Besar Kepala Membuat Menderita

Share this

Bahagia, bangga, dan merasa hebat saat sesuatu yang kita kerjakan berhasil itu tentu manusiawi. Seperti halnya saya, begitu hari pertama acara Wanna Be Trainer (WBT) pekan lalu peserta sudah sangat enjoy, cair dan sangat terlibat, saya pun merasa hebat. Kebahagiaan juga meliputi hati saya karena jumlah peserta sesuai harapan. Saya menjadi besar kepala.

Dan Anda tahu apa yang terjadi kemudian? Sore hingga malam hari saya diare. Saya harus ke belakang (toilet) sebanyak 9 kali. Saya tiba-tiba menggigil kedinginan. Istri saya sibuk mencarikan dokter. Dan ternyata di dekat hotel tempat saya menginap yang ada hanya Puskesmas. Saat saya berobat, saya dicuekin oleh sang dokter. Diperiksapun tidak, saya hanya diberi obat.

Bukan hanya itu, facebook Akademi Trainer media komunikasi kami yang selama ini sangat efektif untuk berbagi ilmu tiba-tiba di-hack orang. Tidak bisa dibuka, tidak bisa diperbaiki. Malam itu tim saya berduka. Kami kehilangan kekayaan yang begitu berarti. Ibarat rumah, kami kebakaran malam itu.

Dua kejadian itu menyadarkan saya, betapa saya tidak boleh besar kepala. Sembari menahan rasa sakit dan dalam bungkusan selimut di kamar hotel saya memohon ampun kepada Sang Maha. “Ya Allah, ampuni aku. Jauhkan aku dari rasa sombong. Aku sangat bergantung kepada-Mu. Cabut penyakit dari tubuhku. Beri kekuatan kepadaku untuk mendampingi peserta hingga tuntas. Aku bertaubat kepada-Mu. Ampuni atas kesombonganku yang telah membuat besar kepalaku.”

Sesungguhnya, kesuksesan dan keberhasilan tidak akan pernah kita capai tanpa izin-Nya. Tugas kita melakukan segala sesuatu dengan strategi dan cara yang terbaik. Tidak boleh besar kepala saat pencapaian kita luar biasa. Tidak boleh takabur saat yang kita lakukan berbuah banyak pujian.

Baca Juga  Ciptakanlah Kebahagiaan

Boleh jadi, kejadian yang menimpa kita juga ujian kita untuk naik kelas. Semakin tinggi kelasnya tentu semakin sulit ujiannya. Alhamdulillah, dengan kejadian itu tim saya belajar lebih cepat tentang social media khususnya facebook. Dan kini kami sudah membangun rumah baru di facebook yaitu Akademi Trainer Kedua dan fanpagenya. Silakan di like dan bertamu.

Dan, bagi saya pribadi, hingga saya menulis pagi ini, saya masih menerima berbagai testimoni dan apresiasi dari peserta WBT silih berganti. Saya hanya bisa tersenyum dan terkadang menangis haru. Saya tahu ini ujian berikutnya dari Sang Maha Tahu. Saya harus tetap berusaha untuk tidak besar kepala, karena saya sudah tahu akibatnya, besar kepala membuat saya menderita dan tersiksa.

Camkanlah, ada Allah dalam setiap keberhasilan kita. Ada Allah dalam setiap langkah kita. Ada Allah dalam setiap nafas kita. Ada Allah dalam setipa keputusan yang kita ambil. So, jangan lupakan Allah agar kita tidak mudah besar kepala.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

8 comments On Besar Kepala Membuat Menderita

  • BESAR kepala memang bisa kualat kek, semakin BESAR semakin berat akhirnya kepalanya jatuh kebawah kakinya diatas. pening.! ya Allah lindungilah kami dari sifat sum’ah dan sombong

  • Ya betul. makasih pa Jamil telah sharing pengalaman yang luar biasa. semoga kita semua terlindung dari semua sifat negatif tersebut. Amin.

  • Semoga Bp. Jamil termasuk golongan orang2 yg bertaqwa……..selalu respek dg cepat untuk memperbaiki diri, setiap melakukan kesalahan/dosa…baik yang dhahir maupun yg batin….semoga tetap bisa menginspirasi & istiqomah :

    “… orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali Imran : 135)

  • kami ikut mendo’akan ya kek… 🙂
    “Ya Alloh berilah ampunan atas segala salah dan dosa-dosa kami baik disengaja maupun yang tidak disengaja, terimalah taubat kami dan dan berkahilah hidup kami di dunia & akhirat. Engkaulah sang Maha Pengasih & Penyayang yang suka mengabulkan do’a hamba-hambaMU”
    Aamiiin..

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
10 + 3 = ?
Reload

Site Footer