Mendekati bulan Ramadhan, saya berusaha kembali mendalami ibadah ritual yang selama ini saya jalani. Salah satunya adalah tentang makna dibalik setiap aktivitas di dalam wudhu. Bagi saya, wudhu bukan hanya aktivitas membasuh air ke bagian tubuh yang telah ditentukan, tetapi berwudhu adalah aktivitas yang bermandikan banyak kebaikan. Mari kita cermati satu per satu.
Pertama, saat mencuci jemari tangan, bayangkan bahwa kita sedang membersihkan jemari tangan kita dari hal-hal buruk yang pernah kita lakukan. Boleh jadi kita pernah menuliskan sesuatu yang buruk dengan jemari tangan kita dan kemudian tulisan itu kita upload di social media. Bisa jadi juga, jemari tangan kita pernah meyebarkan berita hoax yang isinya tidak benar dan menimbulkan kegaduhan. Saat berwudhu, bayangkan jemari kita yang “nakal” ini sedang kita bersihkan.
Kedua, saat berkumur-kumur, bayangkan kita sedang membersihkan mulut kita dari semua kata-kata kotor, kebohongan dan kata-kata jorok yang pernah terucap dari mulut kita. Di saat yang bersamaan kita juga berkomitmen bahwa kata-kata yang keluar dari mulut kita akan sejernih air wudhu yang kita gunakan. Menyegarkan dan menyejukan.
Ketiga, membersihkan lubang hidung, bayangkan kita menghirup oksigen yang segar, gratis dari Allah swt, tidak harus membayar. Betapa karunia Allah swt begitu besar karena saat berhenti bernafas kita mati namun selama ini bernafas dengan hidupn ini jarang kita syukuri.
Keempat, saat membasuh wajah, bayangkan bahwa wajah kita terus selalu tampak segar, khsusunya saat menghadap atau berdoa kepada Allah swt. Wajah kita pun selalu menampakkan wajah yang enak untuk dipandang, full senyum. Itulah wajah yang selalu dibasuh air wudhu. Sungguh mengherankan bila kita rajin berwudhu namun wajahnya kaku dan jutek. Ayo senyum dong.
Kelima, saat membasuh tangan, bayangkan bahwa itu dalam rangka membersihkan tangan kita dari hal-hal kotor yang pernah kita lakukan. Di saat yang bersamaan kita berkomitmen bahwa dari tangan kita ini akan muncul berbagai karya. Kita pun siap menyingsingkan lengan tangan untuk melakukan sesuatu yang besar.
Keenam, saat membasuh kepala, bayangkan bahwa pikiran kita perlu selalu bersih, yang kotor-kotor kita bersihkan karena sesuatu yang kotor tidak layak berada ada di pikiran kita. Sesuatu yang kotor lebih pantas berada di tempat sampah bukan dalam pikiran. Selain itu, selalu berharap bahwa pikiran kita dipenuhi ide dan gagasan cemerlang untuk menebar banyak kebaikan dan manfaat yang berlipat.
Ketujuh, saat membasuh telinga, bayangkan bahwa kita sedang membersihkan telinga kita dari hal-hal kotor yang pernah kita dengar. Di saat bersamaan, kita pun berkomitmen untuk selalu mendengarkan hal-hal yang baik dan positif.
Kedelapan, saat membasuh kaki, bayangkan bahwa kita sedang membersihkan kaki kita karena pernah kita gunakan untuk pergi ke tempat maksiat atau tempat negatif. Di saat yang bersamaan kita berkomitmen bahwa kaki yang sudah dibasuh dengan air wudhu ini berikutnya digunakan untuk pergi ke tempat yang bersih dan suci serta penuh kebaikan.
Apabila setiap wudhu kita selalu melakukan visualisasi seperti tersebut di atas, maka insha Allah hidup kita akan dipenuhi dengan berbagai kebaikan. Mengapa demikian? Karena secara rutin otak kita selaku panglima memerintahkan bagian tubuh yang lain untuk membersihkan diri dan berkomitmen melakukan hal yang positif serta kebaikan.
Salam SuksesMulia
Ingin mendapat inspirasi kehidupan? Follow Instagram saya @JamilAzzaini
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia