Dunia terus berubah, bila kita tidak ikut berubah maka kita akan tertinggal. Bagi Anda yang tidak menyadari dunia berubah, ingatlah cerita tentang kodok yang direbus.
Cara untuk membunuh kodok bukan dengan memasukkannya ke dalam panci berisi air mendidih, karena kodok pasti melompat. Letakkanlah kodok di dalam panci yang sudah diisi air, lalu rebuslah airnya. Sang kodok dijamin tidak akan lari atau melompat, ia akan tetap di dalam panci, tanpa ia sadari air terus memanas dan akhirnya kodok itu mati di dalam panci.
Orang yang tidak sadar adanya perubahan, boleh jadi nasibnya seperti kodok, mati perlahan tanpa ia sadari. Apabila Anda tidak ingin tertinggal dan dilindas zaman, segeralah berubah. Agar perubahan Anda melebihi zamannya, setidaknya ada tiga hal yang perlu Anda jadikan pegangan.
Pertama, clarity, kejelasan ke arah mana Anda hendak berubah. Temukan alasan yang kuat mengapa Anda menuju ke arah tersebut. Dan, jangan lupa, tetapkan indikator keberhasilannya.
Kedua, komitmen dan konsisten mewujudkannya. Untuk terus berubah tidak cukup hanya semangat di awal tapi kemudian “mlempem” alis hangat-hangat tahi ayam atau moody. Berubah juga tidak cukup hanya dengan teriakan tetapi juga perlu tindakan. Perlu konsistensi dan komitmen yang kuat untuk mencapai arah tujuan yang hendak Anda wujudkan.
Ketiga, Anda perlu kolaboratif. Mengapa banyak orang merasa berat untuk berubah? Mengapa banyak orang akhirnya kehabisan energi di tengah jalan saat hendak berubah? Salah satunya karena ia tidak melibatkan orang lain. Ia tidak meminta bantuan orang lain. Padahal, hidup itu give and take. Berilah dan dukunglah orang lain dan disaat yang sama Anda pun meminta dukungan dari orang lain.
Apakah sudah jelas arah perubahan yang hendak Anda lakukan? Apakah Anda orang yang secara konsisten memegang komitmen yang Anda ciptakan? Dan apakah Anda senang menolong dan meminta tolong orang lain? Bila semua jawaban pertanyaan tersebut YA, maka Anda siap berubah.
Namun, apabila jawabannya TIDAK maka siap-siaplah Anda menjadi “kodok” yang direbus. Nyaman, tenang, damai dan merasa aman padahal Anda sedang menuju “kematian” profesi Anda. Mau? Tentu orang yang sehat dan normal akan berkata TIDAK.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
14 comments On Berubahlah: Ya atau Tidak?
Pak Jamil…sesegera mungkin,saya siap berubah!
Siiip, teruslah bertumbuh
Semangaaaat…. 1000X
Kalau semangat ayo dishare 🙂
Bismillah… Doakan sy sekeluarga yg sdg berusaha u lbh baik kek. Mulai dr nol lg setelah usaha bangkrut… 🙂
Dibalik kebangkrutan ada hikmah dan keberhasilan
yang abadi ternyata bukan kekuasaan tapi perubahan.
Kekuasaan gonta ganti mas 🙂
saya udah baca ini dua kali, masih mau baca lagi biar nempel
Asyik…insya Allah nempel
Siap Kek,
siap untuk berubah pak jamil!!!
Aku mulai lupa dengan bacaan dzikir pagi dan sore, karena telah lama aku tidak membacanya.
Allah akan hantar orang-orang yang baik kepada kita untuk memudahkan proses perubahan kita itu. Saya tidak pernah berhenti bersyukur sebab Allah beri saya hidayah. Ada orang dapat hidayah untuk berubah setelah dapat mimpi, kemalangan dan lain-lain. Tapi saya berbeza. Allah pertemukan saya dengan seseorang dan saya kehilangan dia.