Andai Anda meninggal hari ini kira-kira berapa orang yang menghadiri pemakaman Anda? Walau banyaknya jumlah yang hadir tidak mencerminkan Anda menjadi calon penghuni surga atau tidak, namun itu menunjukkan kemampuan Anda membangun persahabatan dan memberi pengaruh di dalam kehidupan. Orang beriman yang punya banyak sahabat dan memberi banyak pengaruh berpeluang besar layak menjadi penghuni surga.
Betapapun hebatnya kita pasti memerlukan orang lain. Orang-orang yang hanya fokus pada dirinya sendiri dan mengabaikan membangun persahabatan akan mudah stres dan sulit berkembang. Sebelum anak saya berangkat kuliah ke Jerman, saya berpesan, “Bagi bapak yang terpenting bukan berapa Indeks Prestasi (IP) kamu, yang lebih penting adalah seberapa tinggi imanmu dan seberapa banyak sahabat kamu.”
Menambah sahabat boleh jadi menjadi pintu masuk bagi tumbuh dan berkembangnya ilmu baru. Persahabatan saya dengan Om Imam Suyono dan perkenalan saya dengan pak Nukman mengantarkan saya untuk punya website ini dan “memaksa” saya untuk menulis setiap hari. Sesuatu yang pada awalnya terasa tidak mungkin kini menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagi saya.
Melalui website ini kenalan dan sahabat saya semakin bertambah. Bahkan saya terkoneksi kembali dengan sahabat-sahabat lama yang selama ini kehilangan kontak. Dan, yang lebih asyik lagi tentunya, saya dapat client perusahaan baru gara-gara direkturnya pembaca setia website ini. Satu sahabat melahirkan sahabat-sahabat baru yang lebih beragam. Hidup semakin berwarna.
Karena itu, mulai detik ini, jauhi mental Lone Ranger alias jagoan yang sendirian. Buat apa menjadi jagoan bila sendiri, hidup itu memerlukan senyuman, pelukan, tepuk tangan, kritikan dan interaksi dengan orang lain. Dan semua itu semakin nikmat bila dilakukan oleh sahabat dekat.
Perbanyaklah sahabat dengan niat dan semangat yang tulus. Jangan menambah sahabat karena ingin memperalat dan demi kepentingan Anda semata. Jangan meminta pin BB atau nomor telpon hanya karena ingin menambah daftar orang yang ingin Anda broadcast atau prospek. Itu merusak nilai persahabatan.
Dalam membangun persahabatan sikap yang harus diutamakan adalah “to give” bukan “to get”. Percayalah, semakin banyak Anda “to give” maka Anda akan mendapat respect yang berlimpah dari sahabat Anda. Jangan rusak persahabatan Anda dengan mengedepankan dan hanya mengutamakan “to get.. to get.. to get..” Bila ini yang terjadi sebaiknya Anda get out dari lingkaran persahabatan. Setuju?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
48 comments On Bersahabatlah dengan Tulus
setujuuuuu! sahabat itu yang mau mengkritik dan menuntun saat kita salah, kemudian bergandengan tangan untuk menjadi “jagoan” bersama-sama. hehe..
Subhanallah, makasih Kek pencerahannya pagi ini
Semenjak sy kenal web njenengan ini, setiap pagi sarapan sy ada 2 macam. Pagi ini sayur sop, ikan asin dan tak lupa sambalnya. Plus artikel njenengan yg makin buat pagi sy semakin segeeerrrr
Apalagi ditambah dgn to get to get-nya itu hehehe smg tdk jd Inggris salah paham
Salam hangat dr SOLO
http://maswantik.com
Dilarang pamer makanan bila tak ngasih mas, hehehehe
Setuju yai, njenengan slalu saja bisa membuat tulisan yg enak renyah utk dikonsumsi, termasuk hub perguruan dan pertemanan saya dan njenengan lewat website ini, meskipun tdk dg pertemuan lngsng scr fisik, krn saya dipertemukan dg yai jg lewat web ini, dan saya bersukur bgt bisa kenal njenengan, yg penting dlm subtansi hub pertemanan nya msh mengena, modernitas tanpa menghilangkan subtansi asal, sesuai qoidah ushul fiqh, melestarikan budaya lama yg baik, dan mengambil hal baru yg lebih baik
Sahabat virtual justeru komunikasinya lenih intensif, walau mata tak bertatap
Sahabat saya pernah berkata , ” sahabat itu adalah air meskipun emas lebih mahal daripada air faktanya manusia lebih membutuhkan air daripada emas”
Saya tak tahu dia kutip dari mana, namun perkataan itu sangat mengena buat saya.
Membaca tulisan ini mengingatkan saya dengan perkataan sahabat saya tempo hari itu. Makasih Kek.. semoga Kakek mau bersahabat dengan cucunya yang tak ada hubungan keluarga ini.. hehe 😀
Salam suksesMulia
Kata-kata temannya keren mas, salam ya buat dia
Itulah dia, cirinya yang sukses mulia adalah yang banyak sahabat dan relasinya. Trm kasih kek inspirasinya
Luar biasa, pak.
*Setuju, sangat!
Terimakasih pa JA, ternyata ini jawabannya,doakan spya bs jd sahabat yg to give terus Jazaakallaah khoir…
Sahabat bagi perantau adalah teman hidup setelah orang tua sebelum yang halal disahkan untuk kita. Sahabat seiman merupakan charger kehidupan yang mahal. Saling menasehati dalam kebaikan sebuah ukhuwah yang harmoninya begitu indah.
