dengan suara keras istri saya berkata, “Mas Jamil, mas Jamil, apa moto hidup mas Jamil?” Dengan mantap saya jawab, “Jika saya bepikir bisa pasti saya bisa!”

Kali ini dengan suara yang lembut istri saya berkata, “Ayo gunakan kekuatan mas Jamil, bercerita. Mas Jamil kalau bercerita hebat banget.”

Setelah berdiskusi via telepon ditemukanlah materi untuk saya bercerita sebelum presentasi. Maka, ketika keesokan harinya presentasi, saya pun membukanya dengan bercerita.

Bapak dan ibu, kata saya, sebelum mempresentasikan makalah izinkan saya bercerita. Ada seorang aktivis LSM dari Indonesia diundang Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Dia tidak bisa bahasa Inggris, sama seperti saya. Sadar akan kemampuan bahasa Inggrisnya yang lemah ia mendatangi temannya yang mahir berbahasa Inggris.

“Ajarin saya bahasa Inggris dong, saya mau bertemu Presiden Bill Clinton,” ujarnya.

Temannya yang memang sudah cas cis cus berbahasa Inggris hanya menjawab, “Gak usah repot-repot, ketemu Presiden Amerika cukup menguasai dua kalimat. Saat kamu bertemu, tanya: “How are you?” Dia akan menjawab, “I’m fine.” Langsung kamu jawab, “Me too.”

Selama 2 pekan, lelaki ini hanya berlatih “How are you? Me too. How are you? Me too. How are you? Me too.” Bahkan saat sudah berada di Gedung Putih sambil antri hendak berjabat tangan dengan presiden Bill Clinton dia masih saja berlatih “How are you? Me too.”

Baca Juga  Panggilan Setelah Meninggal

Pas berhadapan dengan Bill Clinton, kharisma sang presiden membuat lelaki ini grogi. Walhasil, ketika berjabat tangan yang terucap dari mulutnya bukan “How are you?”, melainkan “Who are you?”. Terkejut mendengar pertanyaan itu, Bill Clinton menjawab ,”I’m Hillary’s husband.” Dengan mantap aktivis LSM itu pun menjawab, “Me too!”

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

44 comments On Bicara Dengan Presiden Amerika

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
8 - 3 = ?
Reload

Site Footer