“Bila kita merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Bila kita bersenang-senang dengan dosa, kesenangan itu akan hilang dan dosa yang akan kekal.” (Umar bin Khathab)
Lelah saat berbuat kebaikan itu manusiawi. Saya pun terkadang merasakannya. Bahkan beberapa diantaranya saya menangis karena lelah yang amat sangat. Seperti pekan lalu, Senin saya baru pulang umroh Selasa saya harus memulai roadshow memberikan training di beberapa perusahaan seperti Indofood, BRI Syariah, ASEI, Bank Sulut dan beberapa komunitas di bebebrapa kota.
Namun alhamdulillah, hari ini letih itu telah pergi. Semoga apa yang saya lakukan berbuah pahala. Yang jelas, kesediaan saya untuk roadshow ke beberapa kota telah membuat bagian marketing di perusahaan saya happy. Target mereka di bulan Januari terlampui.
Kebaikan memang terkadang membuat lelah sementara perbuatan buruk terkadang menyenangkan. Tetaplah pilih yang membuat lelah karena dampaknya kekal dan berdampak panjang.
Kita juga perlu waspada karena terkadang dosa itu datang dengan penampakkan yang menyenangkan dan terkesan membuat kita bahagia. Namun akhirnya, penyesalan berkepanjanganlah balasan yang kita terima. So, nikmati saat lelah datang ketika kita berbuat kebaikan..
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
13 comments On Biarkan Letih Datang
Siap kek_! Dibawa adem aja kek bila letih datang 🙂
He3x terkadang gak ada AC 🙂
Ya kek, tp lbh utama hatinya di ademin dulu biar bs lbh rileks 🙂
Ya Allah ampuni hamba-Mu ini saat merasakan keletihan namun banyak hal yang belum sesuai dengan keinginan hamba terkadang putus asa datang. Ampuni hamba ya Allah.
Aamiin YRA
Love What You Do, Do What You Love.
🙂
nuhun kek
Barokallohu fiikum..
Semangat kek,.. Karena menyenangkan orang lain itu membuat letih kita hilang…
lelah dalam kebaikan, siap…..
saatnya memulai itu di hari senin depan.
Terimakasih kek Jamil…
Keletihan dan Kebaikan memang kadang berdatangan dalam satu waktu. Itu manusiawi. Lebih nikkmat pak jamil ini, ada pundak istri untuk bersandar dan tangan istri untuk mengelap keringat.(Idealnya kan gitu).
Ngobrol-ngobrol ini sumbernya darimana kata2 hikmah dari umar bin kottob ini? Saya mau beli bukunya.
izin saya share di blog mas postingan2nya