Sepakat…
To give the best sahabat…
Keren bang Jamil…, izin share ya. Kapan ke Tarakan lg, kepiting saos kenarix udh nunggu bang Jamil tu. Ikan bakar turi jg udh manggil2 bang.
Salam Sukses Mulia
Ki,aku bahagia bgt bisa bersahabat dengan Aki. Aku berusaha untuk mendoakan Aki dan guru-guru kehidupanku yang lain setiap hari sebagai wujud “to give”ku kepada para guruku…
Doa nini insya Allah makbul, saling mendoakan ya
Give more you will get more !!
only get get n get…you will be kicked out n get oooouuuuuuuttt!!! hehe
terima kasih kek sudah dibukakan kran untuk banyak kenal dgn sahabat di Akademi trainer.
Juooossss markojoooosss
Jossss gandos mas, tossss
Thumbs Up.. (y)
setuju banget kek Jamil..
Hatur nuhun pak Jamil untuk pencerahannya, start trying to find temans sebanyak mungkin
Yes, selamat berburu teman2 yg baik
Setuju kek.. Smga dgn brshbt dgn tlus akan mmbuat kita nyaman dgn lingkangan kita…
Setuju banget kek, sahabat pemberi warna baru kehidupan kita.. 😀
Mas Jamil terimakasih atas pencerahan pagi ini. Ada nasihat yang selalu saya ingat, bahwa kita mendapatkan rejeki dari Tuhan melalui dua jalan ; pertama nemu, yang kedua melalui orang. Lanjutnya, karena nemu tidak bisa dijadikan profesi, maka jalan lainnya adalah melalui orang. Tidak salah jika disebutkan bahwa silaturrahim, akan mempermudah rejeki.
Keren mas, ilmunya. Tengkyu ya…
persahabatan dari hati akan smp k hati juga….
sarapan bergizi nan lezat dan menyehatkan…
Tumben komentarnya pendek, hehehehe
alhamdulillah lg d ksh istirahat sm Allah…alias alhamdulillah lg krg sehat…
tapiiii tetep nyadaaaap terus web n twitter grandpa…
apalagi liat foto tmn2 yg lg pd pembekalan untuk TBnC bsk…duuuh airmata berlinang krn pengen ada disana as soon as posibble…
alhamdulillah….ilmunyg mantabbzzzz
” Jangan menambah sahabat karena ingin memperalat dan demi kepentingan Anda semata. Jangan meminta pin BB atau nomor telpon hanya karena ingin menambah daftar orang yang ingin Anda broadcast atau prospek. Itu merusak nilai persahabatan”.
Benar pakai Banget ini Pak………. Salam sukses mulia dan tetap semangat menginspirasi Indonesia Pak Jamil
Pengalamannya ya, hehehe
Mantap tulisannya kek jamil…
Mencerahkan saya yang terkadang kurang tulus dalam bersahabat…
Alhamdulillah stelah baca ini jadi paham bagaimana membangun persahabatan yang tulus…
Yes, praktekkan
kek…Bagaimana sebaiknya kita menyikapi atas sahabat yang mendekat hanya karena membutuhkan sesuatu, bukan karena ketulusan menyambung kembali silaturrahim ?
Berprasangka baik dulu, bila berulang-ulang terbukti maka nasehati, bila tak mempan maka pelan-pelan tinggal aza, hehehe
Heee…makasih kek…
Setuju. Seperti kata bapak bangsa kita, Ing madya mangun karsa 🙂
Ngena bgt Kek kata-katanya.
Selama ini saya sering bgt d juluki makhluk individual oleh keluarga saya. Karena saya orang y gak bisa bersosialisasi d masyarakat. V itu hanya berlaku d rumah. Kalau d kampus mah saya jga betbaur. Walau hanya punya temen bukan sahabat.
Sgi belajar menjadi sahabat untuk orang lain.
Mohon masukkan y Kek.
Setujuuu pake banget Kek 🙂
Subhanalloh, jadi pengen targetin kenalan tiap hari dengan minimal 5 orang. trus silaturahmi sering-sering…
5 orang kebanyakan, hehehe. Satu hari satu sudah cukup
Setuju Banget mas Jamil. Seribu sahabat terasa kurang dan satu musuh terasa sangat banyak.
Subhanallah… yg membuat masuk syurga bukan teman banyak, tapi kebermanfaatan hidup kita untuk orang banyak. Joss, Kek!
Luar biasa nih tulisan Pak Jamil, mengena sekali ke hati saya…. semangat “to give” harus dibudayakan sehingga mental bangsa ini lebih Mulia….
iya bang, tapi gimana ya bang kalau nemuin sahabat yang kayaknya tuh cuma mau manfaatin kita aja?
Pertama baik sangka, kedua bika terbukti yg kau pikirkan nasehati, ketiga kalau tak mendengar cari sahabat yang lain 🙂
Iya kek.. tentunya niat ‘give’ jg hrs bersih ya..tulus, bukan untuk pujian, ‘menjilat’ atau ‘menyuap’
subhanalloh… terima kasih Pak…
Setujuh banget Kek… To give..to give n to give spt kalimat dibawah ini yg sll saya jadikan pegangan dlm berteman dgn siapapun ” Best friend not always be a Superhero who came when we need. But True Friend will come asthe Sun which always come at the right moment”….sambil belajar bhs Inggris Ya Kek…..berusaha utk sll tulus akan membuat hati kita bahagia… Bener nggak Kek? Kl salah mohon bimbingannya… Salam SuksesMulia.